Manfaatkan Lontar, Jemaat Imanuel Oepunu Dilatih Membuat Poclon

  • Bagikan
POSE BERSAMA. Tim Dosen PkM UKAW dan UNWIRA Kupang pose bersama peserta pelatihan POCLON di Gereja Oepunu, 10 dan 16 September 2023. (FOTO: TIM PKM POCLON FOR TIMEX).

Kembangkan Usaha Berbasis Eco-Green

KUPANG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-Universitas Kristen Artha Wacana dan Universitas Widya Mandira (UNWIRA) Kupang bekerjasama dalam mengembangkan potensi sumber daya alam (SDA) yang dimiliki masyarakat menjadi sesuatu yang bermanfaat dan bernilai ekonomis.

Kerjasama dan kolaborasi ini dilakukan dalam bentuk Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) dengan melibatkan dosen dan mahasiswa pada tanggal 10 dan 16 September 2023 di Gedung Kebaktian GMIT Imanuel Oepunu, Kupang Tengah.

Gereja Masehi Injili di Timor (GMIT) Imanuel Oepunu menjadi sasaran pengabdian kali ini. Terdapat 30 orang jemaat dilatih pembuatan Pupuk Organik Cair Lontar (POCLON).

Kegiatan dipimpin Hartini R.L Solle, M.Sc dosen UKAW selaku Ketua Tim PKM didampingi Merpiseldin Nitsae, M.Si (Bidang Kimia UKAW), Yulita I. Mamulak, M.Sc (Bidang Mikrobiologi UNWIRA) dan Mesri W.N Manafe, M.Sc (Akutansi UKAW) sebagai anggota tim. Ada pula tiga mahasiswa yakni Maria Herlina Luna Bito (UKAW), Ordin Orianus Beti (UKAW) dan Bayu Iktiar Arachman (UNIKA).

Ketua Tim PKM, Hartini R.L Solle, M.Sc menjelaskan alasan pihaknya memilih jemaat Oepunu sebagai sasaran pendampingan dan pengabdian karena wilayah tersebut memiliki potensi atau sumber daya yang bisa dikembangkan. Selain itu, sebagian besar jemaat bekerja pada bidang pertanian.

"30 orang ini dipilih dari kaum bapak, kaum ibu dan pemuda. Pelaksanaan sosialisasi, pelatihan dan pendampingan pembuatan pupuk organik cair dari lontar yang dilakukan selama kurang lebih 6 bulan," katanya.

BERSAMA. Tim Dosen PkM UKAW dan UNWIRA Kupang serta mahasiswa pose bersama saat kegiatan Sosialisasi dan Pelatihan pembuatan POCLON di Gereja Oepunu, 10 dan 16 September 2023. (FOTO: TIM PKM POCLON FOR TIMEX).

Ia berharap kegiatan ini mampu meningkatkan kemampuan jemaat Imanuel Oepunu dalam mengembangkan usaha berbasis eco-green atau suatu bentuk gerakan yang mengedepankan masyarakat untuk lebih peduli terhadap lingkungan. Dengan prinsip pelaksanaan eco-green adalah mampu memelihara, memulihkan dan berinvestasi dalam berbagai aktivitas yang berbasis SDM.

"Ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan kelompok kaum bapak Oepunu berbasis eco-green dengan membentuk serta mengembangkan kelompok kaum bapak GMIT Imanuel Oepunu yang mandiri secara ekonomi dan sosial dengan memanfaatkan limbah lontar sebagai POC serta mampu menumbuhkan jiwa berwirausaha yang   mencakup penerapan teknologi dan manajemen SDM menjadi landasan transformasi pendidikan tinggi melalui IKU PT," ungkapnya.

Dikatakan, lontar merupakan salah satu SDM NTT yang kaya manfaat seperti nira lontar untuk diproduksi menjadi gula lempeng, cuka atau minuman fermentasi (laru). Buah lontar memiliki daging buah yang dikonsumsi secara luas oleh masyarakat NTT sebagai cemilan, sedangkan kulit dan sabut tidak digunakan (dibuang sebagai limbah). Serat sabut yang dimiliki lontar kaya kandungan bermanfaat salah satunya kandungan karotenoid yang berlimpah. 

Lanjut Hartini, sabut lontar mempunyai warna orange kekuningan yang telah dimanfaatkan dengan baik sebagai bahan makanan seperti kudapan manis, jelly, es krim, selai dan minuman. Selain itu juga dapat digunakan sebagai pupuk. 

Dosen Biologi UKAW ini mengisahkan, pendamping ini bukan baru dilakukan namun sudah diawali dengan penelitian sejak tahun 2018 sampai sekarang ini. Beberapa penelitian telah dilakukan oleh dosen dan mahasiswa di Program Studi Pendidikan Biologi UKAW. Lalu kolaborasi dosen lintas ilmu dilakukan untuk memperkaya riset yang dikerjakan oleh mahasiswa dan dosen, diantaranya bidang Fisiologi Tumbuhan dan Kultur Jaringan oleh Hartini R.L Solle, M.Sc dan bidang ilmu Kimia Analitik oleh Merpiseldin Nitsae, M.Si. 

"Riset yang telah kami dilakukan kemudian ditindaklanjuti dalam bentuk kegiatan PkM. 

POCLON. Hasil sosialisasi dan pelatihan pembuatan Pupuk Organik Cair Lintar (POCLON) bagi kaum bapak Gereja GMIT Imanuel Oepunu, 10 dan 16 September 2023. (FOTO: TIM PkM FOR TIMEX).

Lebih lanjut, Hartini mengungkapkan bahwa PkM tahun 2023 dilakukan melalui hibah PkM Kompetitif Nasional skema Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat (PKM) Kemristekdikbud dengan nomor kontrak 191/ES/PG.02.00.PL/2023 tanggal 19 Juni 2023. 

"Kegiatan yang dilakukan dengan memanfaatkan limbah buah lontar menjadi Poclon dengan nomor pencatatan Hak Cipta EC00202340081," sebutnya. 

Untuk diketahui, kegiatan inielibatkan sejumlah pemateri, diantaranya materi tentang bokashi dibawakan oleh Musa Manao, praktisi pembuat pupuk bokashi dari Desa Baumata Timur. Dan Ir. Andreas I. Medah, MP, dosen Fakultas Pertanian UKAW membawakan materinya tentang teknologi lontar dan strategi pemasaran produk hasil pertanian. 

Hartini mengaku melibatan mahasiswa dalam kegiatan PkM ini akan di rekognisi dalam kurikulum Merdeka Belajar, Kampus Merdeka (MBKM). 

Pdt. Ina Wila Tiro, S.Th, Ketua Mejelis GMIT Imanuel Oepunu menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada tim PkM karena sudah memilih jemaatnya sebagai sasaran pendampingan dan pelatihan.

Menurutnya, kegiatan tersebut sangat positif karena sebagian besar jemaat Oepunu adalah petani sehingga dengan pelatihan pembuatan pupuk sudah membantu petani. 

"Ini akan sangat membantu masyarakat memperoleh hasil pertanian yang lebih baik karena pupuk cair yang dibuat adalah pupuk organik yang ramah lingkungan berasal dari lontar," pintanya. (*/r3)

  • Bagikan