617 Anak Paud di Kecamatan Maulafa Dilepas ke SD

  • Bagikan
POSE BERSAMA. Kabid Paud dan PNF Disdikbud Kota Kupang, Roos Detha bersama Camat Maulafa dan jajaran, pose bersama Paud Elshadai di GOR Flobamora Kupang, Sabtu (17/6). (FOTO: RESTI SELI/TIMEX).

KUPANG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-617 orang anak didik Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di Kecamatan Maulafa, Kota Kupang dilepas secara serentak di GOR Flobamora Kupang, Sabtu (17/6).

Dengan dilepas anak-anak tersebut, orang tua akan menindaklanjuti ke jenjang Sekolah Dasar (SD).

Hadir dengan berbalu busana adat dari daerah masing-masing anak didik didampingi orang tua serta para guru.

Acara dimeriahkan dengan pertunjukkan tarian, nyanyian, puisi oleh para anak didik yang dipersiapkan oleh guru PAUD.

Kepala Bidang Paud dan PNF Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (DISDIKBUD) Kota Kupang Roos F.R.W.Dethan, Camat Maulafa Hery Da Costa, Wakil Ketua PD Himpunan Paud Indonesia (HIMPAUDI) Kota Kupang, Agustina Bengu Roi tampak menghadiri dan menyaksikan acara pelepasan itu.

Kabid Paud dan PNF Disdikbud Kota Kupang, Roos F.R.W Dethan mengatakan, pelepasan tersebut bukan semata-mata anak hanya diteruskan ke SD tatapi harus terus diawasi tumbuh kembang anak agar anak berkembang sesuai usianya.

"Tugas diberikan kepada satuan pendidikan dan guru-guru. Hari ini dikembalikan ke orang tua untuk dilanjutkan ke jenjang berikut. Tapi, harus terus diawasi tumbuh kembang anak, biarkan dia berkembang sesuai usianya," ujarnya.

Ia menegaskan bahwa tahap berikutnya, tidak ada lagi tes atau seleksi bagi anak Paud yang hendak ke jenjang SD. Hal itu lantaran usia 0-8 tahun mempunyai hak untuk ada dalam pendidikan SD.

"Jadi kalau ada kejadian seperti itu, harus dilaporkan ke Dinas. Tidak ada lagi tes membaca, menulis dan menghitung bagi di SD anak didik baru," tegasnya.

Lanjutnya, masa orientasi bagi anak didik baru di SD berlangsung selama 2 minggu. Hal itu agar anak merasa nyaman, mampu beradaptasi serta merasa senang di lingkungan belajar yang baru.

Dirinya berharap, 617 anak yang dilepaskan itu bisa menjadi generasi penerus bangsa yang memberikan hati dan sumber dayanya untuk melayani bangsa suatu saat nanti.

"Kita berharap agar kelak nanti, anak-anak kita ini menjadi penerus masa depan bangsa ini," pintanya.

Sementara itu, Camat Maulafa, Hery Da Costa mengungkapkan, pihaknya terus membangun koordinasi dengan lembaga PAUD, terutama tentang kebersihan dan keindahan PAUD.

Ia mengaku bangga dengan para guru yang memperkenalkan pakaian adat tradisional ke anak didik sehingga bisa digunakan dalam kegiatan tersebut.

"Saya tentunya sangat bangga, karena mereka sudah mulai mengenal adat budaya masing-masing," sebutnya.

Ia berharap, para orang tua bisa terus mengawasi perkembangan anak agar sesuai dengan usia sehingga pelepasan tersebut terus mendorong anak bertumbuh ke arah yang positif. "Ada anak yang dipaksa dewasa sebelum waktunya. Hal itu yang mengganggu perkembangan anak," katanya. (cr1)

Editor: Intho Herison Tihu

  • Bagikan