Bulog NTT Miliki Stok Beras 52.721,91 Ton

  • Bagikan
IST. STOK BERAS. Pimpinan Wilayah Perum Bulog Nusa Tenggara Timur, Himawan, mengecek ketersediaan stok beras di Gudang Bulog, Kelurahan Alak, beberapa waktu lalu.

Pemerintah Sarankan Masyarakat Beli Beras SPHP

KUPANG, TIMEX.FAJAR.CO.ID- Menjelang Ramadhan dan gejolak kenaikan harga beras di pasar, Perum Bulog Nusa Tenggara Timur memiliki stok 52.721,91 ton beras.

Pimpinan Wilayah Perum Bulog NTT Himawan Kartika Nugraha mengatakan, dari stok beras tersebut yang sudah masuk di Gudang Bulog mencapai 14.794, 25 ton.

Sementara kesediaan stok dalam perjalanan mencapai 37.927,66 ton, sehingga total persediaan beras Bulog di NTT mencapai 52.721,91 ton. "Jumlah ini mencukupi hingga menjelang Hari Raya Idul Fitri,” kata Himawan, Rabu (28/2).

Dia menjelaskan, secara umum pengiriman beras dari Jawa Timur menuju gudang bulog di NTT berjalan lancar meskipun sedikit terkendala cuaca. Kondisi ini juga menyulitkan saat pengiriman beras ke gudang-gudang di Pulau Sabu dan Rote, namun sudah teratasi dengan baik.

Menurut Himawan, Bulog juga melakukan Stabilisasi Harga Pangan (SPHP) yang realisasinya sejak awal bulan Januari hingga Febuari 2024 mencapai 5 ribu ton lebih.

Dikatakan, beras SPHP ini juga didistribusikan ke semua pasar di berbagai daerah, untuk menjaga stabilisasi harga yang merupakan penugasan pemerintah.

Dia melanjutkan, Bulog NTT juga telah menyalurkan bantuan pangan kepada masyarakat penerima manfaat sebanyak 869.306 penerima, terhitung selama Tahun 2024 ini.

“Program bantuan pangan ini, diperuntukkan bagi keluarga yang terdaftar mendapat jatah beras sebanyak 10 kg per-bulan. Tahap pertama Januari, Febuari, Maret dan dilanjutkan tahap dua April, Mei, Juni. Untuk saat ini, dipersiapkan untuk kebutuhan enam bulan ke depan," jelasnya.

Dia melanjutkan, total penyaluran bantuan pangan sampai 24 Febuari 2024 mencapai 5.08, 33 ton dari target 8.693 ton. Adanya program bantuan pangan ini, diharapkan masyarakat yang terdaftar sebagai penerima bantuan pangan beras dapat terbantu untuk mengurangi pengeluaran membeli beras.

Di sisi lain, Pemerintah Kota (Pemkot) Kupang memastikan bahwa harga beras masih terjangkau, dengan peningkatan yang terjadi terutama pada jenis beras medium.

Asisten II Setda Kota Kupang, Ignasius Lega, mengatakan, Pemkot telah berkoordinasi dengan Bulog NTT. Bulog menyatakan bahwa stok beras masih terjaga dan akan ada tambahan dari luar daerah.

"Tapi tergantung masyarakat. Kami sarankan supaya begitu ada beras SPHP di pasar bisa dibeli. Itu beras medium rasa premium. Itu berkisar Rp 11 ribu sampai 12 ribu," ungkapnya.

Dalam waktu dekat, terutama menjelang Idul Fitri, Pemkot Kupang bersama Badan Pangan berencana melakukan operasi pasar. Ignasius Lega mengajak masyarakat untuk tidak panik dan memastikan bahwa harga beras dan komoditas lainnya tetap terjaga.

"Pemkot Kupang berkomitmen untuk terus menjaga agar harga beras maupun komoditas lainnya tidak lonjak. Ignas Lega menyebut kenaikan harga beras memang berpengaruh ke jenis bahan pokok lainnya," tandasnya.

Pemkot Kupang berkomitmen untuk menjaga stabilitas harga dan memastikan bahwa kenaikan harga beras tidak berdampak signifikan pada bahan pokok lainnya.

" Kenaikan harga beras memang berpengaruh juga pada harga bahan pokok lainnya," tambahnya

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Kupang, Ray Soka menambahkan, harga beras Bulog tetap stabil, berkisar Rp 10-11 ribu per kilogram.

"Kenaikan harga beras terjadi di seluruh Indonesia, termasuk di Kota Kupang, sebagai dampak dari fenomena El Nino. Pemerintah telah mengambil tindakan antisipatif dengan menambah stok beras melalui skema impor," ujarnya

Ia mengungkapkan rencana Pemkot untuk mengadakan pasar murah pada awal Maret 2024, sebagai upaya untuk mengatasi kenaikan harga beras dan mengembalikan hak membeli ke masyarakat.

Ray Soka menekankan bahwa harga beras Bulog tetap relatif lebih murah dan terjangkau, sementara harga beras medium atau lebih tinggi mengalami kenaikan. (thi)

  • Bagikan