Bank NTT Dukung Festival Kopi Colol, Ini Permintaan Bupati Matim

  • Bagikan
FESTIVAL. Direktur Kredit Bank NTT, Paulus Steven Mesakh melakukan transaksi non tunai di stan UMKM Binaan Bank NTT disaksikan langsung Bupati Matim, Agas Andreas pada Festival Kopi Lembah Colol tahun 2023. (FOTO: FANSI RUNGGAT/TIMEX)

BORONG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-Bank NTT Cabang Borong ikut mendukung kegiatan Festival Kopi Lembah Colol di salah satu wilayah pusat penghasil kopi, Kampung Biting, Desa Ulu Wae, Kecamatan Lamba Leda Timur, Kabupaten Manggarai Timur (Matim).

Festival yang menghadirkan sejumlah Kelompok Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) binaan Bank NTT ini berlangsung selama tiga hari, yakni Selasa (13/6) hingga Kamis (15/6). Festival ini digelar dengan maksud memperkuat branding kopi Lembah Colol di pasar lokal, nasional, maupun mancanegara.

Festival yang berlangsung di lapangan SD Katolik Colol 1 itu dibuka langsung Bupati Matim, Agas Andreas, Selasa (13/6) pagi. Kegiatan yang terbuka untuk masyarakat umum memamerkan aneka kerajinan tangan maupun produk lokal lainnya dari para pelaku UMKM binaan Bank NTT. Hadir juga Wakil Bupati Matim, Sipri Habur, Sekda Matim, Boni Hasudungan, unsur Forkopimda, pimpinan DPRD Matim, perwakilan dari pemerintah pusat dan Provinsi NTT, Direktur Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF), Shana Fatina.

Hadir juga Direktur Kredit Bank NTT, Paulus Steven Mesakh, Kadiv Corporate Secretary Bank NTT, Endry Wardono bersama Kadiv Penyelamatan & Penyelesaian Kredit, Donny Messah, pimpinan OPD, para camat, pimpinan BUMN dan BUMD. Hadir pula sejumlah kepala desa, tokoh adat, tokoh agama, tokoh pemuda, para pelajar, dan masyarakat umum. Pada acara pembukaan, sejumlah pelajar dari berbagai sekolah menampilkan sejumlah atraksi seni.

"Bank NTT berpartisipasi penuh dalam kegiatan Festival Lembah Colol, dengan membuka stan gerai kopi untuk  terus memperkenalkan dan mempromosi cita rasa kopi Lembah Colol. Juga UMKM lain dari binaan Bank NTT yang ada di kabupaten Matim," ujar Kepala Bank NTT Cabang Borong, Nurchalis Tahir, melalui Supervisi Kredit Bank NTT Cabang Borong, Apro, kepada media ini di sela-sela Festival Lembah Colol.

Apro menyebutkan, saat pembukaan, ada lima UMKM yang sudah memamerkan produknya, yakni produk Neka Los dari UMKM Paroki Sok, kain sarung dari Desa Satar Punda, abon ikan dari Pota, Kopi Poco Nembu dan Kopi Rodak dari Desa Colol. Setiap UMKM dilengkap dengan fasilitas pembayaran non tunai melalui kanal Qris.

"Selain menghadirkan UMKM, kami dari Bank NTT juga sebagai sponsor dalam kegiatan festival Kopi Lembah Colol. Kita berharap melalui festival, memperkuat branding kopi Lembah Colol di pasar lokal, nasional, maupun mancanegara. Selain itu UMKM terus maju, bangkit dan meningkatkan inovasi dan kreativitas produk. UMKM adalah tonggak kebangkitan ekonomi kreatif di Indonesia," ujar Apro.

Sementara tokoh masyarkat sekaligus pelaku UMKM Kopi Poco Nembu Colol, Falens Tombor, menyampaikan terima kasih dengan diselenggarakanya festival ini. Salah satu program dari Desa Colol selama ini, yakni dengan mengalokasi dana desa untuk membentuk wadah BUMDes. Disini ada kerja sama dengan Bank NTT untuk proses budidaya kopi dari hulu sampai hilir. 

"Keterlibatan Bank NTT begitu besar bagi kami di Desa Colol. Salah satunya diberi modal melalui kredit investasi untuk pengadaan peralatan kemasan kopi Poco Nembu. Sampai sekarang prodak kopi ini sudah edar dimana-mana, dan Bank NTT juga terlibat bantu untuk pemasaran. Menurut pengakuan konsumen, prodak Kopi Poco Nembu masuk ketegori terbaik," kata Falens.

Festival yang dilaksanakan Pemkab Matim itu sangat luar biasa sebab berdampak terhadap pergerakan ekonomi masyarakat. Dan tidak hanya di Desa Ulu Wae saja, tapi juga desa lain dalam Kawasan Lembah Colol. Dimana UMKM bisa hidup, dan nilai harga komoditi kopi sangat dirasakan oleh petani. Juga semakin memperkuat branding kopi Lembah Colol ke seluruh daerah Indonesia dan dunia.

"Yang menjadi permasalahan sekarang dengan perubahan iklim dan cuaca, produksi kopi di tahun 2023 ini sedikit menurun. Tentu ini menjadi bahan evaluasi bagi kami petani kopi di kawasan Lembah Colol. Kami juga berharap kegiatan festival ini bisa berlanjut pada tahun-tahun mendatang. Jika tahun ini di desa Ulu Wae, mungkin tahun depan bisa dilaksanakan di Desa Colol, atau desa lain yang masuk dalam kawasan Lembah Colol," kata Falens.

Bupati Matim, Agas Andreas, menyampaikan terima kasih atas dukungan dari semua pihak atas terselenggaranya Festival Kopi Lembah Colol tahun 2023. Termasuk dukungan dari Bank NTT, dengan menghadirkan sejumlah UMKM dalam kegitan festival itu. Tentu salah satu maksud dari kegiatan Festival itu sendiri, memperkuat branding kawasan Lembah Colol sebagai penghasil kopi terbesar di Provinsi NTT, dan salah satu penghasil kopi terbaik di Indoensia.

Sementara tujuanya, untuk meningkatkan nilai daya saing kopi Lembah Colol di pasaran domestik maupun luar negeri. Selain itu untuk meningkatkan kunjungan wisata ke daerah kawasan Lembah Colol, meningkatkan pendapatan warga dalam kawasan Lembah Colol dan meningkatkan penjualan kopi, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Kawasan Lembah.

"Saya minta setiap pelaku usaha yang ikut pameran dalam festival ini, bisa melaporkan omzet atau penghasilan selama kegiatan festival. Supaya kita bisa tahu berapa efek bagi masyarakat dari festival ini. Saya juga mendukung pembayaran secara non tunai, seperti yang disediakan oleh Bank NTT," pinta Bupati Agas. (*)

Penulis: Fansi Runggat

Editor: Marthen Bana

  • Bagikan