Lima Uskup dan Ratusan Imam Hadiri Misa Requiem di Gereja Kristus Raja Katedral Ende

  • Bagikan
ALEX SEKO/TIMEX PIMPIN MISA. Lima Uskup ikut misa Requiem melepas kepergian Uskup Agung Ende, Kamis (23/11).

ENDE, TIMEX.FAJAR.CO.ID - Misa Requiem melepas kepergian Uskup Agung Ende, Mgr Vincentius Sensi Potokota, dihadiri  lima orang Uskup dan ratusan imam konselebran. Kelima Uskup yakni, Uskup Bandung yang juga Ketua Presidium Konferensi Wali Gereja Indonesia (KWI), Mgr Antonius Subianto Bunjamin, Uskup Ruteng, Mgr Siprianus, Uskup Maumere, Mgr Ewaldus Martinus, Uskup Atambua, Mgr Dominikus Saku dan Uskup Larantuka, Mgr Fransiskus Kopong Kun.

Misa yang berlangsung di Gereja Kristus Raja Katedral Ende, juga dihadiri ribuan umat. Tampak mantan Wagub NTT, Josef Nae Soi serta para bupati se-Daratan Flores.

Dalam khotbahnya, Mgr Antonius Subianto Bunjamin mengatakan,  kepergian Mgr Vincentius Sensi Potokota begitu tenang dan membahagiakan. Beliau pergi dengan sangat rapi dan meninggalkan pesan bagi umatnya.

"Pesan yang indah diwariskan kepada umatnya untuk selalu setia dalam cinta seperti dirinya yang konsekuen dan setia telah menghayati pesan dalam seluruh hidupnya," sebut Mgr  Antonius.

Mgr Vincentius Sensi Potokota lanjutnya, sangat mencintai umatnya dan siapa saja yang dia temui, sehingga ketika meninggalkan kita semua banyak yang merasa kehilangan datang melayat.

"Di Katedral Jakarta tanda kasih yang diungkapkan umat dengan membludaknya umat hadir di Katedral Jakarta mengikuti misa Requiem," ujar dia.

Disebutkan, Mgr Vincentius Sensi Potokota adalah seorang bapak yang memiliki aura damai sejahtera dan memiliki senyum yang diberikan kepada setiap orang yang dijumpai.

"Sensi tidak pernah marah, sabar, rendah hati. Mau menghadirkan Tuhan yang belas kasih kepada siapapun. Kisah kasih yang luar biasa. Hidup yang membuat orang semangat, meski satu tahun menderita sakit," kata Mgr Antonius.

Dalam sakit, Mgr Vincentius Sensi Potokota terus teguh, karena kasih yang diwartakan Yesus kedalam hidupnya karena itu dekat dengan umatnya. Gembala dekat dengan dombanya.

Komitmen gembala yang baik menghadirkan aura kasih, komit mengatasi emosi, senang atau susah tetap jalankan apa yang dipercayakan Tuhan, itu yang dimiliki Mgr Vincentius Sensi Potokota.

Seperti yang disaksikan, umat meluber hingga ke halaman gereja baik depan maupun samping kiri dan kanan. Dalam kondisi panas terik apalagi keterbatasan tenda, umat terus mengikuti perayaan dengan khusuk.

Paus Fransiskus Ucapkan Dukacita

Dukacita mendalam atas kematian gembala umat Keuskupan Agung Ende, Mgr Vincentius Sensi Potokota,  tidak hanya diungkapkan oleh umat di Keuskupan Agung Ende, juga umat Katolik di seluruh Indonesia.

Pimpinan Gereja Katolik sejagad, Paus Fransiskus menyampaikan dukacita yang mendalam atas berpulangnya gembala umat Keuskupan Agung Ende.

Selain dukacita yang disampaikan pemimpin Katolik sedunia tersebut,  rasa duka juga disampaikan oleh Kardinal Tagle Prefek Konggregasi untuk Evangelisasi Bangsa-Bangsa dan Duta Besar Vatikan untuk Indonesia, Mgr Piero Pioppo.

Dukacita dari ketiganya disampaikan dan dibacakan Kanselerius Keuskupan Agung Ende, RD Yohanes Stefanus Lando usai misa Requiem pemakaman mendiang Uskup Agung Ende di Gereja Kristus Raja Katedral Ende, Kamis (23/11).

RD Yohanes menyebutkan, pesan dukacita dari Bapa Suci Paus Fransiskus disampaikan melalui Sekretariat Nuntio Tura untuk Indonesia. Bahwa yang tersuci Paus Fransiskus turut berduka setelah mendengar kabar kematian Yang Terhormat Vincentius Sensi Potokota Uskup Agung Ende.

Dia menyebutkan, Paus mengirimkan ucapan duka kepada para klerus, kaum religius dan umat beriman di Keuskupan Agung Ende sambil mengenang dengan penuh syukur masa- masa pelayanan episkopal Uskup Agung yang penuh dedikasi lewat karya pastoral.

Dalam suratnya juga disinggung soal komitmen atas kepedulian rumah kita bersama dalam tahun-tahun terakhir kesaksian Kristiani yang penuh sukacita dalam penderitaan.

"Bapa suci menyerahkan jiwa Uskup  Agung Ende kepada kasih dan kerahiman Kristus dan Gembala," kata dia.

Kepada semua yang meratapi kepergiannya dalam harapan pasti akan kebangkitan, lanjut RD Yohanes, Bapa Suci memberi berkat Apostolik sebagai jaminan penghiburan dan damai di dalam Tuhan.

Pesan yang sama juga disampaikan oleh  Kardinal Tagle Prefek Konggregasi untuk Evangelisasi Bangsa-Bangsa dan Duta Besar Vatikan untuk Indonesia, Mgr Piero Pioppo.

Tiga pesan duka tersebut sebut RD Yohanes, diharapkan menjadi penghiburan iman dan meyakinkan bahwa Gereja Keuskupan Agung Ende tidak berjalan sendiri dalam dukacita.

"Kepergian Mgr Vincentius Sensi Potokota menjadi juga dukacita gereja universal. Bersatu dalam diri untuk Mgr Vincentius Sensi Potokota,” pungkasnya. (kr4/ays)

  • Bagikan