ABG Tewas Gantung Diri di Rumah Kebun

  • Bagikan
AKP Marselus Yugo Amboro

Keluarga Terima sebagai Musibah

KUPANG, TIMEX.FAJAR.CO.ID- Seorang remaja berinisial YK, 17, nekat mengakhiri hidup dengan cara gantung diri, Rabu (24/4). Saat ditemukan, korban dalam posisi tergantung di kayu rangka atap rumah kebun menggunakan tali nilon warna hijau dan menggunakan jaket warna hijau, celana putih motif boneka.

"Keluarga korban menerima kejadian yang dilakukan korban itu sebagai musibah dan menolak untuk divisum luar maupun autopsi," kata Kapolsek Alak, AKP Marselus Yugo Amboro, Kamis (25/4).

AKP Yugo, mengatakan, anggota Polsek Alak setelah mendapatkan informasi dari masyarakat terkait kejadian itu langsung menuju ke lokasi kejadian. Saat tiba di lokasi, ternyata jaaad korban sudah diturunkan oleh keluarga dan jasad korban sudah dibaringkan di lantai beralaskan kardus.

"Penyebab korban melakukan tindakan bunuh diri belum diketahui karena selama ini korban tidak punya masalah dengan keluarga maupun orang lain," ungkapnya.

Berdasarkan keterangan saksi LK, 11, selaku adik kandung korban bahwa saat dirinya datang ke rumah kebun yang jaraknya sekira 100 meter dari rumah korban dan hendak mengambil pakaian seragam sekolah di dalam rumah kebun, karena pakaian sekolah saksi dijemur di rumah tersebut ditemukan korban sementara tergantung di tali nilon warna hijau. Sementara ujung tali nilon lainnya terikat pada kayu rangka atap rumah kebun.

"Jarak antara jasad korban dan tanah sekira 2 meter. Posisi kaki korban tertekuk," ujar AKP Yugo.

Setelah melihat korban tergantung, saksi LK kemudian memberi tahu saksi DK, 44, selaku orang tua kandung korban bahwa korban ditemukan tergantung di kayu rangka atap rumah kebun.

Saksi DK lantas pergi ke rumah kebun dan ternyata benar korban dalam posisi tergantung di kayu rangka atap rumah kebun menggunakan tali nilon warna hijau.
Berdasarkan keterangan saksi DK bahwa pada tanggal 23 April, sekira pukul 20.30 Wita, korban mengambil handphone miliknya dan meninggalkan rumah dengan alasan mencari Wi-Fi di rumah tetangga.

Sekira pukul 23.30 Wita, korban belum pulang ke rumah. Kemudian, saksi DK menyuruh adik korban untjk pergi melihat, namun korban tidak ditemukan.

"Sempat pergi cari di rumah kebun tapi tidak temukan," ujar AKP Yugo.

Keesokan harinya, sekira pukul 05.00 Wita baru korban temukan oleh adik kandungnya dan korban dalam posisi tergantung di kayu rangka atap rumah.

Sekira pukul 07.00 Wita, keluarga korban bersama warga sekitar langsung mengevakuasi korban ke rumah duka untuk proses pemakaman. (r1/gat)

  • Bagikan