Kompetensi Dosen Jadi Kunci Utama Kualitas Lulusan

  • Bagikan
INTHO HERISON TIHU/TIMEX WISUDA. Ketua Stikom Artha Buana Kupang Yohanes Payong memindahkan tali toga saat wisuda Sarjana angkatan VIII di Grand Mutiara, Jumat (26/4).

KUPANG, TIMEX.FAJAR.CO.ID - Lulusan Sekolah Tinggi Informatika Komputer (Stikom) Artha Buana Kupang menjadi rebutan di dunia kerja, karena memiliki kemampuan dan kompetensi yang sangat mumpuni. Hal ini diyakini sebagai bentuk kerja keras dan kompetensi dosen yang dimiliki.

Demikian dikatakan Ketua Stikom Artha Buana Kupang, Yohanes Payong dalam sambutannya saat Sidang Terbuka Senat dalam rangka Wisuda Sarjana Angkatan VIII di Grand Mutiara, Jumat (26/4).

Ia menyebut, acara wisuda merupakan peristiwa akademik terakhir dalam menempuh jenjang pendidikan. “Ini merupakan wujud peresmian bahwa saudara telah menyelesaikan pendidikan pada jenjang tertentu,” ungkapnya.

Wisuda VIII ini, pihaknya mempersembahkan 25 orang lulusan. Dengan demikian, maka total alumni sampai saat ini berjumlah 300 orang. “Selamat bergabung bersama 275 alumni yang telah berkiprah di dunia kerja,” ucapnya.

Disebutkan bahwa menyelesaikan pendidikan di Stikom Artha Buana merupakan kerja keras dari lulusan. Prestasi tersebut tidak berjalan mulus ketika berada di dunia kerja. Namun dengan ilmu yang diperoleh segala rintangan pasti dilalui dengan baik.

Dikatakan, untuk mencapai visi Stikom Artha Buana Kupang yaitu "Menjadi Perguruan Tinggi yang Unggul dalam Pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi dan Mampu Berkompetisi Secara Global di Tahun 2030” melalui visi tersebut mampu memberi dampak positif bagi masyarakat luas.

Ia menyadari dengan sungguh-sungguh bahwa keterlibatan berbagai pihak sangatlah diperlukan dalam mencapai visi tersebut. Kompetensi dan dedikasi dosen dan tenaga kependidikan menjadi penentu utama untuk mencapai visi dan misi serta indikator kinerja utama (IKU) maupun indikator kinerja tambahan (IKT) Stikom Artha Buana Kupang yang tertuang dalam rencana strategis (renstra). Rencana operasional (renop) dan rencana kerja tahunan (RKT).

“Kompetensi dosen menjadi kunci utama kualitas lulusan. Untuk itu, saya mengajak semua dosen untuk senantiasa meningkatkan kompetensi diri seiring dengan tuntutan kurikulum terbaru yang juga selaras dengan tuntutan kualifikasi kebutuhan lapangan kerja,” ungkapnya.

Fenomena permasalahan pada lingkungan praktisi jadikan itu sebagai potensi riset yang pada akhirnya menjadi pengabdian kepada masyarakat (PKM) sebagai bagian dari hilirisasi hasil penelitian. Dengan demikian, maka akan memperkaya materi bahan ajar pada dharma pendidikan dan sebagai best practice kepada mahasiswa di ruangan kuliah.

Peran serta dan kehadiran dosen dalam berkegiatan di luar kampus (salah satu indikator kinerja utama) baik sebagai praktisi maupun rekognisi hal ini sebagai bukti hadirnya akademisi di dunia praktisi/industri.

“Dengan demikian, maka secara institusi dapat meningkatkan daya saing perguruan tinggi meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap perguruan tinggi serta meningkatkan kolaborasi kerja sama berkelanjutan pada tri dharma perguruan tinggi,” bebernya.

Dijelaskan, berdasarkan data tracer study tahun 2023 masa tunggu lulusan untuk mendapatkan pekerjaan hanya 2-4 bulan. Hal ini menunjukan daya serap lulusan Stikom Artha Buana Kupang masih sangat tinggi.

Dalam rangka meningkatkan mutu lulusan, maka terdapat 100 persen wisudawan telah melalui proses ujian sertifikasi kompetensi pada lembaga sertifikasi profesi (LSP) informatika dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP).

“Dari target yang direncanakan sebanyak 45 persen. Terdapat 8 persen lulusan yang memiliki tugas akhir yang dapat diadopsi oleh masyarakat,” sebutnya.

Yohanes menyebutkan, peningkatan penerimaan mahasiswa baru Stikom Artha Buana Kupang dari tahun ke tahun semakin meningkat. Dalam kurun waktu dua tahun terakhir terjadi peningkatan sebesar 97 persen. Hal ini menunjukkan tingkat kepercayaan masyarakat terhadap Stikom Artha Buana Kupang diterima oleh masyarakat masih tergolong tinggi.

Berbagai kegiatan mitra kerja sama mulai memberi dampak secara nyata dalam dalam pelaksanaan tri dharma Stikom Artha Buana Kupang. Dalam kurun waktu satu tahun terakhir telah ditetapkan lebih dari 40 SK ketua Stikom untuk memperkuat kebijakan tata kelola Stikom Artha Buana Kupang dan diikuti dengan siklus sistem penjaminan mutu internal (SPMI) yaitu pelaksanaan, evaluasi, pengendalian dan peningkatan.

“Melalui berbagai kebijakan dan terobosan terus dilakukan dalam kurun waktu satu tahun terakhir untuk peningkatan mutu lulusan, sistem tata kelola yang mendukung pengawasan dan pengendalian mutu baik internal maupun eksternal,” katanya.

“Melalui instrumen dan kriteria akreditasi baik institusi maupun prodi menjadi satu kesatuan dalam agenda program Renop RKT. Dengan demikian, maka kesiapan dalam melakukan akreditasi jauh lebih matang dan terencana,” tambahnya.

Ia juga menyinggung terkait kegiatan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) bahwa tahun 2023 Stikom Artha Buana Kupang mengikutsertakan 13 mahasiswa dalam MBKM eksternal yang diselenggarakan oleh Kemendikbud.

Melalui Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi Nomor: 147/SK/BAN-PT/AK P/PT/II/2024 tentang Pemenuhan Syarat Peringkat Akreditasi Perguruan Tinggi, maka pada tanggal 27 Februari 2024 BAN-PT menetapkan Stikom Artha Buana Kupang, memenuhi syarat peringkat akreditasi BAIK. Sedangkan akreditasi Prodi Teknik Informatika Strata 1 sedang dalam proses reakreditasi.

Dijelaskan, permintaan akan kebutuhan tenaga kerja di bidang teknologi informasi, sistem informasi masih tergolong tinggi. Sering dengan tuntutan implementasi teknologi informasi, sistem informasi yang tinggi namun terdapat gap yang sangat tinggi antara konsep desain proyek sistem informasi, testing dan implementasi proyek sistem informasi.

“Kemajuan Stikom Artha Buana Kupang bukanlah semata-mata hasil dari upaya sivitas akademikanya saja, melainkan juga karena peran besar semua stakeholder yang terlibat. Untuk itu atas nama sivitas akademika Stikom Artha Buana Kupang kami sampaikan terima kasih,” ujarnya.

Sementara Kepala LLDIKTI Wilayah XV NTT, Adrianus Amheka dalam sambutannya yang dibacakan Roshayati Rona, Ketua Fungsi Kerja Sama Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat mengaku terus memberikan dukungan sesuai dengan fungsi dan tugas yang diemban dengan memastikan pelaksanaan mutu PT di Stikom Artha Buana Kupang terjamin dari berbagai aspek, baik itu akreditasi, pelaporan pangkalan data PT, pelaporan kerja sama, pelaporan beban kinerja dosen, sertifikasi dosen, tunjangan profesi, KIP kuliah, pelaksanaan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat dengan pendanaan Kemdikbudristek.

Dengan akreditasi yang dimiliki, memberikan bukti bagi masyarakat khususnya di NTT bahwa Stikom Artha Buana layak memposisikan diri sebagai PT yang kompetitif dalam iptek sesuai bidang prodi yaitu Teknik Informatika sehingga bisa menjamin penciptaan SDM yang kompatibel untuk berkontribusi pada masyarakat Emas Indonesia 2045.

Dikatakan, dengan melihat proyeksi ke depan dalam hal kebutuhan tenaga kerja kompeten dan mumpuni pada aspek yang dibutuhkan menuju peradaban baru masyarakat atau Indonesia Emas 2045 melalui Kebijakan Kampus Merdeka.

“Kami hadir dengan beragam program kegiatan yang ditawarkan dengan tujuan memastikan mahasiswa dapat secara independen untuk membentuk masa depan yang sesuai dengan aspirasi karier sejak periode kuliah sekaligus membantu pemerintah dalam menyelesaikan agenda-agenda pembangunan termasuk pembangunan daerah yang perlu percepatan dan dukungan berbagai pihak,” harapnya. (cr6/ays)

  • Bagikan