GMIT Pilar Utama di Kabupaten Kupang

  • Bagikan
NICKY FOR TIMEX PUKUL GONG. Bupati Kupang, Korinus Masneno didampingi Pdt Franky Risakota membuka Sidang Majelis Klasis Fatuleu Timur XII di Gereja Imanuel Oepula Desa Tanini, Jumat (26/1).

Pembukaan Sidang Majelis Klasis Fatuleu Timur XII

OELAMASI, TIMEX.FAJAR.CO.ID - Persidangan Majelis Klasis Fatuleu Timur XII yang berlangsung 26-28 Januari 2024, diawali dengan ibadah syukur dipimpin oleh Pdt Franky Risakota di gedung Gereja Imanuel Oepula Desa Tanini Kecamatan Takari,  Jumat (26/1).

Bupati Kupang, Korinus Masneno dalam sambutannya mengatakan sidang klasis bertujuan merumuskan program kerja tahun 2024. Yang mana, pada program tahun 2024 tersebut termasuk didalamnya adalah pemilihan DPP untuk melengkapi administrasi klasis.

"Sebagai pemerintah, kita terus mendukung semua agenda-agenda gerejawi yang dilakukan oleh Majelis Sinode GMIT di wilayah Kabupaten Kupang terlebih lagi lewat persidangan-persidangan klasis dalam wilayah Kabupaten Kupang,  sehingga secara perlahan kita terus membangun manusia yang seutuhnya, yakni manusia yang penuh damai sejahtera dan iman karena dibekali dengan ilmu pengetahuan serta keterampilan serta memiliki spiritual dan etika Kekristenan yang baik," ucap Korinus.

Ia menyatakan bahwa pemerintah telah menganggap GMIT sebagai pilar utama di Kabupaten Kupang, yang mana gereja harus menjadi contoh bahwa melalui pemberdayaan jemaat visi misi gereja dapat tercermin dalam perilaku pelayanan dan jemaat.

"Yang menjadi soal bagi kita, apa yang kita katakan dan apa yang kita lakukan harus berjalan sejajar. Melalui khotbah tadi, kita diingatkan untuk bisa mengontrol diri dan saling mengasihi. Perbaiki prinsip sesuai dengan prinsip universal supaya kita bisa berjalan dengan baik. Atas nama Pemerintah Kabupaten Kupang, saya titipkan program pemerintah agar sekiranya ada kolaborasi yang berdampak pada pemberdayaan ekonomi  masyarakat khususnya jemaat," jelasnya.

Dirinya menuturkan bahwa Kabupaten Kupang terus berupaya meningkatkan SDM termasuk mengatasi stunting, bayi sehat dan anak sekolah sehat. Sehingga diperlukan kolaborasi bersama semua pihak, para orang tua dan tenaga gizi, nakes dan pihak lainnya.

"Bangun dan susun ekonomi sesuai kebutuhan. Mindset masyarakat harus berubah jika ingin tumbuh dan berkembang. Teruslah berkarya dan melayani untuk menjadikan kehidupan jemaat lebih baik dan selamat melaksanakan Sidang Majelis Klasis Fatuleu Timur XII," ujar Korinus.

Sementara, Sekretaris Sinode GMIT, Abdi Wenyi mengatakan, persidangan gereja harus menjadi ruang belajar serta menemukan apa kehendak Tuhan bagi kita termasuk program yang berpihak kepada masyarakat demi kesejahteraan masyarakat.

"Fatuleu ibarat negeri yang dijanjikan Tuhan, tinggal bagaimana kita mengelolanya. Ini bukan hanya tugas pemerintah tapi juga tugas gereja. Karena gereja merupakan bagian yang dekat dengan masyarakat yang bisa menjadi akses penghubung antara pemerintah dan masyarakat. Integritas kita sebagai gereja adalah keselarasan ritual dan kepekaan sosial yang baik dan harus searah serta memastikan kecintaan kita kepada Tuhan melalui komitmen bersama Tuhan dan relasi," ujar Abdi.

Dia mengatakan bahwa banyak pokok program yang diberi ruang kolaborasi. "Kerjakan program yang ada di klasis. Klasis kerjakan apa yang tidak bisa dikerjakan oleh jemaat agar program kita tidak hanya ibadah liturgi saja tapi juga ibadah karya. Karena pengembangan ekonomi yang berkeadilan menjadi program di klasis ini. Terima kasih kepada pemerintah yang merupakan mitra strategis bagi kita yang paling dekat dan memiliki kekuatan dana yang besar. Jaga hubungan mitra ini. Apa yang gereja kerjakan harus lebih baik dari apa yang dikerjaan di luar gereja karena ini kerja untuk Tuhan bukan untuk manusia. Selamat bersidang dan rawatlah kebersamaan yang ada. Kami titipkan 14 klasis di Kabupaten Kupang kepada pemerintah. Bersama bupati dan jajarannya, kita berkolaborasi secara baik dan strategis tapi tidak boleh melupakan posisi kita sebagai pihak Gereja," jelas Abdi Wenyi. (ays)

  • Bagikan