Bangun Konsep Gotong Royong untuk Jalankan 4 Pilar Kebangsaan

  • Bagikan
Anggota Komisi X DPR RI, Anita Jacoba Gah foto bersama peserta sosialisasi di Gereja Efrata Oelmasi, Rabu (10/8). (FOTO: INTHO HERIZON TIHU/TIMEX)

OELAMASI, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-Anggota Komisi X DPR RI, Anita Jacoba Gah kembali memasyarakatkan dan memberikan pemahaman lebih mendalam tentang Empat Pilar Kebangsaan melalui sosialisasi kepada masyarakat Desa Oelmasi, Kecamatan Fatuleu, Kabupaten Kupang, di Gereja Efrata Oelmasi, Rabu (10/8).

Sosialisasi empat pilar kebangsaan, yakni Pancasila, Undang-Undang 1945, Bhineka Tunggal Ika, dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) tersebut dihadiri Camat Fatuleu, Kepala Desa Oelmasi, ratusan warga Oelmasi dan sekitarnya.

Anita Jacoba Gah menjelaskan bahwa dirinya melaksanakan sosialisasi tersebut karena merupakan salah satu tugas anggota DPR/MPR RI.

Ia menerangkan, dizaman milineal saat ini, empat pilar kebangsaan belum terserap secara baik karena adanya berbagai hal yang mempengaruhi, baik dari dalam maupun luar negeri.

Kurangnya rasa empati juga menjadi pemicu terjadinya kerenggangan di masyarakat. Ditambah lagi masukny budaya luar memberi pengaruh bagi perilaku kehidupan masyarakat hingga menjebloskan diri ke penjara akibat melanggar peraturan.

Dirinya juga menyinggung terkait kejadian yang mengenaskan, yakni kasus polisi tembak polisi di Jakarta. Menurutnya ini merupakan contoh tidak adanya rasa kebangsaan.

Jika nilai Pancasila dan memahami empat pilar kebangsaan, tentu kejadian tersebut tidak terjadi karena negara ini merupakan negara hukum. Masih banyak persoalan dari luar negeri yang mengakibatkan terjadinya berbagai persoalan di dalam negeri.

Untuk itu, Anita berharap seluruh masyarakat dapat mahami dan menerapkan empat pilar kebangsaan ini dalam kehidupan paling kecil, yakni di keluarga.

Politikus Partai Demokrat itu menegaskan, konsep yang dibangun dalam sosialisasi itu adalah gotong royong. "Paling tidak kita dapat memahami dan mentransfer kepada anak-anak kita karena kita tidak bisa bertindak di luar aturan yang berlaku. Dengan konsep gotong royong maka kesatuan itu akan terjadi dan tidak akan terpecahkan," ujarnya.

Kepada masyarakat, Anita menyampaikan bahwa tugas seorang anggota DPR RI adalah menjaring setiap aspirasi masyarakat untuk diperjuangkan di tingkat pusat, bukan lima tahun baru turun ke masyarakat.

Dia ingatkan pula bahwa beberapa hari lagi masyarakat Indonesia akan menemui hari ulang tahun kemerdekaan RI, maka masyarakat harus kembali menghayati perjuangan para pendahulu dan memaknai empat pilar untuk ditetapkan dalam kehidupan sehari-sehari.

Sementara, Ketua Majelis Jemaat Efrata Oelmasi, Pdt. Mesry P.M Modok, M.Th mengatakan, pihaknya sangat bersyukur karena baru kali ini diberikan kepercayaan sebagai tuan rumah penyelenggaraan sosialisasi empat pilar kebangsaan.

Momen ini sebagai bentuk pembelajaran dan mengingatkan kembali nilai-nilai kebersamaan dalam berbangsa dan bernegara. "Ketika ini dapat dilakukan maka di semua tingkatan dan level masyarakat lebih banyak memahami hal ini. Tanpa sosialisasi, maka pengetahuan kita hanya sebatas apa yang diketahui tapi dengan penjelasan yang mendetail maka akan menambah wawasan berpikir masyarakat," katanya.

Pdt. Mersy berharap, dengan kegiatan tersebut dapat menjangkau lebih banyak masyarakat terutama yang berada di pelosok. Mengimplementasikan empat pilar kebangsaan sama dengan apa yang telah tertulis dalam kitab suci.

"Kita berbicara soal keutuhan bangsa dan negara tentu tidak terlepas dari rasa kecintaan. Hal ini sama dengan rasa cinta kita kepada Tuhan. Ini sesuatu yang penting," tandas Pdt. Mersy.

Pada kesempatan sosialisasi itu, Anita Gah juga memberikan kesempatan kepada peserta sosialisasi untuk melafalkan dan mengingatkan kembali isi UUD 1945, Prolamasi, dan Pancasila. Peserta yang berhasil mendapatkan hadiah menarik dari Anita. (r3)

Editor: Marthen Bana

  • Bagikan