Pencuri Sapi Resahkan Warga Bitefa, Semalam Bisa Bantai 4 Ekor

  • Bagikan

KEFAMENANU, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-Warga Desa Bitefa, Kecamatan Miomaffo Timur, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) resah dengan maraknya aksi pencurian ternak sapi.

Para pelaku sudah berulang kali beraksi dan diduga pelaku yang sama. Pelaku menebas ternak sapi warga yang dilepas di sepanjang jalan umum. Bayangkan satu malam empat ekor sapi dibantai kawanan pencuri itu.

Buktinya, Senin (21/2), para pelaku nekat membantai empat ekor ternak sapi milik warga Bitefa. Ternak sapi dibantai dipinggir jalan utama ruas jalan Amol-Manamas, jalur pantura, tepatnya di Paumbam, Desa Bitefa. Lokasi kejadian jauh dari pemukiman sehingga para pelaku bebas melancarkan aksinya.

Setelah ternak sapi ditombak lalu dipotong. Isi dagingnya diangkut. Sedangkan bagian perut dan kaki dibiarkan tergeletak di lokasi yang jaraknya hanya tiga meter dari jalan umum. Para korban pemilik ternak sapi, yakni Timotius Nailiu kehilangan sapi sebanyak dua ekor, Adelbertus Ukat (1 ekor), dan Yohanes Kolo (1 ekor).

Berdasarkan informasi yang dihimpun di lokasi kejadian terungkap bahwa kawanan pencuri ternak sapi ini melancarkan aksinya pada dini hari. Sekira pukul 01.00 hingga 03.00 wita subuh. Saat beraksi kawanan pencuri menggunakan mobil tertutup.

“Saya punya sapi ada dua ekor yang korban. Saya tidak menduga kalau malam itu terjadi pencurian. Sapi ternak saya dilepas tapi biasanya pagi dan sore saya pergi kasih makan,” ucap Timotius.

Timotius mengaku, kasus pencurian bukan kali ini saja, tapi sudah sering terjadi. Ia berharap para pelaku secepatnya ditangkap polisi sehingga warga atau peternak sapi tidak lagi resah. “Saya sudah lapor polisi semoga para pelaku segera ditangkap,” ujarnya.

Lain lagi dengan Adelbertus Ukat. Korban yang sapinya ikut dibanti ini menuturkan, kasus pencurian ternak memang sering terjadi di desanya. Sudah puluhan ekor sapi milik warga setempat hilang dicuri orang. Sayangnya, sejauh ini belum satu pun kasus pencurian terungkap.

“Tak bisa dihitung sudah berapa kali sapi warga dipotong. Isi daging sapi dibawa dan tali perut dikasi tinggal. Kemarin malam saya punya satu ekor, bulan lalu juga satu ekor,” tandas Adelbertus Ukat. Sosok yang berprofesi sebagai guru ini berharap para pelaku secepatnya ditangkap sebab kejadian pencurian ternak sapi bukan baru kali ini saja.

Kapolres TTU, AKBP Mohammad Mukhson, SH., SIK., MH, melalui Kapolsek Miomafo Timur, Iptu Fery Nur Almasyah saat dikonfirmasi Kamis (24/2) membenarkan aksi pencurian itu.

Dikatakan, pihaknya sudah menerima laporan warga korban. Pihaknya masih melakukan penyelidikan dengan mengambil keterangan sejumlah saksi. “Sudah ada laporan korban. Kita sedang lidik, sejumlah saksi kita sudah periksa,” katanya.

Menurut Iptu Fery, sesuai hasil olah TKP, para pelaku melancarkan aksinya saat malam hari menggunakan tombak. Lokasi eksekusi tidak jauh dari jalan umum. “Sapi ternak warga dilepas kemungkinan tidur dipinggir jalan umum. Sehingga pelaku mudah beraksi tombak lalu dipotong dan dibawa kabur,” tandasnya.

Fery berharap kerja sama dan dukungan masyarakat sehingga menekan terjadinya aksi yang meresahkan pemilik ternak. Semoga kasus pencurian cepat terungkap para pelaku segera diamankan.

“Mohon dukungan semua agar kasus ini cepat terungkap. Kita juga imbau masyarakat sama-sama jaga Kamtibmas. Sebaiknya ternak sapi diikat di tempat yang aman,” ujar Iptu Fery. (*)

PENULIS: JOHNI SIKI

  • Bagikan