Kadis P dan K Malaka Apresiasi Bank NTT, 78 Siswa Ikut Lomba Menulis Cerita Rakyat

  • Bagikan
Pimpinan Bank NTT Cabang Betun, Yuan Taneo, Kadis P dan K Malaka, Yanuarius Boko, Kadis Pariwisata, Aloysius Werang saat kegiatan sosialisasi Kredit Vokasi, KPR Tapera dan Digital Loan serta Bimbingan Peserta Kompetisi Cerita Rakyat di SMPN Tabene, Desa Umakatahan, Kecamatan Malaka, Kabupaten Malaka, Kamis (7/9). (FOTO: PISTO BERE/TIMEX)

BETUN, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Kadis P dan K) Kabupaten Malaka, Yanuarius Boko mengapresiasi Bank NTT atas partisipasinya menggelar lomba Cerita Rakyat yang diikuti sebanyak 78 siswa SMA di daerah itu.

"Kami tentu dari unsur pemerintah sangat mendukung kegiatan-kegiatan seperti ini, karena merupakan implementasi dari visi-misi Bupati dan Wakil Bupati Malaka yang sudah di RPMJ-kan bahkan sudah di-Perda-kan," kata Yanuarius Boko saat kegiatan sosialisasi Kredit Vokasi, KPR Tapera dan Digital Loan serta Bimbingan Peserta Kompetisi Cerita Rakyat kepada 78 peserta SMA bersama kepala sekolah yang digelar Bank NTT Cabang Betun di SMPN Tabene, Desa Umakatahan, Kecamatan Malaka, Kabupaten Malaka Kamis (7/9).

Oleh karena itu, lanjut Yanuarius, dari unsur pemerintah, baik Dinas P dan K maupun Dinas Parawisata, sangat mendukung kegiatan ini. Yanuarius pun berharap semua kegiatan ini berjalan baik.

Yanuarius juga menyampaikan terima kasih kepada manajemen Bank NTT yang sudah berinisiatif menggelar kegiatan dalam upaya melestarikan budaya daerah di Kabupaten Malaka.

"Banyak konsep yang sudah kita pikirkan, sudah kita siapkan, akan tetapi Bank NTT selalu terdahulu mengeksekusinya. Kita sementara merencanakan, Bank NTT sudah mengeksekusinya," kata Yan Boko -sapaan akrab Yanuarius.

"Tidak salah pimpinan Bank NTT Pusat menempatkan Kepala Bank NTT Yoan Taneo di Malaka ini, karena beliau sangat hebat," sambung Yan Boko.

Untuk itu, dirinya sekali lagi memberi apresiasi yang tinggi kepada manajemen Bank NTT, juga para kepala sekolah, sebab tanpa bapak-ibu kepala sekolah, tentu tidak akan hadir sebanyak 78 siswa yang masuk kategori terbanyak di NTT. "Ini hal yang luar biasa," ungkap Yan Boko.

Yan Boko berharap agar kegiatan kompetisi cerita rakyat di Malaka ini betul-betul mengikuti dengan baik, memanfaatkan guru pendamping agar tulisannya tetap berkualitas.

"Harapan saya, peserta jangan hanya menulis dalam Bahasa Inggris, jangan menulis cerita dari daerah lain, tetapi kalian ditugaskan untuk menulis cerita-cerita lokal. Cerita rakyat yang ada di Malaka merupakan kekayaan Kabupaten Malaka," katanya.

"Mulai sekarang, peserta jangan fokus main TikTok serta nonton film saja, tetapi harus fokus belajar menulis cerita rakyat ini," pintanya.

Yan Boko menambahkan, kegiatan menulis cerita rakyat yang digagas Bank NTT ini sangat positif sebab para siswa dituntut untuk dapat mengenal cerita-cerita rakyat atau budaya lokal dan kembali menghidupkannya sebab semakin hari budaya lokal semakin pudar tergerus perkembangan zaman.

"Saya berharap para peserta bisa mengikuti kegiatan ini dengan serius, walaupun ada kekurangan tidak jadi persoalan akan tetapi terus belajar serta keseriusan dalam mengikuti kopotisi ini dengan baik. Jangan putus asa jika hari ini gagal. Tetaplah belajar karena masih ada kompetisi lainnya ke depan," ujar Yan Boko.

Sementara itu, Pimpinan Bank NTT Cabang Betun, Yuan Nerda A. Taneo menjelaskan, kegiatan ini merupakan sebuah even yang didesain guna mendorong masyarakat ikut berpatisipasi, mengenal, dan mengangkat tempat wisata, khususnya di wilayah Kabupaten Malaka.

Kompetisi ini juga digelar dalam rangka memperingati Bulan Inklusi Keuangan (BIK) 2023 yang dicanangkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dimana salah satu temanya terkait dengan urusan pariwisata.

Yuan Taneo menjelaskan bahwa, lomba menulis cerita rakyat dipilih karena Kabupaten Malaka kaya akan cerita rakyat, namun masih sedikit literatur sebagai bukti yang nantinya diwariskan ke generasi berikut. Hal lain yang mendasari kegiatan ini, lanjut Yuan, karena minimnya narasi yang kuat mengenai cerita rakyat sebagai pendukung dalam upaya menarik minat wisatawan.

Kepala Dinas Parawisata Malaka, Aloysius Werang melalui Kabid Promosi Ery Lopo mengatakan, pihaknya juga mendukung ide dari Bank NTT ini. Hanya saja, Aloysius meminta agar acaranya dikemas dengan baik sehingga lomba yang akan digelar nanti akhirnya bisa mendorong peningkatan pembangunan pariwisata di daerah itu. "Apalagi potensi wisata kita sangat baik. Ada seperti objek wisata pantai, budaya, serta wisata regius. Jadi para peserta diminta menulis dengan melihat potensi yang ada di Malaka sehingga ada nilai jual serta daya tarik bagi masyarakat lainnya," pesannya. (Kr6)

  • Bagikan