Bibit Siklon Tropis 96S Terdeksi di Laut Sawu

  • Bagikan
Sti Nenot'ek

BMKG Imbau Pemudik Tidak Panik dan Tetap Waspada

KUPANG, TIMEX.FAJAR.CO.ID- Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mendeteksi adanya kemunculan bibit siklon tropis baru 96S di sekitar Laut Sawu (10.2oLS 121.0oBT) dan diidentifikasi menunjukkan kecenderungan menguat secara perlahan dalam beberapa hari ke depan.

"Kemunculan bibit siklon baru ini akan memicu terjadinya cuaca ekstrem. Jadi, mohon kepada masyarakat untuk lebih berhati-hati serta waspada," kata Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, melalui Kepala Stasiun Meteorologi El Tari Kupang, Sti Nenot'ek, Kamis (4/4).

Cuaca esktrem yang terjadi, kata Sti, dapat menimbulkan banyak kerugian, baik secara materil dan imateril. Selain itu, cuaca ekstrem juga dapat memicu terjadinya bencana hidrometeorologi.

Bahkan, cuaca ekstren ini berpotensi terjadi saat pekan arus mudik. Karena itu, BMKG mengimbau kepada pemudik untuk secara aktif melihat informasi dan kondisi cuaca terlebih dahulu sebelum melakukan perjalanan mudik.

"Apabila kondisi cuaca sedang buruk, jangan memaksakan diri dan sebaiknya ditunda. Utamakan keselamatan, bukan kecepatan," ungkapnya.

Dikatakan, bibit Siklon Tropis 96S teridentifikasi menunjukkan kecenderungan menguat secara perlahan dalam beberapa hari kedepan. Kecepatan angin maksimum di sekitar sistem Bibit Siklon 96S tersebut, kata dia, berkisar 15 – 20 knot (28 – 37 km/jam) dengan tekanan di pusatnya sekitar 1007 mb, dengan pergerakan ke arah barat daya hingga selatan, menjauhi perairan selatan NTT.

Sistem Bibit Siklon 96S tersebut cenderung memiliki peluang rendah menjadi siklon tropis di sekitar perairan NTT untuk 24 jam ke depan. Tapi, diprediksikan meningkat menjadi potensi sedang hingga tinggi dalam periode 2–3 hari ke depan. Di mana posisi sistem diprediksikan sudah berada di sekitar Samudera Hindia selatan NTT.

Sistem bibit Siklon 96S di sekitar wilayah NTT tersebut dapat memberikan dampak langsung dan tidak langsung terhadap kondisi cuaca di beberapa wilayah Indonesia dalam 24-48 jam ke depan.
Pertama, hujan dengan intensitas sedang hingga sangat lebat di wilayah Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB) dan NTT.

Kedua, potensi angin kencang di sekitar Jawa Timur, Bali, NTB dan NTT.

Ketiga, gelombang tinggi 1.25 - 2.5 meter (moderate sea) di sekitar Samudra Hindia selatan NTB, Samudra Hindia selatan NTT, Selat Sumba bagian barat, Perairan selatan Pulau Sumba, Perairan selatan Kupang, Pulau Rote, dan Laut Sawu bagian selatan.

Bahkan, secara umum, kombinasi pengaruh fenomena-fenomena cuaca tersebut diprakirakan menimbulkan potensi hujan dengan intensitas sedang hingga yang disertai kilat/angin kencang di NTT sejak tanggal 4-11 April.

"Masyarakat agar tidak panik terkait dengan informasi Bibit Siklon Tropis 96S. Namun harus tetap waspada akan kemungkinan potensi cuaca ekstrem yang yang berpotensi terjadi selama periode awal libur lebaran tahun 2024," ungkapnya.

Untuk mendapatkan informasi cuaca yang lebih akurat dengan resolusi yang lebih tinggi di setiap kecamatan dapat melihat atau mengunjungi aplikasi InfoBMKG untuk mengetahui informasi cuaca dengan perubahan cuaca setiap 3 jam. (r1/gat)

  • Bagikan