UPTD SPAM Kembali Perbaik Pipa Wae Dara Yang Diterjang Banjir

  • Bagikan
Perjuangan tim UPTD SPAM untuk perbaik jaringan pipa rusak diterjang banjir di sungai Wae Dara. IST

BORONG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-UPTD SPAM Kabupaten Manggarai Timur (Matim), kembali melakukan perbaikan jaringan transmisi air minum bersumber dari Wae Dara di wilayah kecamatan Lamba Leda Utara, Jumad (5/4/2024). Upaya itu, setelah saluran pipa tersebut beberapa kali diterjang banjir.

Titik jaringan pipa yang putus dan diperbaiki itu, sangat menantang dan berisoko. Pasalnya melintang pada aliran sungai Wae Dara, Desa Satar Punda, Kecamatan Lamba Leda Utara. Lokasinya juga sangat jauh dari pemukiman warga, dan harus melewati hutan. Semua peralatan las sambung pipa, harus dipikul oleh lebih dari satu orang.

Peristiwa kerusakan pipa akibat banjir Wae Dara, pernah terjadi sebelumnya. Upaya perbaikan dari pihak UPTD SPAM, sudah dilakukan. Terakhir akibat angin dan curah hujan tinggi yang melanda wilayah itu pada 9 Maret 2024, sungai Wae Dara kembali banjir. Selama ini belum bisa dilakukan perbaikan, karena cuaca belum bersahabat.

Meski lelah, namun petugas operator di bawah dinas PUPR Matim ini tidak pernah putus asa. Semua demi pelanggan di wilayah itu, khususnya memenuhi kebutuhan air bagi warga yang merayakan Idul Fitri 2024. Selama ini akibat jaringan pipa rusak diterjang banjir, pelayanan air minum untuk pelanggan di Desa Satar Kampas terganggu.

"Pipa transmisi Wae Dara, sudah berapa kali diterjang banjir yang mengakibatkan pelayanan air minum untuk Desa Satar Kampas selama ini terganggu. Jumad kemarin, tim kami melakukan perbaikan," ujar Kepala UPTD SPAM Matim, Fransiskus Yun Aga, Sabtu (6/4/2024) petang.

Fransiskus atau biasa disapa Kevin menjelaskan, tim dari UPTD SPAM yang terlibat dalam kegiatan perbaikan tersebut dikoordinir oleh 3 orang pejabat teknis, yakni pejabat teknis BLUD perencanaan, Marianus Odi, dan pejabat teknis BLUD wilayah III, Markus Dalung, juga Pejabat Teknis BLUD wilayah VII, Dedi Ramli.

Lanjut Kevin, kegiatan itu diharapkan bisa selesai dalam waktu satu minggu. Sehingga bisa memberikan solusi pelayanan yang terhambat selama ini, dan bisa memenuhi kebutuhan warga yang merayakan idul fitri. Kegiatan perbaikan itu juga baru bisa dilakukan, karena menunggu kondisi cuaca di lokasi kerusakan yang bisa mendukung pelaksanaan perbaikan.

Pihaknya menyadari bahwa kerusakan yang terjadi itu membutuhkan biaya yang sangat tinggi untuk perbaikan. Sebab setiap hari harus dilakukan upaya pengangkutan mesin las dan genzet. Sehingga kurang lebih 6 orang tenaga kerja dibayar selama beberapa hari dalam proses perbaikan.

Demikian juga kata Kevin, untuk biaya Bahan Bakar Minyak (BBM) dan akomodasi lainnya. Tentu dengan jumlah pelanggan yang ada, dan pendapatan yang diterima setiap bulannya, maka dapat dipastikan bahwa biaya yang keluar jauh lebih besar dari penerimaan yang diperoleh. Namun demikian dalam hal pelayanan, pihaknya harus dan tetap semangat melakukanya.

Dikatakan Kevin, untuk diketahui bahwa UPTD SPAM tidak mendapatkan dana dari APBD, baik DAU maupun dana lain, selain dari pembayaran rekening air pelanggan. Sehingga ketika terjadi kerusakan besar seperti yang terjadi di sungai Wae Dara, dan dengan biaya yang besar, hal ini kadang menjadi kendala sendiri untuk UPTD SPAM.

"Penerimaan yang ada dari SPAM Wae Dara, belum mampu untuk membiayai operasional bulanan, walau untuk belanja pegawai sekalipun. Sehingga masih mengandalkan subsidi silang dari unit SPAM lainnya dari Borong," katanya, (Kr1).

  • Bagikan