Program Bantuan Terasa di TTU Terancam Gagal, Ini Penjelasan Plt Kadis

  • Bagikan
Bupati TTU, Juandi David bersama Wabup Eusabius Binsasi (kiri) ketika memimpin daerah itu meluncurkan program bantuan sapi bibit bagi warga setempat. (FOTO: PETRUS USBOKO/TIMEX)

KEFAMENANU, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-Program Pembagian bibit sapi yang diberi nama Program Ternak Sapi (Terasa) yang dicanangkan Bupati TTU, Juandi David dan Wabup Eusabius Binsasi sebagai salah satu program unggulan diawal periode kepemimpinan mereka terancam gagal.

Pasalnya, hingga penghujung tahun 2022, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) TTU baru menyalurkan sebanyak 164 ekor dari total 857 ekor sapi bibit yang harus dibagi ke masyarakat. Padahal saat kampanye Pilbup 2020 lalu, Juandi David dan Eusabius Binsasi getol mengampanyekan program bantuan ternak sapi bibit kepada masyarakat.

Ancaman gagalnya program ini terendus pada sidang Badan Anggaran (Banggar) DPRD TTU tentang pembahasan Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) Kabupaten TTU.

Sesuai data yang dihimpun TIMEX, Pemkab TTU berencana mengadakan sebanyak 857 ekor sapi bibit yang akan disalurkan ke 409 Kepala Keluarga (KK) di 38 desa/kelurahan di wilayah itu.

Pelaksana tugas (Plt) Kadis Peternakan TTU, Trimeldus Tonbesi ketika dikonfirmasi TIMEX, Senin (21/11) mengakui, jika sampai saat ini jumlah sapi yang sudah disalurkan baru mencapai 164 ekor dari total 857 ekor sapi bibit yang harusnya disalurkan. Adapun 164 ekor sapi yang sudah disalurkan tersebut tersebar di 8 desa.

Meski demikian, pihaknya terus berupaya membangun koordinasi dengan kontraktor untuk terus melakukan pendistribusian bantuan ternak sapi bibit kepada masyarakat. "Sesuai informasi yang saya terima kemarin, sudah ada distribusi lagi, hanya dari bidang belum laporkan ke saya berapa ekor yang kemarin diturunkan"jelas Trimeldus.

Trimeldus mengakui kendala utama yang dihadapi adalah adanya kriteria yang tertera pada juknis, di mana sapi-sapi bibit yang didistribusikan harus berstandar SNI.

Selain harus berstandar SNI, Trimeldus juga menyampaikan bahwa kendala lain yang dihadapi terlambatnya waktu tender sehingga menyebabkan lambatnya pengadaan ternak sapi program unggulan Bupati Juandi David dan Wabup Eusabius Binsasi tersebut.

Trimeldus berharap agar ke depan waktu tender bisa dipercepat serta nomenklaturnya harus diubah. Selain itu, tambahnya, jumlah kontraktor untuk pengadaan ternak sapi tahun depan, diharapkan tidak hanya satu orang saja tetapi dipecah untuk beberapa kontraktor.

"Ke depan untuk kontraktor juga tidak hanya satu tetapi kita pecah jadi beberapa orang mungkin 3 kontraktor sehingga mereka bisa kerja lebih cepat," tuturnya.

Pada kesempatan tersebut, Trimeldus juga mengakui jika waktu untuk penyaluran bantuan ternak sapi sesuai kontrak tersisa satu bulan yakni sampai pertengahan Desember 2022. "Jadi inikan tersisa 1 bulan, kKita harapkan dengan sisa waktu yang ada kontraktor yang kerjakan program ini dapat bekerja lebih ekstra untuk menyuplai sapi-sapi bibit yang kita butuhkan sehingga bisa memenuhi kuota yang ada. Kita juga sudah bersurat melalui PPK dan juga melalui telepon kepada pihak kontraktor, kita  dorong untuk percepat pengadaannya," pungkasnya. (Kr5)

Editor: Marthen Bana

  • Bagikan