NTT Harus jadi Provinsi Penghasil Garam Terbesar

  • Bagikan
PANEN GARAM. Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat, memanen garam milik PT. Tjakrawala Timur Sentosa dan PT Timor Livestock Lestari di Kabupaten Kupang, Senin (14/8). (FOTO: HUMAS PEMPROV NTT).

KUPANG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) terus mendorong upaya pengembangan produksi garam untuk memenuhi kebutuhan garam nasional.

Potensi garam di wilayah NTT jika dikembangkan secara baik maka menempatkan NTT sebagai provinsi penghasil garam terbesar di Indonesia tahun 2030 mendatang.

Hal itu disampaikan Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat, ketika melakukan panen garam milik PT Tjakrawala Timur Sentosa, PT Timor Livestock Lestari dan PT Garam Terang Indonesia di Kabupaten Kupang, Senin (14/8).

Viktor Laiskodat mengatakan, dari 3.000 hektare lebih lahan yang ada, sebanyak 1.500 hektare diberikan kepada masyarakat untuk mengembangkan pertanian, sisanya digunakan untuk produksi garam.

"Untuk garam, ada tiga perusahaan yang benar-benar fokus, dan yang siap sekarang kita panen adalah PT. Timor Livestock Lestari, karena sudah menyiapkan prosesnya sejak lama," katanya.

Berbicara tentang garam, kata Viktor, harus dengan orang yang paham. Jika tidak mengerti maka akan salah dalam menilai dan mengambil kebijakan.

Lanjutnya, tambak garam yang pernah dipanen langsung oleh Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo ini dapat dilihat sekarang keberhasilannya. Standar produksi yang berkualitas ini membuktikan garam Teluk Kupang NTT sangat berkualitas.

"Ke depannya akan terus panen secara berkesinambungan, dengan pengetahuan yang sudah dimiliki, dengan mitigasi risiko yang baik, dipastikan garam Teluk Kupang ini akan menjadi primadona bahkan bisa di suplai ke luar NTT," kata Viktor.

Dikatakan Gubernur, ke depannya garam produksi ini akan memiliki standar garam NHCL hingga 97 persen dan bisa menjadi garam industri.

GARAM. Tampak garam milik PT. Tjakrawala Timur Sentosa dan PT Timor Livestock Lestari di Kabupaten Kupang, Senin (14/8). (FOTO: HUMAS PEMPROV NTT).

"Proses ini sangat baik dan sudah menuju ke persediaan untuk kebutuhan pangan, khususnya garam di NTT bisa dipenuhi, termasuk produksi garam di Nagekeo maupun dari tiga perusahaan di NTT ini, yang bekerja sama dengan pemerintah dan masyarakat untuk menyediakan garam, agar kedepannya kebutuhan garam konsumsi dan garam industri, bisa diproduksi sendiri di Provinsi NTT," jelasnya.

Viktor Laiskodat mengatakan, khusus untuk PT Timor Livestock Lestari ini, dua tahun ke depan akan memiliki produksi yang berkelanjutan dengan landasan yang kuat, begitu juga dengan dua perusahaan lain, sehingga ke depannya Tahun 2030 Provinsi NTT bisa memproduksi garam lebih banyak lagi, dan menjadi penghasil garam terbesar.

Sementara itu, Direktur PT Timor Livestock Lestari, Dwi Ken Hendrawanto, mengatakan, pihaknya mengelola 600 hektare lahan untuk pengolahan garam.

Dalam proses pengelolaan garam selama kurang lebih empat tahun ini, memang tidak mudah, banyak kendala yang dihadapi, salah satunya cuaca, juga pernah terdampak Badai Seroja.

"Kita berharap dari lahan ini bisa menghasilkan 60.000 ton dan hasilnya akan dikirim ke industri pengolahan garam di pulau Jawa. Hingga saat ini sudah memanen hampir mencapai 2.500 ton dan ditargetkan dalam waktu dekat bisa mencapai 30.000 ribu ton," jelasnya.

Dia berharap dengan adanya produksi garam di provinsi NTT dapat menyumbangkan pertumbuhan ekonomi, dan industri di NTT bisa terus berkembang. Apalagi sudah didukung penuh oleh Presiden Joko Widodo yang hadir langsung saat panen perdana di Tambak Garam Nunkurus Kabupaten Kupang ini.

Turut mendampingi Gubernur, Staf Khusus Gubernur, Prof Kameo, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi NTT Nasir Abdulah, Kepala Dinas PTSP Marianus Djawa, Kepala Dinas Perindag Kabupaten Kupang, Ketua Asosiasi Industri Garam Nasional Provinsi NTT, Daniel Cherlin, Direktur PT Tjakrawala Timur Sentosa, Ageng Bima, Direktur PT Garam Terang Indonesia, Stanley Jayapranata, Direktur PT Timor Livestock Lestari, Dwi Ken Hendrawanto, Ahli garam nasional, Ali Mahdi, Asisten II Setda Kabupaten Kupang, Camat Kupang Timur dan Kapolsek Kupang Timur.

Rombongan Gubernur NTT tiba sekira pukul 09.00 Wita dan langsung melihat hasil produksi garam dan kualitas yang dihasilkan, serta memanen hasil garam yang siap dikirim ke beberapa daerah sasaran distribusi. (r2)

Editor: Intho Herison Tihu

  • Bagikan