Tanam Ribuan Mangrove di Pantai Nanga Banda

  • Bagikan
FANSI RUNGGAT/TIMEX TANAM. Sekda Manggarai, Fansi Jahang bersama PMI menanam anakan mangrove di pantai Nanga Banda, Rabu (22/11) lalu.

RUTENG, TIMEX.FAJAR.CO.ID - Palang Merah Indonesia (PMI) melakukan penanaman puluhan ribu anakan pohon mangrove di pantai Nanga Banda Kecamatan Reok, Rabu (22/11). Kegiatan sebagai upaya mencegah bencana abrasi dan tsunami di wilayah tersebut.

Penanaman secara simbolis dilakukan Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Manggarai, Fansi Jahang bersama PMI Pusat, pengurus PMI NTT dan Cabang Manggarai serta forkopimda, forkopimca, pemerintah kecamatan dan kelurahan setempat.

Kegiatan juga melibatkan Institut Pertanian Bogor (IPB), tokoh agama, para guru dan pelajar SD hingga SMA, LSM, masyarakat yang tergabung dalam kelompok Siaga Bencana Berbasis Masyarakat (Sibat). Kegiatan didukung oleh Palang Merah Amerika (AmCross).

"Terima kasih kepada PMI yang telah melaksanakan kegiatan yang sangat bermanfaat ini. Informasinya PMI sudah tanam puluhan ribu anakan mangrove disini. Kegiatan ini merupakan upaya untuk mencegah bencana di wilayah Reok. Karena wilayah ini rawan terjadinya abrasi," kata Fansi.

Fansi mengaku, Pemkab Manggarai tidak bisa melakukan upaya pencegahan abrasi sendiri. Namun, butuh kerja sama semua pihak untuk sama-sama menjaga lingkungan. Sehingga masyarakat diajak untuk sadar menanam mangrove, karena menanam mangrove sama saja menjaga lingkungan masing-masing.

"Penanaman mangrove menjadi salah satu upaya yang efektif untuk mencegah abrasi. Tanaman ini akan memecah gelombang, sehingga dapat menjadi mitigasi bencana. Sehingga wilayah pesisir terlindung dari pengikisan. Juga fungsinya untuk penghijauan, mangrove dapat menyerap karbon monoksida," bilangnya.

Sementara pengurus Biro Humas dan Hubungan Internasional PMI Pusat, Niniek Kun Naryatie mengatakan, kegiatan penanaman mangrove merupakan bagian dari program pengurangan risiko terpadu berbasis masyarakat (Pertama) yang didukung Palang Merah Amerika. Program tersebut lebih pada peningkatan kapasitas masyarakat melalui pembentukan Sibat.

Niniek mengatakan, salah satu hasil yang ingin dicapai dalam program itu, produksi bibit mangrove oleh masyarakat dalam upaya pengurangan risiko bencana dalam bentuk penanaman pohon mangrove. Selain itu, bisa meningkatan perekonomian masyarakat dengan memanfaatkan hasil mangrove. (kr1/ays)

  • Bagikan