Kado HUT RI, PLN Resmikan Listrik 4 Desa dan 14 Dusun di NTT

  • Bagikan
Peresmian listrik masuk desa dan dusun di Desa Golo Mori, Kamis (17/8) lalu. (FOTO: ISTIMEWA)

KUPANG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-Desa Golo Mori menjadi ikon pembangunan Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat Bersinar bertepatan di HUT ke-78 RI. Pada momen bersejarah ini, PT PLN meresmikan listrik di empat desa dan 14 dusun tersebar yang tersebar di wilayah NTT.

Peresmian tersebut terpusat di Golo Mori, sebuah desa yang terletak di ujung terluar arah selatan Kota Labuan Bajo, ibu kota Kabupaten Manggarai Barat (Mabar) dengan luas wilayah 14.243 kilometer persegi dan jumlah penduduk lebih kurang 2.000 jiwa.

General Manager PLN Unit Induk Wilayah (UIW) NTT, I Gede Agung Sindu mengatakan, bertepatan dengan peringatan HUT ke-78 RI tahun ini, ada momen bersejarah bagi masyarakat Desa Golo Mori, dimana setelah penantian panjang bertahun-tahun, akhirnya listrik PLN bisa bersinar di empat desa dan 14 dusun.

Peresmian listrik desa dan penyalaan perdana listrik masuk Desa Golo Mori dilakukan secara simbolis oleh GM PLN UIW NTT, I Gede Agung Sindu bersama Bupati Mabar yang diwakili Kabag Ekonomi dan SDA Setda Mabar, Margareta, usai pelaksanaan upacara HUT ke-78 RI di Lapangan Desa Golo Mori, Kamis (17/8).

Desa Golomori yang dahulu terisolasi dan tertinggal akan menjadi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), kini dapat teraliri listrik PLN. Peresmian itu ditandai dengan penyalaan perdana aliran listrik di kantor desa, masjid, SD dan SMP, dan posko kesehatan desa.

Kegiatan ini merupakan bagian dari program light up the dream PLN NTT dan YBM PLN NTT. Selain itu juga ada penyerahan program tanggung jawab sosial lingkungan (TJSL) PLN untuk 10 KK di Desa Golo Mori dan BPBL untuk tujuh kepala keluarga (KK) kurang mampu di Desa Pantar, Kecamatan Komodo, Mabar, serta kegiatan bakti sosial layanan kesehatan untuk masyarakat Desa Golo Mori.

Kabag Ekonomi dan SDA Setda Mabar, Margareta mengatakan, Pemkab Mabar sangat bersyukur karena Desa Golo Mori yang dulunya susah penerangan, tepat di HUT Kemerdekaan RI tahun ini, sudah bisa menikmati listrik PLN.

"Kami Pemda sangat mendukung program PLN. Semoga program ini dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh masyarakat. Harapan kami semoga seluruh desa yang belum terang bisa segera terlistriki. Dari Golo Mori untuk Indonesia," katanya.

Kondisi geografis perbukitan dan gunung-gunung menjadi tantang tersendiri yang tidak mudah bagi PLN untuk membangun jaringan listrik menuju desa tersebut. Namun semuanya dapat terlewati berkat dukungan semua pihak.

alam upaya melistriki Desa Golo Mori, PLN membangun Jaringan Tegangan Menengah (JTM) sepanjang 7,85 Kms, Jaringan Tegangan Rendah (JTR) 3,38 Kms dengan tiga unit Gardu distribusi berkapasitas 150 kVA. Semua ini untuk kepentingan menerangi 723 kepala keluarga di wilayah desa itu.

Bersamaan dengan peresmian listrik masuk Desa Golo Mori juga diresmikan penyelesaian pembangunan Jaringan listrik desa (Lissa) dan listrik dusun (Lisdus) di 10 kabupaten di NTT. Untuk Listrik desa ada di empat desa, yakni Desa Manufui, Desa Naifatu, dan Desa Siumolo di Kabupaten TTS. Lalu Desa Golo Mori di Kabupaten Mabar.

Sedangkan listrik untuk 14 dusun (Lisdus), yakni Dusun IV Desa Tafuli I, Dusun Haslot, Desa Alas Selatan Kabupaten Malaka, Dusun Danniladdi dan Dusun Eimau di Desa Eilode, Kabupaten Sabu Raijua, Dusun Lemak Desa Tanarawa, Dusun Tetluka Desa Bu Selatan, Dusun Baidua Desa Lenandareta di Kabupaten Sikka. Lalu Dusun Teong Desa Lanamai di Kabupaten Ngada, Dusun Pong Nanga Desa Golo Muntas, Dusun Dajang Desa Lungar di Kabupaten Manggarai, Dusun Manumbore Desa Oenitas dan Dusun Translok Desa Lidor di Kabupaten Rote Ndao.

Selanjutnya, Dusun Fohomaek Desa Manumutin Kabupaten Belu serta Dusun Padanjara Hamu Desa Lewa Paku di Kabupaten Sumba Timur.

Upaya PLN dalam membangun listrik di 4 desa dan 14 dusun jelang HUT Kemerdekaan RI pada Agustus 2023 dilakukan dengan JTM sepanjang 21,9 Kms, JTR sepanjang 59,6 Kms, 10 unit gardu distribusi berkapasitas 500 kVA. Dana yang digelontorkan untuk program ini senilai Rp 18,6 milliar, dialokasikan untuk menerangi 2.793 KK. (*/aln)

  • Bagikan