Dorong Toleransi dan Jaga Keragaman

  • Bagikan
RESTI SELI/TIMEX POSE BERSAMA. Ganjar Pranowo pose bersama tokoh masyarakat usai pertemuan tatap muka terbatas di hotel Sotis Kupang, Jumat (1/12).

KUPANG, TIMEX.FAJAR.CO.ID - Agenda safari kampanye tatap muka terbatas oleh Ganjar Pranowo di Kota Kupang, meliputi pertemuan dengan perwakilan para tokoh agama dan masyarakat dari seluruh wilayah di NTT di Hotel Sotis Kupang, Jumat (1/12) malam.

Dalam pertemuan tersebut, Ganjar menyoroti soal menjaga toleransi dan Bhinneka Tunggal Ika dalam berbagai keberagaman yang ada di NTT.

Ganjar menilai, untuk merawat keberagaman, maka salah satunya adalah dengan berkumpul, berdialog dan saling mendengarkan.

"Kita punya kepribadian dalam kebudayaan. Suku, agama, golongan dan budaya kita miliki, kenapa tidak bangga? Kuliner NTT kebanggan, destinasi pun begitu. Kita perlu merawat dan menjaga kebhinekaan ini," tuturnya.

Jelasnya, perjumpaan dengan para tokoh adat dan agama, merupakan suatu kehormatan bagi mereka. Namun, bagi Ganjar, itu adalah sebuah pembelajaran.

"Ketika menghadiri acara keagamaan mereka merasa ada penghormatan, saya dapat pelajaran. Saya minta setiap Kamis pakai adat dari Jateng. Ini (pakaian adat) punya kami, bangga," katanya.

Lanjutnya, tiap daerah merupakan miniatur mini Indonesia, aset yang kaya.

Selain itu, ia untuk mendorong toleransi, perlu adanya kota toleransi. Ganjar pun patut berbangga dengan Kota Kupang yang menjadi salah satu kota toleransi di Indonesia.

Disamping itu, terkait kesetaraan gender, Ganjar mengatakan, setiap manusia, khususnya perempuan untuk bisa mandiri, maka harus diberikan kesempatan yang sama.

Sebelumnya, Dialog Kebangsaan Ganjar Pranowo bersama mahasiswa di auditorium Cendana, membahas berbagai hal. Salah satunya bagaimana mendorong kemajuan di daerah NTT, salah satunya dengan tenun khas daerah.

Ganjar mengatakan, situasi global mempengaruhi perekonomian. Bahan bakar naik, ekspor yang tidak berjalan lancar, transportasi terganggu hingga kondisi mata uang yang fluktuatif.

Selain itu, masalah iklim pun ikut terganggu. Banyak sekali pencemaran lingkungan yang harus dibereskan. Ganjar menyebut, apabila terus seperti ini, maka pencapaian kesejahteraan dan kemakmuran di tahun 2045 patut dipertanyakan.

Bonus demografi merupakan mimpi yang berpotensi untuk diwujudkan. Untuk itu, perlu akses memberantas kemiskinan ekstrem yang terjadi. Ganjar menegaskan, hal itu adalah pendidikan.

Menurutnya, dengan pendidikan dapat mempersiapkan diri menghadapi persoalan global.

"Tugas kita saat ini mempersiapkan diri menghadapi persoalan global, entah itu di bidang pangan, digital atau di NTT dibangun pabrik garam terbesar di dunia? Karena wilayah kita sebagian besar laut," tegas Ganjar.

Karena itu, harus didorong agar bisa berdiri di kaki sendiri secara ekonomi. Perlu generasi muda sebagai produsen.

Caranya, dengan memanfaatkan berbagai kemajuan digital yang ada. Ganjar menyinggung, apabila bisa memanfaatkan digital dengan baik, maka bisa mendapatkan segalanya.

"Para youtuber hari ini lahir. Transaksi e-commerce di Indonesia Rp 476,3 triliun. Bisa dapat informasi dari mana saja, bisa jadi game developer dan berbagai pekerjaan lainnya," ujarnya.

Selain itu, dengan memanfaatkan kekayaan yang dimiliki daerah. Misalnya, ada tenun NTT yang kreatif dengan berbagai motif dibaliknya.

"Tenun itu keren, masuk ajang bergengsi. Harganya tidak ada yang di bawah 3 juta. Sedang trending (tenun) dari NTT. NTT punya semuanya, tinggal bagaimana menarasikan dan menjadi trending, ceritakan agar memiliki makna," ungkap Ganjar.

Ia menyebut, bahkan tenun bisa dipasarkan dengan cara dikenakan oleh para penyanyi terkenal.

"Hilirnya bisa dikreasikan. Inilah yang akan menciptakan lapangan kerja. Kalau bisa mendalami, maka Andalah ahli yang ditunggu," sebutnya.

Ganjar juga mendorong agar anak muda bisa semangat mendirikan bangsa. Sebab, Republik Indonesia sendiri didirikan oleh anak muda yang semangat, cerdas dan tercerahkan.

"Tapi prosesnya panjang. Kesuksesan tidak ada yang instan," pungkasnya.

Capres nomor urut 3, Ganjar Pranowo bersama tokoh agama di Kota Kupang membahas strategi penanganan masalah stunting dan Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) di NTT. Hal ini dikarenakan Provinsi NTT merupakan penyumbang kasus stunting dan masalah TPPO terbanyak di Indonesia.

"Stunting itu soal akses kesehatan yang mestinya di setiap desa memiliki puskesmas atau pustu yang dilengkapi nakes dan dokter dan ini harus kita wujudkan,” kata Ganjar usai pertemuan dengan Ketua Majelis Sinode GMIT, Jumat (1/12).

Perhatian terhadap calon suami-istri dan pola pemantauan ibu hamil juga ditingkatkan hingga melahirkan pascamelahirkan (1.000 hari pertama) dengan demikian dapat menekan angka stunting.

"Untuk itu, pentingnya pendataan dari seluruh usia-usia kehamilan dari waktu ke waktu yang mesti dipantau," sebutnya.

Ia mencontohkan pengalamannya dalam menangani masalah stunting di Jawa Tengah saat menjabat sebagai gubernur dianggap sukses. Program tersebut akan diterapkan jika terpilih sebagai presiden.

"Di Jawa Tengah saat itu saya cenangkan  program ‘Mengintip Orang Hamil’. Mengintip dalam artian memberikan perhatian khusus kepada ibu hamil, sehingga gizinya harus cukup. Bahkan kita akan dorong untuk satu nakes satu pasien sehingga ada banyak cara orang untuk bisa membantu," jelasnya.

Selain stunting, Ganjar mengaku sempat membahas dengan Pendeta Mery Kolimon terkait masalah TPPO di NTT. 

"Tadi kita bicara juga dengan ibu Mery soal penanganan TPPO di NTT. Untuk penanganan itu, perlu penanganannya pemerintah daerah, penegakkan hukum dan butuh kerja sama antara pemda dan semua pihak," tandasnya.

Ia mengaku, bila terpilih menjadi presiden 2024, maka yang akan dilakukan ada satu layanan yang dapat diakses masyarakat dalam mengadukan bila ada kasus terjadi.

"Mesti ada laporan masyarakat, mesti ada layanan yang bisa diakses masyarakat untuk diakses sehingga kita bisa tangani lebih cepat," pungkasnya.

Menanggapi kunjungan Ganjar, Ketua Sinode GMIT, Pdt Mery Kolimon mengatakan, kunjungan tersebut  merupakan silaturahmi. "Prinsipnya yang mau datang ke rumah kami, kami welcome," ujarnya.

Dalam pertemuan, Pdt Mery mengaku membahas sejumlah hal atau persoalan yang dialami masyarakat mulai dari sosial, kesehatan dan berbagai persoalan lainnya.

“Kami menitipkan agar semua yang berkontestasi mengutamakan pemilu damai agar melalui pemilu, kualitas demokrasi makin kuat," sebutnya.

"Kita semua harus berperan dalam menyukseskan pemilu ini agar masyarakat dapat memberikan hak suaranya dan terutama memastikan proses berlangsung aman, damai dan tidak menggunakan cara-cara yang memecahkan keutuhan bangsa," tandasnya.

Merasa Tak Dihargai, Tolak Pilih Ganjar Mahfud

Tatap muka terbatas antara Ganjar Pranowo dengan perwakilan tokoh masyarakat se-NTT di hotel Sotis Kupang, Jumat (1/12) malam, memantik amarah dari raja-raja di pulau Timor.

Mereka mengamuk lantaran merasa tidak dihargai dalam pertemuan tersebut. Ketua raja Nusantara NTT, sekaligus raja Liurai Malaka Wehali XV, Domikus Kloit Tey Seran mengatakan, dengan nada amarah, pihaknya merupakan raja-raja yang datang langsung untuk bertemu Ganjar.

Kedatangan mereka bukan atas inisiatif sendiri, melainkan atas undangan resmi.

"Saya tidak senang, kami diundang resmi, setelah sampai disini, MC tidak sebut kami. Kami datang diundang," marahnya.

Ia mengaku, dirinya bersama raja-raja lain pun tidak sempat berjabat tangan dengan Ganjar.

"Belum sempat, biar kami pulang," katanya.

Atas amarah tersebut, pihaknya pun menolak untuk mendukung Ganjar-Mahfud dalam ajang pemilihan presiden 2024 mendatang.

Anies Dialog, Prabowo Terima Dukungan

Tiga calon presiden (capres) mengisi masa kampanye dengan berbagai kegiatan, Jumat (1/12) kemarin. Anies Baswedan menghadiri dialog dengan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), Prabowo Subianto menerima deklarasi dukungan, sementara Ganjar Pranowo bertemu dengan para tokoh masyarakat di Kupang, Provinsi NTT.

Dalam dialog dengan PWI, Anies memaparkan sejumlah persoalan saat ini. Salah satunya adalah penguatan demokrasi dan penegakan hukum.

’’Kami melihat trust (dalam demokrasi, red) mengalami penurunan luar biasa, apalagi menjelang pemilu sekarang ini,’’ ungkapnya.

Penurunan trust itu terlihat di beberapa hal. Anies menyinggung Mahkamah Konstitusi (MK) yang kini mendapat sorotan tajam dari publik. Selain itu, Anies menyebut kebocoran data daftar pemilih tetap (DPT) dari KPU.

Di Jakarta, Prabowo menghadiri deklarasi dukungan Pandawa Lima di Djakarta Theater. Pandawa Lima adalah organisasi binaan Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi (Marves) Luhut Binsar Pandjaitan. Adik Luhut, Nurmala Kartini Pandjaitan, menyerahkan naskah deklarasi dukungan kepada Prabowo.

Ketua Umum Pandawa Lima Letjen (Purn) Eko Wiratmoko meminta para relawan berkomitmen memenangkan pasangan yang diusung Koalisi Indonesia Maju (KIM) tersebut. (cr1/r3/jpg/ays)

  • Bagikan