Tahun Ini Ada 16 Kasus TB pada Anak

  • Bagikan
FENTI ANIN/TIMEX POSE BERSAMA. Para peserta lokakarya pose bersama usai seremoni pembukaan, di Hotel Harper Kupang, Rabu (6/3)

IBI dan Unicef Perkuat Kolaborasi Lakukan Skrining

KUPANG, TIMEX.FAJAR.CO.ID- Ikatan Bidang Indonesia (IBI) Provinsi NTT bekerja sama dengan Unicef dan Dinas Kesehatan Kota Kupang, serta Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Kupang menggelar pertemuan evaluasi skrining TB pada anak khususnha tingkat PAUD di Kota Kupang. Kegiatan lokakarya ini dilaksanakan di Hotel Harper Kupang, Rabu (6/3) dengan jumlah peserta sebanyak 60 orang guru PAUD, 12 penanggung jawab TB di Puskesmas dan peserta lainnya.

Data dari Dinas Kesehatan Kota Kupang menunjukan, selama tahun 2023, kasus TB pada anak mencapai 49 kasus yang ditemukan dan diobati. Sementara di tahun 2024 sampai tanggal 5 Maret kemarin, ditemukan 16 kasus TB. Hal ini tentunya bukan suatu kebanggaan, tapi harus dikatakan bahwa skrining sudah dilakukan dengan baik, sehingga deteksi dini pun menemukan lebih banyak kasus TB.

Ketua Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Provinsi NTT, Damita Pelalangan mengatakan, berbagai upaya pencegahan TBC di Indonesia telah dilakukan namun belum sesuai dengan harapan. Hal ini tergambar dari data SITB tahun 2022 yang menunjukkan bahwa cakupan pemberian Terapi Pencegahan Tuberkulosis (TPT) pada berbagai kategori usia masih di bawah target yang diharapkan yakni cakupan pemberian TPT pada anak usia <5 tahun sejumlah 5,7 persen. Sedangkan pada usia 5-14 tahun dan lebih dari 14 tahun masing-masing hanya 1,1 persen dan kurang dari 1 persen.

Dengan demikian, cakupan total pemberian TPT kepada kontak serumah tercatat sebesar 1,3 persen. Mengkaji situasi di Kota Kupang, kata dia, ditemukan bahwa angka penemuan dan pengobatan TBC pada anak selama empat tahun terakhir masih rendah.

Standar indikator nasional menetapkan capaian pasien TBC pada anak sebesar 12 perse . Pada tahun 2023 (Januari-April) terdapat empat orang anak yang mendapatkan pengobatan sehingga jumlah pasien TBC anak yang ditemukan dan diobati di Kota Kupang masih di bawah target.

"Pada tahun 2023 Unicef bekerja sama dengan IBI Provinsi NTT dan Dinas Kesehatan Kota Kupang telah melaksanakan pelatihan skrining TB bagi guru PAUD di 60 PAUD dan kader di 30 Posyandu. Tujuannya agar dengan pelatihan ini maka bisa meningkatkan cakupan skrining pada anak PAUD dan temuan kasus TB anak. Karena itu, untuk melihat progress capaian ditingkat PAUD bersama DINAS Kesehatan Kota-Unicef dan IBI Provinsi NTT melaksanakan evaluasi pelaksanaan skrining di tingkat PAUD," ungkapnya.

Health Spesialis Unicef NTT dan NTB, dr. Vama Taolin mengatakan, apresiasi diberikan kepada Dinas Kesehatan dan Dinas Pendidikan Kota Kupang, yang mempunyai perhatian serius dalam memastikan bahwa anak-anak sehat dan tumbuh dengan baik.

Dia mengatakan, yang bekerja di PAUD sangat dibutuhkan komitmen untuk mulai membangun SDM, dan yang penting untuk diperhatikan, yaitu pada tingkat PAUD, karena pada usia ini anak-anak mulai belajar sehingga edukasi menjadi bagian penting.

Dia berharap agar tenaga pendidikan di tingkat PAUD bisa mendapatkan sarana dan pedoman untuk mengawal anak-anak, dengan buku KIA, untuk melihat perkembangan anak, termasuk gizinya.

"Dan yang paling untuk memperhatikan ini adalah orang tua, guru PAUD dan tenaga kesehatan. Jadi dengan buku KIA bisa menjadi sarana untuk memantau perkembangan anak," jelasnya.

Dia menambahkan, skrining TBC pada anak pun sudah berjalan baik selama ini, namun tetap harus ditingkatkan, termasuk skrining pun bisa dilakukan oleh guru-guru PAUD.

Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Kupang, Ambo mengatakan, pemerintah sangat berterima kasih karena kerja kolaborasi ini terus berjalan baik, dengan tujuan untuk memastikan anak-anak tumbuh dan berkembang dengan baik.

"Persiapan generasi ke depan mulai dari tingkat PAUD ini sangat baik sekali, untuk mewujudkan cita-cita bersama, untuk menciptakan generasi yang cemerlang," jelasnya.

Dia mengatakan, begitu banyak tanggung jawab yang harus diemban, tetapi mari sama-sama berkolaborasi, untuk memberikan jaminan masa depan yang baik pada anak-anak.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kota Kupang, Tiurmasari Saragih, mengatakan, Indonesia merupakan negara nomor dua dengan kasus TB terbanyak.

"Tentunya dengan kondisi ini, maka kita harus mulai mempersiapkan anak-anak kita ke depan untuk tumbuh sehat. Unicef ini sangat membantu Pemerintah Kota Kupang dalam program Kesehatan terutama pada anak," jelasnya.

Dia mengatakan, TBC pun bisa dicegah dengan imunisasi, yang penting anak menerima imunisasi lengkap. Kasus TB merupakan penyakit menular, dan orang dewasa berpotensi untuk menularkan itu.

"Jadi, ketika anak masuk ke PAUD, kita jaring atau skrining agar anak tetap sehat, sehingga bisa menerima pelajaran dan tumbuh menjadi anak sehat. Penyakit menular dan infeksi pun bisa menyebabkan anak kekurangan berat badan dan tidak bisa tumbuh dengan baik," jelasnya.

"Program yang baik ini, harus kita teruskan," pungkasnya. (thi/gat)

  • Bagikan