Ribuan Ikan Bertebaran di Pantai Iteng, Warga: Tuhan Beri Bonus

  • Bagikan
Ribuan ikan bertebaran di bibir pantai Iteng, Kecamatan Satar Mese, Kabupaten Manggarai, kemarin (4/9). Tampak warga ramai-ramai mengambil untuk dijual dan konsumsi. (FOTO: ISTIMEWA)

RUTENG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-Fenomena tak lazim terjadi di Pantai Iteng, Kecamatan Satar Mese, Kabupaten Manggarai, Selasa (4/9). Dimana, ribuan ikan kecil jenis teri bertebaran ke bibir pantai dan muara Kali Wae Koe, Desa Iteng. Peristiwa ini baru terjadi dan menjadi viral di media sosial.

Fenomena ini menjadi sebuah anugerah bagi warga setempat, karena mereka dapat memanen ikan tanpa menggunakan alat penangkap. Tampak warga mendatangi dan memenuhi lokasi untuk mengambil ikan-ikan yang bertebaran di bibir pantai tersebut menggunakan wadah ember, kantong plastik bahkan karung. Warga begitu senang atas fenomena langka tersebut.

"Menepinya ikan-ikan kecil ini ke darat dan muara kali Wae Koe, menjadi fenomena langka di wilayah Iteng, dan jadi heboh. Bagi kami ini bukan pertanda buruk, tapi Tuhan sedang memberikan bonus untuk kami di wilayah Satar Mese," ungkap warga Iteng, Arif Bucek, kepada TIMEX, Selasa (4/9).

Arif mengatakan, bonus bagi warga karena memanen ikan tanpa menjala ke laut. Menurutnya, ikan-ikan kecil itu masuk wilayah pesisir dan muara kali Wae Koe, ketika air laut pasang penuh. Apalagi kondisi muara yang ada sedikit tertutup berbentuk kolam besar. Sehingga saat air laut tiba-tiba surut, ikan terjebak dalam kolam dan juga daratan.

"Ribuan ikan ini terjebak, dan mati karena tidak tahan dengan kondisi suhu air payau dan tawar. Peristiwa air pasang sekira waktu tengah malam hari, dan surutnya sekira jelang pagi hari. Warga mulai ramai-ramai datang pungut ikan ini sekira pukul 07.00 pagi hari," kata Arif.

Warga Iteng lainnya, yakni Ejon kepada media ini mengatakan, peristiwa itu heboh dan langka karena baru pertama kali terjadi. Bagi warga, tidak terlintas dalam benaknya bahwa fenomena itu pertanda buruk.

Menurutnya, kemudian bisa jadi dikarenakan naiknya arus air laut dari dasar ke permukaan, dan ikan kecil ikut naik ke permukaan. Saat yang sama terjadi air laut pasang sangat tinggi, dan ikan pun terbawa ke pesisir.

"Saya melihatnya ini bukan menandakan akan terjadi bencana alam. Masyarakat yang ada disini juga tidak memiliki rasa khawatir yang berlebih atas adanya fenomena ini. Kami justru ramai-ramai datang panen ribuan ikan yang terdampar ini. Jenis ikan teri, tapi kami disini sebut ikan anak tembang," ungkap Ejon. (*)

Penulis: Fansi Runggat

  • Bagikan