Peran Ketua RW 03, Kelurahan Bello Fasilitasi Transaksi Jual Beli Masyarakat

  • Bagikan
IST AKTIVITAS JUAL BELI. Suasana aktivitas jual beli hasil pertanian milik warga Bello di halaman rumah Ketua RW 03 Kelurahan Bello, Goris Takene

Beri Kemudahan agar Geliat Ekonomi Tumbuh

Dipercaya menjabat sebagai Ketua Rukun Warga (RW) memang tidak mudah. Dibutuhkan inovasi meskipun kecil untuk menjembatani kepentingan masyarakat.

IMRAN LIARIAN, Kupang_

SEMINGGU sekali, halaman rumah Ketua RW 03, Kelurahan Bello, Goris Takene dipakai untuk mempermudah aktivitas jual beli hasil pertanian warga. Inovasi ini dilakukan Ketua RW 03, Kelurahan Bello untuk memudahkan masyarakat menjual dan membeli hasil pertanian.

Goris Takene menyediakan halaman rumahnya untuk dijadikan senagai tempat aktivitas jual beli masyarakat. Meski hanya dibuka sekali dalam seminggu, namun aktitas ekonomi masyarakat sudah berlangsung.

"Aktivitas jual beli ini hanya dibuka satu kali dalam seminggu yaitu tepat dihari Minggu saja. Semua hasil pertanian milik petani dijual di halaman rumah saya," kata Goris Takene, kepada Timor Express, Senin (6/11).

Aktivitas jual beli di halaman rumah ini, kata Goris, sudah berlangsung sejak tahun 2022. Lokasi ini hanya dibuka setiap hari Minggu dari pagi sampai sore.

"Jadi, selain jual sayur, ada juga yang jual jagung, pisang dan pepaya," ujarnya.

Hasil pertanian itu adalah milik warga Kelurahan Bello. Sementara pembelinya itu selain warna Bello sendiri, ada juga pembeli dari warga Sikumana, Kolhua dan sekitarnya.

"Kami juga turut bertanggung jawab untuk mencarikan atau menyiapkan pasar bagi petani sayur dan bagi calon pembeli yang lebih dekat dengan warga dengan menyiapkan halaman rumah sebagai lokasi tempat jual hasil pertanian milik warga Bello," jelasnya.

Menurutnya, dengan banyaknya hasil pertanian dari luar masuk ke Kota Kupang maka  tentu hasil  produk lokal pertanian warga kota akan berkurang.

"Kita mesti kreatif dengan mencari pasar seperti yang kami lakukan satu tahun terakhir agar bisa terdistribusi," ungkapnya.

Adanya aktivitas jual beli tersebut, Goris mengaku untuk memperkuat kemampuan kelompok tani, khususnya pada unit usaha petani dalam distribusi atau pemasaran agar mampu membantu memudahkan masyarakat  menjual hasil produksi pangannya di saat menghadapi panen.

Sementara David Tuan, salah satu petani yang menjual hasil pertaninnya di halaman rumah Goris Takene mengaku sangat bersyukur. Menurutnya, ini sangat membantu sekali.

"Saya bersyukur hasil kebun saya bisa jual di dekat rumah," singkatnya. (*/gat)

  • Bagikan