BORONG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-Pembangunan air bersih untuk Desa Bangka Kuleng dan Satar Tesem, Kecamatan Lamba Leda Selatan, Kabupaten Manggarai Timur (Matim), telah diresmikan Bupati Agas Andreas, Selasa (14/2). Usai peresmian, pengelolaanya diserahkan ke Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Sistem Penyedia Air Minum (SPAM) Matim.
Langkah berikut yang dilakukan UPTD SPAM sebagai unit kerja dari Dinas PUPR Matim, mengidentifikasi dan registrasi untuk pengaktifan pelanggan penerima program hibah meteran Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) tahun 2022 dari program air bersih yang telah dibangun tersebut. Dengan demikian, pemakaian air selanjutnya sudah bisa dikenakan biaya.
"Airnya sudah mengalir, dan sudah diserahkan pengelolaan ke UPTD SPAM. Sekarang kita sedang identifikasi dan registrasi untuk pengaktifan pelanggan penerima MBR ini. Disini data yang dibutuhkan, nama pemilik, foto bangunan rumah, dan foto meteran," ujar Kepala UPTD SPAM Matim, Fransiskus Yun Aga, kepada TIMEX di Borong, Kamis (16/2).
Menurut Fransiskus, total pelanggan penerima meteran MBR dari program perluasan SPAM jaringan perpiaan yang telah dibangun Dinas PUPR tahun anggaran 2022, dengan sasaran Desa Satar Tesem dan Bangka Kuleng, sebanyak 138 Sambungan Rumah (SR). Dari jumlah itu, ada sebanyak 17 SR di Kampung Taku, Desa Satar Tesem, dan sebanyak 121 SR untuk kampung Bajar, Desa Bangka Kuleng.
"Sumber airnya dari Wae Roda, dan jaringan air minum yang sudah dibangun ini, berbagi dengan warga di kampung Golo Laci, Kelurahan Mando Sawu, yang sudah dibangun 2021 lalu. Total pelangganya sebanyak 110 SR. Nantinya untuk semua pelanggan baru di Desa Satar Tesem dan Bangka Kuleng, masuk dalam cakupan pelayanan IKK Mano," jelas sosok yang akrab disapa Kevin ini.
Kevin menyebutkan, hingga Desember 2022, total pelanggan untuk IKK Mano mencapai 638 pelanggan. Jika ditambah dengan 138 pelanggan baru, maka saat ini jumlahnya menjadi 776 pelanggan.
Kevin mengaku, setelah peresmian, pengelolaanya langsung diserahkan ke UPTD SPAM. Ini bertujuan agar aset yang dibangun itu bisa dijaga dan ada keberlanjutannya. Jika saja tidak terurus, bisa saja jaringan yang sudah dibangun itu rusak dan tentunya masyarakat tidak terlayani layanan air bersih.
"Kita memastikan pemanfaatan dan keberlanjutanya. Jadi Dinas PUPR sudah bangun jaringan yang ada, dan SR sudah ada. Sehingga kita pastikan jaringan ini bermanfaat dan berkelanjutan. Sebab nanti percuma saja jaringan sudah ada, tapi banyak masyarakat yang tidak minum air. Berarti secara output terpenuhi, tapi pemanfaatnya tidak terpenuhi," kata Kevin.
Kapasitas air yang ada saat ini, lanjut Kevin, masih cukup untuk penambahan SR baru sehingga untuk warga di kampung Bajar, yang belum mendapat hibah meteran, bisa mengajukan SR mandiri. Disana tentu dibuat pergantian jadwal air mengalir, namun itu bukan karena kondisi airnya yang tidak cukup, tapi karena kondisi topografinya, dan berbeda jalur. Sehingga ketika dibuka secara bersama, maka terjadi kehilangan tekanan.
"Disini hanya karena elevasi saja. Kalau dari sisi jumlah air, itu sangat cukup. Kalau sepanjang malam mengalir, sudah kelebihan over dan pemanfaatanya lebih. Sehingga untuk jadwalnya hanya berganti hari saja, tapi saat dapat jadwal, airnya mengalir sepanjang 24 jam. Disini berganti hari dengan pelanggan di kampung Golo Laci," tutur Kevin.
"Kalau selesai kegiatan registrasi, rencananya Senin (20/2), kita lakukan sosialisasi dengan 138 pelanggan yang baru aktif ini terkait mekanisme pelayanan. Termasuk kita juga undang nanti berapa orang tokoh masyarakat, dan pemerintah desa. Lokasinya kegiatanya nanti langsung di Desa," katanya.
Informasi yang diperoleh dari Dinas PUPR Matim, pembangunan air bersih dengan program perluasan SPAM jaringan perpipaan IKK Mano oleh Dinas PUPR Matim, menelan biaya sebesar Rp 927.225.000. Anggaran ini bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun anggaran 2022. Sasaranya untuk wilayah Desa Bangka Kuleng dan Desa Satar Tesem. (*)
Penulis: Fansi Runggat
Editor: Marthen Bana