Tingkatkan Peringkat Jurnal Terakreditasi

  • Bagikan
POSE BERSAMA. Warek I Undana, Prof. Annytha Detha (kedua dari kanan) didampingi Ketua HEBI, Prof. Kuswanto, Sub Koordinator Jurnal DRTPM, Risky Prasetya dan Kepala LPPM Undana, Dr. Dami Adar pose bersama peserta workshop peningkatan peringkat jurnal terakreditasi di Hotel Neo Kupang, Rabu (30/8). (FOTO: HUMAS UNDANA FOR TIMEX).

DRTPM Kemendikbudristek dan LPPM Undana Gelar Workshop

KUPANG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-Dalam rangka meningkatkan peringkat jurnal terakreditasi, Direktorat Riset, Teknologi dan Pengabdian Masyarakat (DRTPM) Kemendikbudristek dan Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat (LPPM) Universitas Nusa Cendana (Undana) menggelar workshop bertajuk peningkatan peringkat jurnal terakreditasi.

Workshop itu dibuka oleh Wakil Rektor I Bidang Akademik Undana, Prof. Dr. drh. Annytha I. R. Detha, M.Si di Hotel Neo Kupang, Rabu (30/8).

Empat narasumber yang dihadirkan untuk menyampaikan materi, yakni Prof. Dr. Ir. Kuswanto, MP selaku Ketua Himpunan Editor Berkala Indonesia dari Universitas Brawijaya Malang, Dhiana Puspitawati, SH., LLM., Ph. D selaku Ketua Asosiasi Pengelola Jurnal Hukum Seluruh Indonesia dari Universitas Brawijaya Malang, Utama Alan Deta, S.Pd., M.Pd dari Universitas Surabaya, dan Eko Pramudya Laksan, S.Pd dari DRTPM Kemendikbudristek.

Hadir pula, Sub Koordinator Jurnal DRTPM, Risky Prasetya dan Kepala LPPM Undana, Dr. Ir. Damianus Adar, M.Ec, beserta peserta workshop selaku pengelola jurnal di lingkungan Undana maupun dari sejumlah Perguruan Tinggi di Provinsi Nusa Tenggara Timur.

Warek I Undana, Prof. Annytha Detha sambutannya mengatakan, kualitas pengelolaan jurnal di sebuah universitas sudah menjadi prioritas. Berdasarkan pengalamannya mengurus jurnal selama 8 tahun di program studi, Prof. Annytha sangat memahami sulitnya meningkatkan akreditasi jurnal. 

“Dan, itu membutuhkan sumbangsih pemikiran dan perjuangan lebih,” tuturnya.

Pihaknya mengaku kaget, karena kegiatan workshop ini dilaksanakan di Undana, dan mengakomodir semua pengelola jurnal di NTT. “Tentu ini menjadi harapan besar bagi kami untuk bisa melihat strategi apa yang bisa kami lakukan dalam meningkatkan kualitas jurnal di Undana maupun di universitas negeri dan swasta di NTT,” harap Prof. Annytha.

Menurutnya, workshop tersebut tidak hanya membahas khusus pengelolaan jurnal namun upaya untuk mengangkat riset dan temuan-yang bisa dikenal dan dimanfaatkan oleh masyarakat luas juga perlu dilakukan.

“Jadi media kita adalah jurnal. Saya kira bapak/ibu sudah tahu jurnal sangat berperan dalam publikasi. Oleh karena itu, kami sangat bahagia sekali, ini kesempatan bagi kami untuk mengeksplor semua  temuan dan riset terkait sumber daya alam di NTT agar dapat bermanfaat bagi masyarakat di Indonesia maupun luar negeri,” jelasnya.

WORKSHOP. Warek I Undana, Prof. Annytha Detha (kedua dari kanan) didampingi Ketua HEBI, Prof. Kuswanto, Sub Koordinator Jurnal DRTPM, Risky Prasetya dan Kepala LPPM Undana, Dr. Dami Adar saat membuka workshop peningkatan peringkat jurnal terakreditasi di Hotel Neo Kupang, Rabu (30/8). (FOTO: HUMAS UNDANA FOR TIMEX).

Lebih lanjut, pihaknya juga meminta DRTPM untuk memberi strategi dan kiat khusus untuk bisa meningkatkan peringkat akreditasi jurnal. Sebab, beberapa jurnal di NTT, khususnya di Undana sulit terakreditasi dan mendapat peningkatan peringkat akreditasi. Hal ini berbeda dengan sejumlah perguruan tinggi di Jawa.

Oleh karena itu, diharapkan agar para narasumber dapat berbagi tentang kiat-kiat dalam meningkatkan peringkat jurnal-jurnal di NTT, khususnya di Undana. Dengan demikian, lanjut Prof. Annytha, luaran dari workshop tersebut dapat menjadi kesempatan bagi Undana maupun perguruan tinggi lainnya di NTT untuk meningkatkan akreditasi jurnal.

“Mudah-mudahan akreditasi jurnal bapak/ibu semakin meningkat. Selamat kepada bapak/ibu karena menjadi peserta dalam workshop ini, dari sekian ratus yang kami pilih untuk menjadi peserta,” tuturnya.

Ia mengatakan, saat ini total jurnal terakreditasi sebanyak 8.884 jurnal, dan didominasi  sinta 4 dan 5. Untuk mendapat sinta 1 atau 2, menurutnya, sangat sulit. “Jika Ibu Warek I Undana bilang strateginya , tahun lalu ada 7000an jurnal yang didaftar, jelang 1 tahun, pada tahun ini sudah ada 3000-an jurnal. Sehingga tahun ini kita akan setop sementara untuk diperhatikan dulu, karena sistemnya baru kami bangun,” ujarnya.

Artinya, jelas Risky Prasetya, terdapat 11 ribuan jurnal yang masih antrian dan sekitar 7000an jurnal yang masih dievaluasi. Menurutnya, saat ini syarat administrasi sudah bertambah, yang pertama, misalnya nama tidak sesuai ISSN, kemudian tidak sesuai nomor terbitan yang didaftarkan. Ada juga yang tidak memberi username dan password sebagai editor. Terakhir, ia juga meminta etika publikasi, jika artikel ingin dimuat di jurnal terakreditasi.

Sementara itu, Cynthia Dewi Gaina, M.Trop. V.Sc selaku ketua panitia dan Kepala Pusat Layanan Pengembangan Inovasi, Publikasi, dan HKI, LPPM Undana mengatakan, pelaksanaan workshop tersebut atas penawaran DRTPM kepada Undana dengan menghadirkan 20-an pengelola jurnal di NTT. 

Ia mengisahkan, sebelumnya ada Hibah yang diberikan pada awal tahun 2023 oleh Rektor Undana bersama Warek I Undana, Prof Annytha untuk memberikan hibah kepada pengelola jurnal di Undana.

Dalam workshop itu, sebut Cynthia, sebanyak 20 jurnal akan dibedah oleh keempat narasumber yang hadir. Sehingga ia juga menyampaikan terima kasih kepada para narasumber yang berkenan hadir untuk membagikan ilmu pengetahuan, khususnya dalam pengelolaan jurnal.

Untuk diketahui, dua moderator yang memandu pemaparan materi dan bedah jurnal, yakni Koordinator Pusat KKN pada LPPM Undana, Dr. Dance Sina, MT., Ph.D dan Korpus HAM, Gender dan Anak pada LPPM Undana, Dr. Deci Kore E. Nuban, M.Hum. (*/r3)

  • Bagikan