Hati-hati Angin Hujan

  • Bagikan
IST RUMAH RUSAK. Potret rumah rusak di Kabupaten Alor akibat angin puting beliung, Rabu (24/1).

KUPANG, TIMEX.FAJAR.CO.ID – Provinsi NTT kini sedang mengalami cuaca hujan dan angin kencang. Kepala Badan Pelaksana Bencana Daerah (BPBD) Provinsi NTT, Ambros Kodo mengatakan, angin kencang mengakibatkan angin puting beliung yang melanda wilayah NTT. Rabu (24/1) BPBD NTT menerima laporan adanya angin puting beliung yang terjadi di Kabupaten Alor dan Flores Timur.

"Tadi baru terima laporan dari Alor sehubungan dengan angin puting beliung yang mengakibatkan rumah warga mengalami kerusakan sedang dan ringan, tidak ada korban jiwa. Ada juga laporan dari Flotim angin puting beliung yang mengakibatkan sekitar 20 rumah warga mengalami kerusakan," kata Ambros, Rabu (24/1).

Sesuai peringatan dini tentang cuaca ekstrem dari 23-28 Januari 2024 di NTT, maka perlu mewaspadai kemungkinan hujan dan angin kencang yang membahayakan keselamatan. Karena itu, dia mengimbau agar seluruh warga dapat berhati-hati ketika beraktivitas, terutama bepergian manakala cuaca sedang tidak bersahabat.

"Kita juga mengimbau apabila terjadi hujan dengan intensitas tinggi dengan jarak pandang 30 meter tidak jelas terlihat, maka kita imbau agar masyarakat di lereng dan bantaran sungai agar segera mengevakuasi diri ke titik aman, apabila ada pohon yang cukup tua sebaiknya dipangkas untuk menghindari risiko tumbang menimpa rumah," ungkapnya.

Menurut Ambros, memang angin puting beliung hanya terjadi di titik-titik tertentu saja dan lebih banyak saat ini adalah hujan dan angin kencang. Sementara untuk kekeringan, BMKG tidak lagi merilis peringatan dini untuk kekeringan hidrologis.

Dikatakan, seluruh wilayah sudah mengalami hujan, namun belum dengan intensitas tinggi. Meskipun begitu, dengan adanya curah hujan, maka para petani bisa menanam.

"Tanaman yang tidak perlu dipaksakan misalnya padi, sedapat mungkin menanam palawija sehingga dia tetap produktif dan kita punya cadangan pangan," sebut Ambros.

Dirinya berharap, para petani dapat menyesuaikan dengan bergesernya musim tanam akibat perubahan musim hujan.

"Kita lihat lagi perkembangan satu dua hari ke depan, semoga hujan yang sudah mulai ada ini bisa mengisi kembali cadangan air di waduk kita dan sudah bisa dimanfaatkan oleh para petani untuk menanam," harap Ambros. (cr1/ays)

  • Bagikan