Pemkab Sabu Raijua Gelar Pasar Murah Beras SPHP

  • Bagikan
PASAR MURAH : Bupati Sabu Raijua Drs. Nikodemus N. Rihi Heke, M. Si menyerahkan beras SPHP untuk selanjutnya dijual ke Masyarakat berpengasilan rendah du enam kecamatatan di Sabu Raijua. Timex/ist

SABU, TIMEXFAJAR.CO.ID, - Dalam rangka pengendalian inflasi, khususnya kenaikan harga beras yang berlangsung terus menerus yang hingga saat ini telah mencapai Rp. 16.000/kg, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sabu Raijua melalui Dinas Penanaman Modal dan PTSP, Perindustrian dan Perdagangan bekerjasama dengan Perum Bulog Wilayah NTT menyelenggarakan pasar murah beras program pemerintah Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) yang rencananya berlangsung secara bertahap di 6 kecamatan.Bupati Sabu Raijua, Drs. Nikodemus N. Rihi Heke, M. Si yang hadir pada pelaksanaan pasar murah berkesempatan menyerahkan secara simbolis beras program SPHP kepada masyarakat penerima, didampingi Kepala Dinas PMPTSP dan Perindag Kabupaten Sabu Raijua dan Camat Sabu Tengah Max Milian Dally serta perwakilan Perum Bulog, Wene Gie.Dalam sambutannya, Bupati Sabu Raijua mengatakan bahwa pasar murah akan berlangsung secara bertahap pada 6 kecamatan dan saat ini telah berlangsung untuk 2 kecamatan yakni Hawu Mehara pada tanggal 2 Oktober 2023 dan Kecamatan Sabu Liae pada tanggal 3 Oktober 2023. Selanjutnya untuk 4 kecamatan yang tersisa yakni Sabu Barat, Sabu Tengah, Sabu Timur dan Raijua akan dilaksanakan mulai tanggal 1 November 2023.Pelaksanaan Pasar Murah ini akan menghadirkan 210 ton beras program SPHP yang didatangkan secara bertahap ke Sabu Raijua oleh Perum Bulog. Selanjutnya Pemkab Sabu Raijua melalui Dinas PMPTSP Perindag membantu transportasi beras ke wilayah Desa/Kecamatan tempat pelaksanaan pasar murah. Harga beras yang dijual di tingkat masyarakat sesuai HET dari Bulog yakni Rp. 11.500 per kg. Kelompok masyarakat sasaran adalah Kepala Keluarga yang bukan penerima Beras Bantuan Pangan Nasional yang disalurkan oleh Perum Bulog bersama Kantor Pos.Menurut bupati, tujuan pelaksanaan Pasar Murah yakni untuk membantu daya beli masyarakat agar tidak menurun seiring meningkatnya harga beras. Di samping itu untuk menekan/menghentikan kenaikan harga beras agar tidak berlangsung terus menerus sehingga inflasi di daerah dapat dikendalikan.“Beras yang dijual pada pelaksanaan Pasar Murah diharapkan langsung diterima oleh konsumen akhir dan tidak dijual kembali. Dinas PMPTSP Perindag membantu mendistribuskan beras tersebut ke desa sehingga masyarakat sasaran bisa langsung mendapatkannya dan menghindari perdagangan kembali beras SPHP,” pinta orang nomor satu di Sabu Raiju aitu.Masih kata bupati, di samping menggelar pasar murah beras SPHP, pihaknya juga akan menjalin kerjasama dengan Kabupaten Bone sebagai kabupaten penghasil beras yang telah dijual ke Kabupaten Sabu Raijua melalui jalur perdagangan yang sudah berlangsung selama ini. Hal ini untuk menjamin pasokan beras ke Sabu Raijua dan harga beras di Sabu Raijua bisa terkendali.Dikatakan, menjelang hari besar keagamaan nasional yakni Hari Natal dan Tahun Baru, pemerintah akan memantau harga dan melakukan intervensi terhadap komoditi beras, tepung terigu, gula pasir, minyak goreng dan telur. Komoditi ini yang selalu bergejolak menjelang hari raya.Bupati menambahkan, beberapa strategi berupa Program dan Kegiatan yang dijalankan oleh Pemerintah Kabupaten Sabu Raijua dalam rangka pengendalian inflasi antara lain, pemantauan harga pasar secara rutin setiap hari untuk mengetahui perkembangan harga komoditi/barang kebutuhan pokok dan barang penting. “Hasil pemantauan harga dilaporkan secara rutin kepada Irjen Kemendagri dan disampaikan melalui aplikasi SP2KP Kementerian Perdagangan,” ujarnya.Selain itu, melakukan pengendalian harga pasar dengan menghimbau kepada pelaku usaha agar tidak menaikkan harga barang jualan jika tidak terjadi kenaikan harga dari produsen maupun distributor.Hal lain adalah melaksanakan upaya peningkatan produksi masyarakat di sektor Pertanian, Perikanan dan Kelautan serta UMKM melalui pencanangan Gerakan Menanam Bersama. Gerakan ini melibatkan semua masyarakat dengan dukungan dari seluruh instansi vertikal dan OPD yang ada serta pemerintah kecamatan dan desa. “Melakukan sosialisasi terkait ancaman inflasi dan krisis pangan ekstrim yang dilakukan secara intensif pada setiap pertemuan dan kegiatan di Masyarakat dengan tujuan untuk meningkatkan kekpedulian dan kesadaran masyarakat terhadap bahaya inflasi dan strategi pengendalian inflasi yang terjadi akhir-akhir ini sebagai dampak dari adanya inflasi nasional dan inflasi global karena adanya ancaman krisis pangan dan energi,” katanya.Hal terakhir adalah mengoptimalkan peranan Satuan Tugas Ketahanan Pangan dalam menjaga ketersediaan dan stabilitas harga pangan di Kabupaten Sabu Raijua serta melakukan koordinasi dengan Bulog Sabu Raijua dalam rangka mendistribusikan Beras Bantuan Pangan Nasional dan Beras SPHP untuk menjaga ketersediaan beras dan mengendalikan harga.Selain berbagai Upaya tersebut, Pemkab juga membangun komunikasi dengan para pelaku usaha/pedagang khususnya distributor untuk meningkatkan jumlah persediaan barang kebutuhan pokok di Sabu. Hal ini untuk mengantisipasi terhentinya distribusi ke Sabu Raijua jika terjadi anomali cuaca berupa angin kencang dan gelombang tinggi.“Membangun kerjasama antara daerah dengan Kabupaten Bone untuk menjaga supply beras ke Sabu Raijua,” pungkasnya.(*/opi)

  • Bagikan