Jaga Keragaman di NTT, Kemenag Deklarasi Pemilu Damai

  • Bagikan
RESTI SELI/TIMEX. DEKLARASI. Kepala Kanwil Kemenag NTT bersama Asisten I Setda NTT dan Ketua KPU NTT serta jajaran dan para tokoh agama ketika deklarasi pemilu damai, Senin (22/1).

KUPANG, TIMEX.FAJAR.CO.ID - Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Nusa Tenggara Timur menggelar deklarasi Pemilu Damai Tahun 2024 di Aula El Tari Kupang, Senin (22/1).

Dalam rangka menumbuhkan semangat keagamaan ditengah keragaman di NTT, Kemenag Provinsi bersama seluruh jajaran sampai Kemenag di 22 kab/kota se-NTT, Madrasah, serta lembaga pendidikan keagamaan Kristen, Katolik, serta pendidikan keagamaan Hindu dan sekolah minggu Buddhis, berkontribusi bergandengan tangan dalam membangun kerukunan hidup beragama di NTT.

Kepala Kanwil Kemenag NTT, Reginaldus Serang mengatakan, tahun 2024 sebagai tahun kerukunan dan deklarasi pemilu damai, dimana menuntut partisipasi sebagai warga negara untuk menyatukan hati dan mendoakan penyelenggaraan pemilu dapat terlaksana dengan aman, damai dan tentram.

"Penting peran agama sangat strategis, maka melalui kehadiran ini menggambarkan keanekaragaman tetap dirajut bersama di Provinsi NTT," sebutnya.

Disamping itu, Reginaldus juga mengingatkan, agar para tokoh agama tidak menjadikan rumah ibadah sebagai tempat kampanye atau politik praktis yang dapat menimbulkan pergunjingan karena berbeda pilihan. Dia juga berpesan agar para ASN di lingkup Kemenag bisa netral dan menghindari politik uang.

"ASN lingkup Kemenag diharapkan netral dalam menghadapi, hajatan demokrasi ini dengan baik, hindari politik uang," tegasnya.

Asisten I Setda NTT, Erni Usboko menyampaikan, tentu semua ingin agar pemilu berjalan lancar, aman dan damai hingga menghasilkan pemimpin yang tepar. Erni menyebut, harus memilih pemimpin yang bermoral dan mampu menerjemahkan kebutuhan masyarakat melalui program dan kebijakan.

"Agenda pemilu itu wajib dilakukan lima tahun sekali. Memilih pemimpin yang berjiwa patriot dan bermartabat yang berpihak pada rakyat," sebutnya.

Di NTT ada banyak persoalan seperti kemiskinan ekstrem, stunting, perdagangan orang. Erni berharap, para anggota dewan yang terpilih nanti bisa membawa NTT memasuki Indonesia Emas.

"Tidak saja manis dalam berkata, tapi juga manis dalam perbuatan. Karena kami menunggu dalam perubahan menghantar NTT memasuki Indonesia emas," tutupnya.

Hadir pula dalam deklarasi tersebut, Ketua KPU Provinsi NTT, Thomas Dohu serta jajaran ASN Kemenag NTT hingga kab/kota melalui daring dan luring. (cr1/rum)

  • Bagikan