Peletakan Batu Pertama Pembangunan Sarpras SMPS Regina Pacis, Bupati Ngada: Pendidikan Paling Utama

  • Bagikan
Bupati Ngada, Andreas Paru foto bersama pimpinan dan guru-guru SMPS Regina Pacis Bajawa juga para pekerja usai peletakan batu pertama pembangunan Sarpras SMPS Regina Pacis Bajawa, Kota Bajawa, Kabupaten Ngada, Rabu 10/5. (FOTO. Saver Bhula/TIMEX)

BAJAWA, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-Bupati Ngada, Andreas Paru melakukan peletakan batu pertama pembangunan sarana prasarana (Sarpras) pendidikan di SMPS Regina Pacis Bajawa, Rabu (10/5). Bangunan yang dibangun itu berupa rehabilitasi gedung perpustakaan, rahabilitasi laboratorium komputer, dan rehabilitasi laboratorium IPA.

Bupati Ngada yang tiba di lokasi peletakan batu pertama disambut para siswa SMPS Regina Pacis Bajawa dengan Tarian Ja'i Kreasi. Sesudah itu, Bupati diarahkan untuk mengikuti ritual adat "Wela Ngana" atau bunuh babi sebagai tanda awal proses pembangunan dimulai.

Kepala SMPS Regina Pacis Bajawa, Frid Jayanto Ago Loke, S.Pd menyampaikan terima kasih kepada Bupati Andreas karena sudah memberikan izin kepada pihak sekolah untuk mengelola sendiri pembangunan atau swakelola yang tentunya dalam pengawasan Dinas Pendidikan Kabupaten Ngada.

Menurutnya, sarpras disuatu sekolah sangat berpengaruh pada kualitas sekolah maupun pendidikan itu sendiri. "Pemerintah melalui Dinas Pendidikan mengijinkan sekolah kami boleh mendapatkan bantuan pembangunan laboratorium Komputer dan IPA serta rehap perpustakaan," kata Frid.

Menurut Frid, bantuan ini bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) fisik tahun anggaran 2023 dengan total estimasi biaya senilai Rp 918.555.958. Rinciannya, untuk rehabilitasi ruang perpustakaan senilai Rp 282.627.850, rehabikitasi laboratorium komputer sebesar Rp 317.964.054, dan rehabikitasi laboratorium IPA senilai Rp 317.964.054.

Frid yakin, pihaknya bersama fasilitator terus berupaya tetap mengutamakan kualitas pembangunan dan juga efisiensi waktu pengerjaan. "Selain itu, kami berupaya dengan dana yang ada bisa menambahkan ruang guru, ruang tata usaha, ruang kepala sekolah, gapura depan sekolah serta penataan taman sederhana," tuturnya.

Sementara itu, Bupati Andreas Paru mengatakan, pembangunan sarpras pendidikan ini dilakukan secara swakelola oleh pihak SMPS Regina Pacis. Pekerjaan ini dilakukan berdasarkan aturan Presiden Nomor 7 tahun 2023 tentang petunjuk teknis pelaksanaan DAK fisik.

"Kami memilih pembangunan ini dengan cara swakelola buka sistem tender. Hal ini dikarenakan adanya keuntungan-keuntungan yang bisa dimanfaatkan pihak sekolah. Selain itu, sasaran dengan kegiatan ini untuk melengkapi fasilitas sekolah," jelasnya.

Bupati Andreas mengatakan, tahun 2023, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ngada mengalokasikan dana melalui DAK untuk 24 sekolah di wilayah itu. Total anggarannya senilai Rp 20 miliar. "Jadi dana ini dibagi ke-24 sekolah untuk melakukan swakelola dalam membangun sarana prasarana pendidikannya," jelas Bupati Andreas.

Menurut Bupati, alokasi DAK untuk 24 sekolah itu bertujuan menjawab perwujudan fisik pembangunan Kabupaten Ngada yang unggul. "Untuk mewujudkan masyarakat Kabupaten Ngada yang unggul, maka pendidikan menjadi hal yang paling utama," ucapnya.

Bupati Andreas juga berharap agar melalui pendidikan, lahir kualitas masyarakat yang unggul sehingga dapat memanfaatkan semua kekayaan alam dan potensi yang ada di wilayah itu guna meningkatkan kesejahteraan masyatakat. "Ada dua sektor pembangunan yang menjadi andalan kami, yakni pertanian dan pariwisata, dan ini sejalan dengan tagline dalam program kami, Tante Nela Paris," pungkas Bupati Andreas. (*)

Penulis: Saver Bhula

  • Bagikan