Terus Berinovasi, IDI Bantu Sukseskan Program Pemerintah

  • Bagikan
FENTI ANIN/TIMEX LANTIK. Suasana seremonial pelantikan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Provinsi NTT dan IDI Cabang Kupang, periode 2023/2026 di Hotel Harper Kupang, Minggu (3/3)

dr. Stefanus Soka Pimpin IDI NTT

KUPANG, TIMEX.FAJAR.CO.ID- Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Provinsi NTT dan IDI Cabang Kupang, periode 2023/2026, dilantik secara resmi, pada Minggu (3/3) di Hotel Harper Kupang,. Tema yang diusung dalam kegiatan pelantikan ini yakni Tranformasi IDI menuju organisasi profesi yang semakin mandiri, modern, transparan dan akuntabel.

Ketua IDI NTT yang resmi dilantik yakni dr. Stefanus Soka, SpB dan IDI Kota Kupang dipimpin oleh dr. Widhitomo, SpB. Para pengurus IDI Provinsi NTT dilantik oleh Ketua umum PB IDI Dr. dr. Mohammad Adib Khumaidi, Sp.OT, dan pengurus IDI Cabang Kupang dilantik oleh Ketua IDI Provinsi NTT, dr. Stefanus D Soka, SpB,

Ketua umum PB IDI DR. dr. Mohammad Adib Khumaidi, Sp.OT, mengatakan, kepada pengurus yang baru saja dilantik, tentunya amanah ini sangat besar yang penting harus tetap solid, karena yang harus diperhatikan adalah kepentingan kesehatan rakyat dan kepentingan anggota.

"Dua hal itulah yang menjadi misi dalam pendirian IDI, pada 24 Oktober 1950," jelasnya.

Dia mengaku, saat ini ada beberapa tantangan yang dihadapi, misalnya permasalahan pelayanan, kekurangan SDM dokter, tetapi IDI bersama perhimpunan spesialis akan tetap berkomitmen untuk berkolaborasi dengan pemerintah daerah, terkait dengan kebutuhan SDM.

"Di Jakarta sudah terlalu banyak dokter, ini adalah sebuah tantangan dan sekaligus peluang, untuk tata kelola, kami mengajak untuk dokter-dokter bisa melayani di NTT, dengan jaminan dari IDI dan pemerintah daerah yang siap bekerja sama untuk memberikan dukungan, termasuk kesejahteraan untuk tenaga medis dan tenaga kesehatan di NTT," jelasnya.

Dia mengatakan, IDI akan terus mendukung program pemerintah daerah, termasuk program penurunan stunting dan nantinya program makan siang gratis. IDI senantiasa akan mendukung, upaya ini semata-mata untuk peningkatan mutu layanan dan pemerataan distribusi tenaga dokter dan tenaga kesehatan lainnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan, Kependudukan dan Pencatatan Sipil Provinsi NTT, Ruth Laiskodat mengatakan, di Provinsi NTT masih ada persoalan stunting, yang mana pada Tahun 2023 sebanyak 15,02 persen, sementara target dari Presiden Indonesia 2024 harus mencapai 14 persen.

"Kita masih menghadapi masalah kematian ibu, kematian anak dan balita, tetapi pada Tahun 2023, atas kerja sama tenaga kesehatan, dokter dan semua stakeholder lainnya, telah terjadi penurunan sebanyak 37 kasus, penurunan kematian bayi sebanyak 166 dan penurunan kematian balita 170. Hal ini menunjukan bahwa kerja sama semua profesi kesehatan di NTT sangat baik," jelasnya.

Dia mengatakan, khusus untuk IDI yang menjadi ujung tombak pelayanan kesehatan, diharapkan selalu profesional dan menjalani profesi dengan baik. Dalam peningkatan kompetensi, diharapkan terus dilakukan.

"Kebanyakan anak-anak muda itu pandai tetapi agak sombong, yang muda harus belajar dari senior. Sarana prasarana kesehatan di NTT, dalam proses perbaikan, menuju ke standar yang ditetapkan. Selamat kepada pengurus IDI NTT, dan IDI Cabang Kupang, yang sudah dilantik, tantangan yang dihadapi adalah dibutuhkan inovasi, tenaga kesehatan di NTT tidak kalah hebatnya dengan dokter di provinsi NTT," ungkapnya.

Dia berharap agar IDI bisa memiliki rasa kepedulian dan kebersamaan terhadap IDI sendiri, dan terus melakukan inovasi, karena tantangan di Provinsi NTT berbeda dengan darah lain.

"Dari jumlah dokter yang kurang ini diharapkan bisa menjadi yang terbaik di Provinsi NTT. Kolaborasi pun sangat penting, untuk pelayanan kepada masyarakat," jelasnya.

Dia melanjutkan, misalnya kasus stunting, penurunan angka kematian bayi dan balita. Diharapkan dengan kerja kolaborasi dengan pemerintah daerah dan IDI, diharapkan beberapa tahun ke depan, angka kematian ibu, angka kematian bayi dan balita bisa berkurang bahkan sampai nol kasus.

"Dengan kolaborasi mari kita membangun Provinsi NTT yang kita cintai, dalam kebhinekaan," jelasnya.

Ketua IDI Provinsi NTT, dr Stefanus D. soka, SpB, mengatakan, sesuai dengan arahan yang disampaikan oleh Ketua Umum IDI, tentunya ada beberapa tugas yang harus diemban dalam kepengurusan yang baru.

Yang pertama, IDI harus smart, akuntabel dan inovasi. Tentunya IDI harus menjalankan IDI sesuai dengan AD/ART, banyaknya gelombang dan terpaan, tentunya perlu memperkuat keanggotaan IDI.

"Kita berharap IDI menjadi suatu kemitraan yang baik. Tentunya IDI NTT dan IDI cabang selalu bermitra dan konsolidasi dengan pemerintah, dalam hal ini Dinas Kesehatan, untuk tetap memberikan kontribusi dalam menjawab program-program Dinas kesehatan di Provinsi NTT, khususnya dalam menjawab isu-isu strategis, seperti stunting, kematian ibu, kematian bayi dan balita, dan dalam transformasi layanan kesehatan," jelasnya.

Dia mengatakan, Khusus di Kota Kupang, ada dua rumah sakit yang menjadi bagian dari transformasi layanan kesehatan lanjutan, yaitu di RSUD W. Z. Johannes dan RS Ben Mboi Kupang. Tentunya ini menjadi tantangan bagi IDI Cabang Kupang untuk bisa membantu proses transformasi ini, sehingga akses pelayanan kesehatan yang baik bisa dinikmati masyarakat.

Dia mengatakan, beberapa titipan yang menjadi perhatian untuk dirumuskan dalam program kerja IDI Cabang Kupang. Semoga dijalankan organisasi selalu diberkati.

Dr Widy Tomo, Ketua IDI Cabang Kupang, IDI harus bisa meningkatkan perannya dalam masyarakat, amanah itu tentu tidak mudah, tetapi berbagai upaya harus dilakukan untuk mengemban tugas yang diberikan.

"Kami sangat mengharapkan dukungan dan saran masukan yang dapat membantu dalam melaksanakan tugas-tugas yang akan dilaksanakan.

Dia juga mengajak kepada semua pengurus agar untuk bersama-sama membangun IDI, untuk senantiasa bersinergi mewujudkan visi IDI, untuk etika, mandiri, profesional dan menjunjung tinggi sejawat bersama.

Ketua Panitia Kegiatan, dr Ronald Melviano, mengatakan, IDI harus tetap solid, diharapkan semua yang terpilih dapat menjalankannya amanah yang diberikan dan tetap melayani pasien adalah tujuan utama sesuai dengan sumpah dokter. (thi/gat)

  • Bagikan