Abu Jadi Simbol Pertobatan

  • Bagikan
BONEFASIUS BAHY/TIMEX TERIMA ABU. Umat Paroki Sta. Maria Assumpa mengantre untuk menerima abu yang menjadi simbol pertobatan selama masa Pra Paskah ini di Geraja Sta. Maria Asssmpta, Rabu (14/2).

Umat Paroki Sta. Maria Assumpta Rayakan Misa Rabu Abu

KUPANG, TIMEX.FAJAR.CO.ID- Perayaan Rabu Abu sebagai pertanda hari pertama menyambut Pra Paskah bagi numat Katolik di seluruh dunia, termasuk di Kota Kupang, Selanjutnya, selama 40 hari ke depan, umat Katolik akan menjalankan pantang dan puasa.

Rabu Abu sendiri merupakan masa pertobatan atau masa untuk makin dekat dengan Tuhan dan sesama. Masa ini merupakan momen menyangkal diri dan kembali kepada Kristus.

Mengawali masa puasa dan pantang selama 40 hari ke depan sebelum Paskah, umat Paroki Santa (Sta) Maria Assumpta merayakan misa Rabu Abu pada Rabu kemarin (14/2). Misa Hari Rabu Abu ini dipimpin RD. Faris Paut.

Dalam kotbahnya, RD. Faris mengatakan, Hari Rabu Abu merupakan sebuah simbol dalam gereja Katolik yang menandakan dimulainya masa tobat. Karena itu, umat diharapkan dapat mempersiapkan diri dengan sebaik mungkin selama masa Pra Paskah ini.

RD. Faris menambahkan, dengan simbol abu yang tertanda di dahi setiap umat Katolik maka menjadi sebuah pengingat bahwa umat Katolik harus bersiap selama 40 hari dalam untuk memasuki hari Paskah.

"Abu yang digunakan untuk perayaan Rabu Abu ini merupakan hasil pemebakaran dari daun-daun palma yang kemudian diberkati dan kemudian dipakai menjadi simbol masa Pra Paskah," ungkapnya.

Dalam menanti perayaan Paskah, umat juga diwajibkan untuk menerima kelebihan dan kekurangan yang terdapat dalam pribadinya. Dengan begitu, umat belajar untuk menerima berkat Tuhan dengan segala bentuk kasih sayang dan kelimpahan rahmat yang diberikan.

"Dalam perayaan Rabu Abu kali ini bertepatan dengan penyelenggaraan Pemilu. Karena itu, kita bisa saling menerima segala perbedaan tanpa melihat kelebihan dari orang lain yang berbeda pandangan dengan kita," jelasnya.

RD. Faris juga mengingatkan agar para umat di Gereja Santa Maria Assumpta untuk tidak saling berdebat panjang terkiat pandangan politik yang bisa saja berakibat konflik. Sebab, dalam masa Pra Paskah ini, umat diminta untuk mengurangi kebiasaan atau tingkah laku yang tidak baik agar dapat disucikan di hari Paskah nanti. (cr5/gat)

  • Bagikan