KUPANG-Perayaan 1st Agriculture Polytechnic Festival 2022 yang diadakan di Politeknik Pembangun Pertanian (Polbangtan) Malang menjadi acara puncak dari Investment Day 2022. Acara yang berlangsung selama tiga hari, yakni 18 - 20 November 2022 dihadiri langsung Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDPM), Dedi Nursyamsi dan Kepala Pusat Pendidikan Pertanian (Pusdiktan), Idha Widi Arshanti.
Acara pembukaan berlangsung pada 18 November, dan keesokan harinya dilanjutkan dengan berbagai macam kegiatan. Diantaranya perlombaan khusus bagi mahasiswa aktif Polbangtan/PEPI seperti lomba story telling, pertandingan catur, lomba news anchor, lomba vocal solo, pertandingan tenis meja, dan masih banyak lagi. Acara itu ditutup dengan Milenial Agriculture Forum (MAF) pada 19 November 2022.
Tak lupa pula terdapat pameran produk pertanian dimana peserta pameran diikuti oleh seluruh Unit Pelaksana Teknik (UPT) di bawah Pusat Pendidikan Pertanian (Pusdiktan), salah satunya Sekolah Menengah Kejuruan Pertanian Pembangunan Negeri (SMK PPN) Kupang. Dengan menghadirkan alumni dari SMK PPN Kupang yang merupakan petani milenial berhasil akses Kredit Usaha Rakyat (KUR).
Alumni diantaranya yang berhasil mengakses KUR adalah Arlot Sanam dengan usaha jamur tiram, Jeckho Melkisedekh dengan usaha ternak babi, dan duta petani milenial binaan SMK PPN Kupang, Maria Omenu dengan usaha hortikultura. Dalam acara 1st Agripolyfest ini secara simbolis menghadirkan 100 champion dari petani yang berhasil akses KUR dari seluruh Indonesia.
Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL), menyampaikan bahwa usaha di bidang pertanian akan terus didorong untuk memanfaatkan fasilitas KUR dari pemerintah. Kementan terus mendorong pemanfaatan KUR untuk pengembangan pertanian.
Tentunya dengan memiliki sumber daya manusia pertanian yang handal dapat mencegah Indonesia dari krisis pangan. Maka dari itu, petani yang memiliki potensi usaha yang besar haruslah dapat memanfaatkan KUR ini agar usahanya terus berkembang.
Jika usaha berkembang maka, produktivitas pertanian akan meningkat sehingga krisis pangan di Indonesia dapat teratasi sebagaimana dikemukakan Kepala BPPSDMP, Dedi Nursyamsi saat menghadiri acara tersebut.
"Kita sebagai sumber daya manusia yang menjadi ujung tombak pertanian haruslah siap menghadapi krisis pangan. Hendaknya kita mengonsumsi pangan lokal ketimbang impor. Pangan lokal itu misalnya sagu, jagung, pisang, dan sorgum. Melalui 1st Investment Day, program yang diusung BPPSDMP ini diharapkan menumbuhkan champion di bidang pertanian," kata Dedi.
Senada dengan Kepala BPPSDMP, Kapusdik Idha Widi Arsanti juga menyampaikan mengenai penumbuhan wirausahawan muda akses KUR. Hal ini bertujuan mendorong pengembangan usaha dan pemberdayaan para petani milenial.
Selain itu, petani milenial harus mengubah cara berpikir dalam mengembangkan usaha. Artinya tidak hanya menjual bahan mentahnya saja, namun mereka dapat mengolah produk olahannya sesuai dengan permintaan pasar. Produk olahan yang dijual hendaknya dikemas dengan menarik dan memiliki kualitas produk yang baik, sehingga akan laku keras di pasaran.
Contohnya sagu dan jagung dapat diolah menjadi tepung. Diharapkan para champion ini dapat mengembangkan usaha di daerah masing-masing demi mendukung ketahanan pangan dan menciptakan pertanian yang maju, mandiri, dan modern. (*)
Penulis: Luluk Juan