Silaturahmi Manajemen Timor Express dengan Kepala Perwakilan BI NTT

  • Bagikan
EFRENDI NABEN/TIMEX BERSAMA. Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTT, Agus Sistyo Widjajati (tengah), pose bersama manajemen Timor Express saat pertemuan silaturahmi di kantor BI NTT, Senin (22/1).

Bank Indonesia Dorong Pertumbuhan Ekonomi Digital di NTT

Inovasi digital kunci peningkatan ekonomi Kota Kupang. Bank Indonesia mendorong hilirisasi dan partisipasi generasi Z.

EFRENDI NABEN, Kupang.

KEPALA Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTT, Agus Sistyo Widjajati mendorong inovasi sebagai kunci untuk meningkatkan kualitas hidup dan pertumbuhan ekonomi kreatif di NTT, terutama di Kota Kupang di tengah era digitalisasi.

Agus menyampaikan harapannya agar pertumbuhan ekonomi di NTT dapat terjaga melalui langkah-langkah digitalisasi. Pernyataan ini disampaikan saat kunjungan manajemen Timor Express di gedung BI Perwakilan NTT, Senin (22/1) sore.

Direktur Timor Express, Haeruddin bersama Manajer Iklan/Promosi, Yula Manafe, Manajer Advertorial, Yopi Lati dan Manajer Sirkulasi, Yusuf Landumata hadir dalam kunjungan silaturahmi tersebut.

Agus menyatakan bahwa digitalisasi di Kota Kupang masih mengalami pertumbuhan yang lambat, terutama dalam hal ekonomi dan transaksi.

"Pertumbuhan ekonomi sebenarnya terjadi melalui perputaran uang, namun di Kota Kupang, transaksi dari industri masih minim dan pertanian masih bersifat tradisional," paparnya.

Menyoroti hal itu, Agus menyatakan perlunya hilirisasi sebagai strategi untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Contohnya, hasil pertanian seperti pisang yang biasanya dijual dalam bentuk matang dapat diolah menjadi produk bernilai tambah, seperti keripik.

"Dengan hilirisasi, terjadi penambahan user. Pisang yang diolah menjadi keripik tidak hanya memiliki harga yang lebih tinggi, tetapi juga menciptakan transaksi baru dan menambah jumlah pelanggan serta membuka lapangan kerja," tambahnya.

Agus menjelaskan bahwa melalui hilirisasi, tercipta perputaran ekonomi yang berujung pada peningkatan kesejahteraan masyarakat. Ia berharap agar para pelaku ekonomi tidak hanya menjadi pedagang yang membeli dan menjual, melainkan juga terlibat dalam proses pengolahan produk.

Meskipun baru sebentar berada di NTT, Agus telah mengunjungi sebagian besar daerah. Ia mengidentifikasi salah satu penyebab stunting adalah tingginya jumlah perempuan yang bekerja dibandingkan dengan pria.

Pentingnya inovasi juga terungkap dalam upaya untuk mengembangkan nilai tambah dari sumber daya alam yang dimiliki oleh masyarakat NTT.

Agus menekankan peran generasi muda, terutama generasi Z dalam mengidentifikasi peluang dan mengubah pola transaksi ekonomi.

Dalam konteks ini, Agus mengakui sedang merancang program untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan pertumbuhan ekonomi di NTT. Rencananya akan diajukan kepada penjabat gubernur untuk mendapatkan masukan lebih lanjut.

"Saya sedang merancang konsep dan akan mengajukannya kepada penjabat gubernur untuk dibahas lebih lanjut. Sekarang, saya menunggu waktunya yang luang agar dapat memperoleh masukan yang berharga. Peran anak muda sangat dibutuhkan dalam menciptakan nilai tambah ini," tutup Agus. (ays)

  • Bagikan