Bank NTT-Pemkab Malaka Jalin Kerja Sama Pengelolaan Keuangan

  • Bagikan
TEKEN MoU. Bupati Malaka, Dr. Simon Nahak dan Dirut Bank NTT, Alex Riwu Kaho memperlihatkan naskah perjanjian kerja sama usai penandatanganan di lantai 5 kantor pusat Bank NTT, Jl. W. J. Lalamentik, Kota Kupang, Selasa (17/5). (FOTO: FENTI ANIN/TIMEX)

KUPANG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-Bank NTT dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malaka melakukan penandatanganan kerja sama mengenai penyediaan layanan jasa perbankan untuk pengelolaan keuangan di wilayah itu.

Penandatanganan kerja sama ini dilakukan langsung Direktur Utama (Dirut) Bank NTT, Harry Alexander Riwu Kaho dan Bupati Malaka, Simon Nahak bertempat di lantai 5, Kantor Pusat Bank NTT, Jl. W. J. Lalamentik, Kota Kupang, Selasa (17/5).

Saat penandatanganan itu, Dirut Alex Riwu Kaho didampingi Direktur Pemasaran Kredit, Paulus Stefen Messakh, Direktur TI dan Operasional, Hilarius Minggu, dan Direktur Kepatuhan, Christofel S. M. Adoe.

Alex Riwu Kaho, mengatakan, Bupati Malaka adalah Pemegang Saham Seri A sehingga Bank NTT turut berbangga membantu dalam peningkatan dan pengelolaan keuangan Kabupaten Malaka.

Ia menyebutkan, lingkup kerja sama yang dilakukan ini adalah untuk membantu program kerja, tata keuangan hingga pembangunan keuangan di Kabupaten Malaka.

Bank NTT juga menargetkan peningkatan pelayanan digital di Kabupaten Malaka. Alex menyebut ini seturut arahan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) agar layanan perbankan dipermudahkan dengan pelayanan digitalisasi dan penyesuaian keuangan.

"Kontribusi kita kepada pemkab dan pemkot se NTT tentunya agar dapat meningkatkan PAD (Pendapatan Asli Daerah) di semua daerah termasuk Malaka," katanya.

Bank NTT juga menawarkan e-money yang sementara dikembangkan untuk sistem pembayaran galian C di Kabupaten Malaka.

Alex pada kesempatan itu sempat menawarkan sistem pengelolaan keuangan dari retribusi parkiran agar dapat lebih efisien dan meningkatkan PAD di Malaka. Pengumpulan retribusi lainnya juga dapat secara digital yaitu dari PBB (Pajak Bumi dan Bangunan), BPHTB (Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan/atau Bangunan), iklan, restoran, dan hotel hingga obyek galian C.

Menurut Alex, obyek parkir potensial yang dapat digarap hingga tempat ibadah, wisata, dan area publik di Malaka.

Potensi ini, kata Alex, sangat baik bagi Bank NTT untuk menawarkan sosialisasi dan edukasi sebagai imbalan pelayanan parkir dengan service excellent.

Ia memastikan Bank NTT bekerja sesuai standar yang ada sesuai petunjuk Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) yang berperan sebagai konsultan. "Agar kita tetap ada pada prinsip tata kelola dalam pelayanan," kata Alex.

Bank NTT, lanjut Alex, juga menerapkan sistem punishment and reward kepada pemimpin cabang, baik yang berkinerja baik maupun buruk. Sistem ini ditetapkan agar Bank NTT dapat bekerja sesuai kerja sama dan misi yang ada bagi pemkab.

Alex juga berharap kepada Bupati Malaka untuk mempermudah akses data Bank NTT di Dinas Pertanian Kabupaten Malaka. Hal ini diperlukan untuk verifikasi calon petani untuk program Bank NTT.

Bank NTT, demikian Alex, juga menjanjikan untuk meningkatkan ekosistem peternakan pada 6 wilayah di Kabupaten Malaka guna meningkatkan ekonomi sektor peternakan. "Ini dapat dimulai pada semester kedua," kata dia.

Sementara itu, Bupati Malaka, Dr. Simon Nahak mengapresiasi manajemen Bank NTT untuk kerja sama tersebut agar pengelolaan keuangan di Kabupaten Malaka lebih efisien. "Sebelumnya Pemkab resah dan gelisah untuk pengelolaan keuangan, tapi kami percayakan kepada Bank NTT untuk kerja sama lebih baik," ungkap dia.

Bupati Simon menyebut, potensi perikanan, pertanian, peternakan, dan juga pariwisata di Kabupaten Malaka perlu didukung. "Ini utuk menggeliatkan ekonomi kerakyatan dengan ekonomi lokal di Malaka," kata dia.

Bupati Simon menuturkan, sistem pemungutan pajak dan retribusi memang memerlukan akuntabilitas yang baik, karena itu agar lebih transparan dibuatlah kerja sama ini.

Bupati Simon dalam kesempatan itu juga meminta manajemen Bank NTT untuk ekspansi atau pengembangan kantor layanan di daerah-daerah potensi bisnis maupun yang belum terlayani di wilayah Malaka.

Ia mencontohkan, wilayah Kecamatan Kobalima yang terdapat Pos Lintas Batas Negara (PLBN) perlu dukungan layanan perbankan dari Bank NTT maupun perhatian sektor ekonomi. "Wilayah perbatasan ini sangat potensial tumbuh ekonominya begitu juga di kecamatan lainnya," sebutnya.

Bupati Simon menjamin akan memperbaiki infrastruktur jalan untuk menunjang aktivitas ekonomi di Malaka termasuk jalur perbatasan. (r2)

Editor: Marthen Bana

  • Bagikan