Jelang Ramadhan, Harga Beras di Sejumlah Pasar Tradisional Melambung

  • Bagikan

Kota Kupang Masih Aman

JAKARTA, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID- Mendekati hari raya Ramadhan, terpantau harga sejumlah kebutuhan bahan pokok (Sembako) di pasar tradisional mulai melambung. Kenaikan sembako tersebut terjadi di sejumlah pasar tradisional di Kabupaten Mojokerto.

Berbeda halnya dengan harga sembako di Kota Kupang. Jumat (4/2), terpantau harga sembako masih normal dan terjangkau. Pemantauan itu dilakukan langsung Kapolda NTT Irjen Pol Johni Asadoma sebelum menggelar Jumat Curhat.

Untuk menekan harga sembako, Pemerintah Kabupaten Mojokerto menyiapkan 4 ton beras untuk menggelar operasi pasar. Pasalnya, penjualan komoditas pangan tersebut telah melampaui harga eceran tertinggi (HET).

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disprindag) Kota Mojokerto Iwan Abdillah mengatakan, operasi pasar akan digelar selama dua hari pada Sabtu (4/2) dan Minggu (5/2).

Beras menjadi komoditas utama dalam kegiatan pasar murah tersebut. Karena harga beras relatif naik sekarang. "Mulai besok (hari ini, Red) kami akan melakukan operasi pasar," terangnya.

Iwan mengatakan, dari pemantauan di 15 pasar tradisional se Kabupaten Mojokerto per Jumat (3/2), harga rata-rata beras IR 64 medium bertengger di angka Rp 10.700 per kilogram (kg). Bahkan, di Pasar Kedungmaling, Kecamatan Sooko menyentuh Rp 12 ribu per kg.

Banderol tersebut telah melampaui HET beras yang ditetapkan Rp 9.450 untuk jenis medium. Karena itu, Pasar Kedungmaling menjadi salah satu titik lokasi operasi pasar yang digelar hari ini. Selain itu, kegiatan serupa juga dilakukan di Pasar Bagusan, Kecamatan Gedeg.

"Kami sudah siapkan beras 4 ton untuk dua hari dan bisa bertambah dari hasil evaluasi nanti," ujarnya.

Sedangkan besok, operasi pasar menyasar Pasar Raya Mojosari dan Pasar Dlanggu. Karena harga beras medium di masing-masing lokasi tersebut masih berkisar Rp 10 ribu per kg.

Iwan menyebutkan, dari alokasi 4 ton beras operasi pasar terdiri dari dua jenis. Untuk jenis medium dijual dengan harga Rp 43.500 kemasan 5 kg atau setara Rp 8.700 per kg. Sedangkan untuk premium Rp 60 ribu kemasan 5 kg atau Rp 12 ribu per kg.

"Operasi pasar ini juga sebagai upaya antisipasi menjelang puasa dan hari raya nanti," tandasnya.

Selain beras, minyak goreng (migor) juga bakal menjadi komoditas yang bakal disediakan pada operasi pasar. Mengingat, ketersediaan barang di pasar tradisional mulai terbatas. Khususnya jenis Minyakita yang dibanderol sesuai HET Rp 14 ribu per liter.

"Barangnya nggak ada, karena permintaan tinggi di masyarakat," imbuh Iwan.

Disperindag masih melakukan koordinasi dengan distributor resmi pemerintah untuk melakukan dropping migor dalam operasi pasar. Termasuk dengan Perum Bulog Cabang Surabaya Selatan.

"Karena harga minyak goreng kemungkinan bisa naik karena memang langka. Kalau yang curah masih aman dengan harganya per kilogram Rp 15.500," pungkas Iwan.

Terpisah, Kapolda NTT Irjen Pol Johni Asadoma usai memantau dan berbelanja di Pasar Tradisional Naikoten menjelaskan lokasi pasar sengaja dipilih sebagai lokasi Jumat Curhat karena ingin memastikan kondisi pasar termasuk harga barang.
.
"Kita ingin mengetahui secara langsung kondisi dan perputaran ekonomi," katanya.

Disebutkan, harga sembako hingga saat ini masih relatif murah dan sangat terjangkau oleh masyarakat.

Dikatakan, harga barang tersebut juga menjadi catatan penting untuk di analisa dan ditindak lebih lanjut jika ada harga barang yang tidak wajar.

"Kita tadi mengecek harga barang untuk menjadi bahan analisa dan ditindak lebih lanjut jika ada harga barang yang tidak wajar. Untuk wilayah Kota Kupang masih aman," sebutnya. (r3/ram/ron/jpg)

  • Bagikan