Pelajar SMPN Borong Tewas di Pantai Mbondei

  • Bagikan
EVAKUASI. Seorang pelajar korban tenggelam di pantai Mbondei dievakuasi oleh teman bersama warga sekitar, Minggu (28/1).

BORONG, TIMEX.FAJAR.CO.ID - Seorang pelajar SMP Negeri 1 Borong, Maximilianus L Saparta, 15, tewas akibat tenggelam di pantai Mbondei Kelurahan Tana Rata Kecamatan Kota Komba, Minggu (28/1) siang. Jasad korban baru ditemukan pada sore hari.

Korban yang berasal dari Desa Rana Mbeling Kecamatan Kota Komba Utara, sekira pukul 12.00, pergi ke pantai Mbondei bersama 55 orang dalam rangka kegiatan Tahun Baru bersama perkumpulan bela diri Tunggal Hati Suci (THS) dan Tunggal Hati Maria (THM) Ranting Borong.

"Setelah kegiatan Tahun Baru bersama dari perkumpulan THS dan THM itu selesai, korban bersama tiga orang temannya pergi menuju ke tepi pantai untuk mandi," ujar Kapolres Matim, AKBP Suryanto kepada Timor Express, Senin (29/1).

Suryanto menjelaskan, saat korban bersama tiga teman atau saksi sedang mandi, tiba-tiba ombak besar datang. Pada situasi itu, temannya berhasil menyelamatkan diri. Sementara korban langsung hilang terseret arus. Melihat kejadian itu, saksi langsung berteriak minta tolong.

"Mereka berteriak ke arah teman-teman lain yang saat itu berada agak jauh dari bibir pantai dan berharap bergegas membantu mencari dan menyelamatkan korban. Namun karena kondisi ombak yang sangat besar, maka meraka tidak berani turun ke laut," kata Suryanto.

Dikatakan, dengan melihat kondisi ombak yang tinggi, teman lainnya hanya bisa memantau keberadaan dan posisi korban dari tepi pantai. Sekira pukul 16.22, jasad korban mengambang dipermukaan laut, terbawa arus ke tepi pantai.

Kemudian, teman-teman korban bersama warga serta Unit Opsnal Sat Intelkam Polres Matim dan Unit Intelkam Polsek Borong langsung mengevakuasi korban. Setelah berhasil dievakuasi, korban langsung dibawa ke tepi pantai. Kondisi korban pun sudah meninggal dunia.

"Selanjutnya jenazah korban langsung dibawa ke Puskesmas Borong. Hasil pemeriksaan medis menyatakan korban meninggal dunia akibat tenggelam di pantai dan tidak ditemukan adanya indikasi tanda-tanda kekerasan," bilang Suryanto. (kr1/ays)

  • Bagikan