Program Wolbachia di Oebobo Masih Berproses

  • Bagikan
Tiurmasari saragih

KUPANG, TIMEX.FAJAR.CO.ID- Penerapan program nyamuk Wolbachia di Kecamatan Oebobo masih terus berjalan sesuai rencana. Hal ini disampaikan langsung Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (Kabid P2P) Dinas Kesehatan Kota Kupang, Tiurmasari E. Saragih.

Menurutnya Tiurmasari Saragih, program tersebut masih dalam proses pemilihan koordinator lapangan dan kader-kader yang akan bertugas melakukan pengawasan di tengah masyarakat. Dalam evaluasi terbaru, hasilnya menunjukkan kemajuan yang menggembirakan. Meskipun masih dalam tahap awal, namun persentase perkawinan nyamuk lokal dengan nyamuk Wolbachia mencapai 5 persen.

"Dalam hal pelaksanaannya, masyarakat diharapkan mau menerima di rumahnya sebagai orang tua asuh penetapan peletakan ember-ember telur-telur nyamuk yang berwolbachia," ujar Tiurmasari Saragih kepada Timor Express, Selasa (2/4).

Tiurmasari, menegaskan bahwa ada sistem pemantauan dan pengawasan bersama yang melibatkan kader-kader Wolbachia, koordinator lapangan, Puskesmas dan Dinas Kesehatan Kota Kupang.

Dia juga menyoroti bahwa program ini bukan berdasarkan kasus kematian di tahun ini. Melainkan telah direncanakan berdasarkan kasus yang ada sebelumnya di Kota Kupang.

"Penerapan dimulai dari Oebobo, kemudian akan dilanjutkan ke dua kecamatan lain, dan seterusnya. Semoga tahun depan, seluruh kecamatan di Kota Kupang telah terbebas dari BDB dengan penerapan nyamuk berwolbachia ini," tambahnya.

Meskipun demikian, Tiurmasari menekankan bahwa program Wolbachia ini merupakan salah satu metode tambahan dalam upaya pencegahan penyakit yang ditularkan oleh nyamuk. Evaluasi yang dilakukan sejauh ini menunjukkan hasil yang menggembirakan.

"Hasil evaluasi, yang dilakukan sebelumnya menunjukkan peningkatan sebesar 5 persen. Harapan kami, evaluasi kedua akan memberikan hasil yang lebih baik lagi," jelasnya.

Menanggapi waktu pelaksanaan, Saragih menyatakan bahwa penerapan di Kecamatan Oebobo diperkirakan akan selesai pada bulan 7 atau 8 mendatang. Ia menegaskan komitmen dalam melindungi masyarakat dari bahaya penyakit yang ditularkan oleh nyamuk.

Namun, evaluasi secara berkala akan tetap dilakukan dalam rentang waktu enam bulan ke depan, meskipun tidak ada penambahan nyamuk baru.

"Kami akan terus melakukan monitoring dan penangkapan nyamuk dewasa untuk melihat hasil kawin-lawinnya di alam," tutupnya. (cr3/gat)

  • Bagikan