Bahasa Indonesia yang Benar Minim Penutur

  • Bagikan
BONEFASIUS BAHY/TIMEX POSE BERSAMA. Para pegawai Kantor Bahasa NTT dan para jurnalis pose bersama di sela kegiatan peningkatan kemahiran berbahasa yang digelar, Rabu (24/1).

Kantor Bahasa NTT Ajak Jurnalis jadi Promotor

KUPANG, TIMEX.FAJAR.CO.ID- Kantor Bahasa Nusa Tengara Timur (NTT) menggelar kegiatan peningkatan kemarihan berbahasa jadi penyegaran kopentensi berbahasa bagi wartawan dan media masa se-Provinsi NTT. Kegiatan ini diselenggarakan oleh Kantor Bahasa Provinsi NTT bertempat di Ruang Kolbano, Hotel Kristal Kupang.

Sesuai agenda, kegiatan ini akan digelar selama tiga hari yakni Rabu-Jumat, (24-26/1). Kantor Bahasa Provinsi NTT kembali menggelar kegiatan peningkatan kemahiran berbahasa yang topik utamanya adalah penyegaran kopetensi berbahasa bagi wartawan dan media masa. Tujuan utama dari kegiatan ini sendiri yakni untuk mengenalkan atau memberikan pemahaman mengenai tutur berbahasa Indonesia dengan benar melalui media.

Selain mengenalkan tutur berbahasa yang benar, Kantor Bahasa NTT juga melakukan beberapa tes kepada para wartawan sebagai partispan dalam penulisan berita dengan ejaan yang benar. Mengingat, media masa sebagai pemberi infomasi kepada masyarakat dan fokus utama dalam penyampaian informasi ini melalui penulisan sehingga cara penulisan harus benar dalam ejaanya.

Pernyataan tersebut disampaikan langsung oleh Pangkul Ferdinandus selaku Widyabasa Ahli Muda Kantor Bahasa NTT, Rabu (24/1). Pangkul Ferdinandus mengatakan, peran media sangat penting, sehingga literasi berbahasa Indonesia menjadi dasar untuk kerja-kerja jurnalistik.

"Kondisi bahasa Indonesia di zaman sekerang ini sangat memprihatinkan. Sebab, banyak sekali pengunaan bahasa-bahasa asing yang tidak sesuai tempatnya. Ini karena banyak tempat-tempat dan kegiatan-kegiatan publik yang sebenarnya tidak harus menggunakan bahasa asing, dan hal itu hanya untuk sekadar terlihat keren", ungkapnya.

Dalam kehidupan sehari-hari tentu saja, pengunaan bahasa Indonesia yang semakin minim terutama di kalangan remaja. Mengenai hal ini, Kantor Bahasa Provinsi NTT mengajak para jurnalis sebagai promotor dalam pengembangan tutur bahasa yang baik lewat media yang sekarang sedang gencar digunakan oleh para remaja.

"Kami sendiri akan senantiasa dalam menuntun para jurnalis yang mengikuti kegiatan ini agar bisa menjadi promotor dalam berbahasa Indonesia yang baik. Hal ini tentu saja dilakukan lewat tulisan-tulisan agar budaya berbahasa ini bisa digunakan dan dikenal kembali oleh generasi-generasi muda saat ini," tandasnya. (cr5/gat)

  • Bagikan