KUPANG,TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-Mencermati kondisi perekonomian Provinsi NTT pasca pandemi Covid-19 selama 2 Tahun dengan capaian pertumbuhan Tahun 2022 sebesar 3,05 persen (ctc), ekonomi NTT belum sepenuhnya kembali ke normalnya, meskipun tetap menunjukkan peningkatan dibandingkan Tahun 2021.
Sebagai salah satu upaya percepatan pemulihan ekonomi NTT, Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi NTT berkolaborasi dengan Pemerintah Provinsi NTT, Kepolisian Daerah (Polda) NTT, Komando Resort Militer (Korem) 161/Wirasakti, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) NTT, dan Badan Musyawarah Perbankan Daerah (BMPD) mengadakan kegiatan vaksinasi booster ke-2.
Vaksi tersebut bertujuan untuk meningkatkan imunitas pegawai yang menopang produktivitas kerja dan memperkuat sinergi mendukung NTT bangkit menuju sejahtera.
Wakil Gubernur Provinsi NTT, Josef Nae Soi mengatakan di NTT tetap waspada bukan hanya virus Covid-19 tetapi juga penyakit lainnya.
"Misalnya DBD, Malaria, jadi bukan hanya Covid-19 yang diantisipasi tetapi penyakit lain juga harus menjadi perhatian agar tetap waspada. Vaksin Booster juga tetap berjalan," kata politik Golkar itu.
Dia mengatakan, capaian vaksinasi dosis satu, seluruh NTT sudah mencapai 97 persen, ke dua 76 persen. "Data ini lebih jelasnya harus di Dinas Kesehatan," ungkapnya.
Josef Nae Soi juga meminta masyarakat agar tetap mengkonsumsi makanan yang sehat seperti kelor yang tinggi nutrisi.
Selain itu, ia mengimbau kepada masyarakat agar peduli dengan diri sendiri, mencari dan dapatkan vaksinasi. Bukan hanya vaksin covid-19, dan vaksin lainnya.
"Di dalam badan yang sehat terdapat jiwa yang sehat," katanya.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTT, Donny Heatubun mengatakan, saat ini capaian vaksinasi di Provinsi NTT telah berlangsung dengan cukup baik untuk vaksinasi tahap satu.
Namun demikian, kata Donny, capaian vaksinasi tahap II dan booster pertama untuk NTT masih cukup rendah dibandingkan daerah lainnya. Meskipun Pemerintah Pusat telah mencabut PPKM di seluruh wilayah Indonesia, virus COVID-19 tidaklah sepenuhnya menghilang.
"Dengan demikian, masih diperlukan sinergi dukungan dari seluruh elemen masyarakat untuk mendorong vaksinasi di Provinsi NTT," ujarnya.
Dia menjelaskan, untuk mendukung program pemerintah tersebut, maka BI NTT melalui BMPD dan Pemerintah Daerah mengalokasikan 800 vaksin Pfizer untuk masyarakat sebagai representasi dalam melakukan sinergi bersama dalam mendukung NTT bangkit menuju sejahtera.
Selain itu, kata Donny, kegiatan vaksinasi ini juga sebagai Langkah pre-emptive dalam menghadapi HBKN Paskah dan Idul Fitri serta mendukung suksesi ASEAN Summit di Labuan Bajo pada Mei 2023.
Lanjutnya,, percepatan Pemulihan Ekonomi Daerah juga tidak terlepas dari peran Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) sebagai tulang punggung perekonomian nasional khususnya NTT.
Oleh karena itu, tambahnya, pada kegiatan vaksinasi ini, ditampilkan juga berbagai produk kuliner dari UMKM yang dipadukan dengan metode pembayaran non-tunai dengan menggunakan kanal QRIS. QRIS merupakan kanal pembayaran yang Cepat, Mudah, Murah, Mman dan Handal (CEMUMUAH).
"Pada akhirnya, kolaborasi Perbankan dan UMKM akan meningkatkan inklusi keuangan di NTT, khususnya kota Kupang," jelasnya.
Peserta vaksin booster ke-2 dapat melakukan scan QRIS sejumlah Rp232, yang merepresentasikan bahwa kegiatan vaksin booster dilakukan pada tahun 2023 untuk vaksin booster ke-2.
Seluruh lembaga/instansi dan perbankan daerah akan selalu bersinergi demi mencapai tujuan yang lebih besar. Sinergi yang terbentuk ibarat pepatah "Satu tangan tak dapat memungut sekop yang penuh," pintanya. (r2)