Dinas PUPR Bangun Sarana Air Minum di 3 Kecamatan, Ini Besaran Dananya

  • Bagikan
Kabid Cipta Karya, Dinas PUPR Matim, Ivan Mbula. (FOTO: Fansi Runggat/TIMEX)

BORONG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Manggarai Timur (Matim) berkomitmen dan terus berupaya mengatasi masalah ketersedian air minum bagi masyarakat.

Tahun ini, Dinas PUPR Matim melaksanakan pembangunan infrastruktur air minum di tiga wilayah kecamatan, yakni Kecamatan Borong dengan sumber mata air Wae Mas, Kecamatan Lamba Leda Selatan dengan sumber mata air Cunca Roda, dan Kecamatan Elar dengan sumber mata air Buntang Rana.

Total pagu anggaran untuk tiga proyek pembbangunan sarana air minum tersebut sekira Rp 7 miliar lebih, bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK). "Tahun ini kita ada bangun tiga paket peningkatan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) jaringan perpipaan untuk IKK Borong, Elar, dan IKK Mandosawu di Kecamatan Lamba Leda Selatan," ujar Kepala Bidang (Kabid) Cipta Karya, Dinas PUPR Matim, Ivan Mbula, saat ditemui TIMEX di ruang kerjanya, Rabu (20/7).

Ivan menjelaskan, tiga proyek tersebut sudah selesai tender dan mulai kerja pada 18 Juli 2022. Dimana paket peningkatan SPAM jaringan perpipaan IKK Borong, nilai kontraknya sebesar Rp 4.783.190.000 dari pagu anggran DPA Rp 4.863.031.050. Kontraktor pelaksananya, CV Odilia, dan konsultan perencana, CV Kukuh Abadi, serta konsultan pengawasnya, CV Barometer Entete.

Menurut Ivan, untuk peningkatan SPAM jaringan perpipaan IKK Elar, nilai kontraknya Rp 1.431.120.000 dari pagu anggaran DPA senilai Rp 1.500.000.000. Kontraktor pelaksana untuk proyek ini, yakni CV Tulus Karya, dan konsultan perencananya CV Kukuh Abadi. Sementara konsultan pengawasanya, CV Dongkar Dola Sakti.

Sementara paket peningkatan SPAM jaringan perpipaan IKK Mandosawu, nilai kontraknya sebesar Rp 927.225.000, bersumber dari pagu anggaran DPA senilai Rp 1.000.000.000. Kontraktor Pelaksananya, CV Wela Rana, dan Konsultan Perencana, CV Barometer Entete, serta Konsultan Pengawas, CV Kukuh Abadi.

"Semua sumber anggarannya dari DAK. Sesuai kontrak, pelaksanaan tiga paket proyek air minum ini selesai sampai 15 November 2022. Sementara yang bersumber dari Dana Alokasi Umum (DAU), tahun ini kita tidak ada," jelas Ivan yang saat itu didampingi Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), Anton Dapoto.

Terkait debit air dari tiga sumber yang ada, kata Ivan, untuk Wae Mas mencapai 6 liter per detik, sumber mata air Cunca Roda mencapai 20 liter per detik, dan Sumber Buntang Rana mencapai 10 liter per detik. Ketiga sumber yang ada diambil dengan menggunakan pipa tiga dim. Sarana dan prasarana yang dibangun itu dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

"Komitmennya, Pemda Matim melalui Dinas PUPR terus membangun infrastruktur air minum bagi masyarakat. Sekarang kita lagi usul sebanyak 8 paket DAK air minum untuk tahun 2023 mendatang. Tinggal asistensi dengan Kementerian PUPR. Selain itu juga, kita sudah usul dua proyek air minum untuk dibiayai APBN," kata Ivan.

Dikatakan, dua usulan APBN itu untuk bisa mengintervensi pembangunan infrastruktur air minum yang bersumber dari Wae Musur di Kecamatan Rana Mese, dan sumber mata air Wae Wulang di Kecamatan Lamba Leda Utara. Sementara untuk bangun air minum dari sumber Dana Rana Mese, sesuai aturan tidak diizinkan. 

"Untuk sumber dari Danau Rana Mese, dalam undang-undang Sumber Daya Air, hitunganya hanya bisa ambil 25 liter. Sekarang tidak bisa ambil dari sana lagi, karena 25 liternya itu kita sudah ambil. Selama ini banyak orang tanya, kenapa tidak ambil di Danau Rana Mese, dan alasan sudah diizinkan lagi oleh pihak TWA karena aturan," bilang Ivan. (*)

Penulis: Fansi Runggat

Editor: Marthen Bana

  • Bagikan