Hadiri Pengukuhan Iwasma Rote Ndao, Bupati Paulina Bicara Ita Esa

  • Bagikan
OBOR PATIMURA. Bupati Rote Ndao, Paulina Haning-Bullu (kanan) mendapat kepercayaan menyalakan Obor Patimura pada acara pengukuhan badan pengurus Iwasma Rote Ndao, di Graha Narwastu, Rabu (25/5). (FOTO: Max Saleky/TIMEX)

BA'A, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-Bupati Rote Ndao, Paulina Haning-Bullu, hadir dan menyaksikan pengukuhan badan pengurus etnis Maluku, di Graha Narwastu, Rabu (25/5). Namanya Ikatan Warga Masyarakat Maluku (Iwasma).

Tak sendiri, Bupati didampingi Wakil Bupati (Wabup) Rote Ndao, Stefanus M. Saek, dan Komandan Distrik Militer (Dandim) 1627/Rote Ndao, Letkol (Inf) Bayu Panji Bangsawan, perwakilan Pengadilan Negeri. Begitu juga Polres Rote Ndao, yang mengutus perwakilanya sebagai unsur Forkopimda.

Kehadiran Bupati dan rombongan disambut tarian Cakalele, yang mengawal hingga ke dalam ruangan pengukuhan. Di mana tarian tersebut merupakan tarian tradisional Maluku, sebagai tari perang menggunakan atribut parang dan salawaku.

Beberapa pejabat pemerintahan Sekretariat Daerah (Setda) Kabupaten Rote Ndao, juga hadir dalam acara itu. Diantaranya, Kepala Inspektorat, Arkilaus Lenggu, Kepala Bagian Hukum, Hangry M. J. Mooy, Kepala Bagian Umum, Handryans Bessie, dan Kepala Bagian Tatapem, Alben Siokain.

Dalam sambutanya, Bupati, mengapresiasi pembentukan organisasi etnis tersebut. Bupati mengaku bahwa selama ini tidak diperlakukan berbeda dengan etnis lain yang ada di Rote Ndao.

Sebab, warga Maluku di Rote Ndao, kata Bupati, merupakan bagian dari masyarakat yang sementara dipimpinnya. Mereka menetap sudah sejak lama bahkan ada pula yang memiliki tempat kelahiran di Rote Ndao.

"Orang Maluku yang ada di Rote Ndao, hari ini, Rabu (25/5) sangat berbahagia. Sudah ada wadah yang dibentuk agar dapat menyampaikan isi hatinya kepada kami pemerintah. Dan pasti diterima, karena selama ini kami tidak anggap mereka warga Maluku," kata Bupati Rote Ndao, Paulina Haning-Bullu, dalam sambutanya.

Dalam struktur kepenguruan Iwasma, Bupati Rote Ndao, Paulina Haning-Bullu, ditetampatkan posisi kehormatan, sebagai salah satu dewan pelindung, bersama Kapolres, Dandim, Ketua Pengadilan, juga Kepala Kejaksaan Negeri Rote Ndao.

Dengan beragamnya suku yang ada di Rote Ndao, Bupati Paulina, mengaku sangat bangga. Sebab, semangat Bhineka Tunggal Ika, yang mengikat secara Nasional, di Rote Ndao juga memiliki kearifan lokal untuk menyatukan semuanya, yakni, Ita Esa. Ini bermakna sama dengan Bhineka Tunggal Ika.

"Semua etnis yang ada di Rote Ndao, adalah sama. Berbeda-beda tapi punya semangat yang sama untuk mendukung dan menyukseskan program-program yang dijalankan oleh pemerintah," kata Bupati Paulina.

Prosesi pelantikan dilakukan oleh Ketua Iwasma Provinsi Nusa Tenggara Timur, Elvianus Wairata. Yang ditandai dengan penyerahan patakan kepada Markus Amus Dahollory, yang dimandatkan sebagai ketua umum Iwasma Kabupaten Rote Ndao periode 2022-2026.

Susunan kepengurusan adalah, pada posisi dewan penasihat, ditempatkan 5 orang sesepuh warga Maluku, yang sudah lama menetap di Rote Ndao. Yakni, Bea Bartels, Andreas Samadara, Enggelina Rupidara, Fredi Kosapilawan, dan Yohana Manaha.

Markus Amus Dahoklory, dipercayakan sebagai Ketua Umum Iwasma Rote Ndao. Dengan tiga ketua lainnya adalah, Godlief Matasina (Ketua I), Bidang Kelembagaan dan Kesekretariatan, Chris Manuhutu (Ketua II), Bidang Seni Budaya dan Kepemudaan, dan Frits Matly (Ketua III), Bidang Pemberdayaan Ekonomi, Kerohanian, Sosial, Politik dan Hukum. Janry Selano (Sekretaris I), Yane Manafe Siki (Sekretaris II), Nona Rupidara (Bendahara I), Yuni Doh Pelupessy (Bendahara II).

Selanjutnya, Vivi Kanadjara de Fretes, sebagai koordinator bidang kesekretariatan, dengan anggota, Darmayati Karels, Nikodemus Ch. Larwuy, Allan Tanamal, Naomi Henukh, Marike Joice Namole. Buce Wiliam Seleky, Koordinator Bidang Kelembagaan, dengan anggota, Glen Rupidara, Lilis Lopulalan, Taroci Theodorus Lakusa, Karlos Pasalbessy, dan Satria Frans.

Refi Helaha, koordinator bidang seni budaya, anggota, Getreda Lenggu Makatita, Max Kermite, Ferdi Latuperissa, Teni Samadara dan Das Pellu. Dance Frans, koordinator bidang kepemudaan, anggota, Ati Ouw Kikirara, Dino Ismail, Oma Rudiana Matita, dan Yusak Lette. Jems Lakusa, koordinator bidang pemberdayaan ekonomi dan pendanaan organisasi, anggota, Isak Palata, Yeti Kermite, Selvi Lopulalan dan Sartin Kikirara.

Koordinator bidang kerohanian, Ade Suki Lolilaly, anggota, Darmayati Karels, Iskandar Matita, Melvin Selan Sopacua, Christina Wattimena, Tepsi Talahatu. Leonard Tuanakota, koordinator sosial, politik dan hukum, anggota, Gunex Relebulan, George Cornelis, Hamid Assegaf dan Octovianus A. Pattiwaelapia.

"Saya percaya, tugas ini akan dilaksanakan dengan sebaik-baiknya, sesuai tanggung jawab yang diberikan. Kiranya Tuhan menolong saudara-saudari sekalian," ucap Elvianus Wairata, Ketua Iwasma Provinsi NTT dalam naskah pelantikanya. (*)

Penulis: Max Saleky
Editor: Marthen Bana

  • Bagikan