Wisudawan Jangan Sombong,Pesan Pembina Yayasan Rehobot Jakarta

  • Bagikan
RESTI SELI/TIMEX DOA PENGUTUSAN. Ketua STAK Kupang, Pdt Johny Kilapong ketika mengutus 34 wisudawan di hotel Harper Kupang, Jumat (22/12).

KUPANG, TIMEX.FAJAR.CO.ID - Sekolah Tinggi Agama Kristen (STAK) Kupang perdana menggelar wisuda Program Sarjana angkatan I STAK Kupang tahun 2023 dengan tema, "Menghayati Perjumpaan dengan Allah sebagai Sumber Teologi" di hotel Harper Kupang, Jumat (22/12).

STAK melepas 34 wisudawan yang terdiri dari Program Sarjana Teologi 15 orang dan Program Sarjana Pendidikan Agama Kristen 19 orang. Wisuda tersebut merupakan tanda bahwa STAK telah menaati seluruh regulasi yang ada, salah satunya terakreditasi institusi dan program studi dengan akreditasi Baik.

Dalam operasionalnya, STAK didanai oleh Yayasan Rehobot Jakarta yang menjadi donatur utama dalam pemberian tanah, bangunan, maupun beasiswa kepada 92 persen mahasiswa STAK atau sekitar 280 penerima beasiswa.

Ketua Yayasan Rehobot Jakarta, Kornelis AJ mengatakan, STAK telah bekerja keras mendapatkan akreditasi institusi dan prodi, karena itu wisuda bisa dilaksanakan.

"STAK Kupang berkesempatan mengembangkan insan di NTT. Pendidikan sangat dibutuhkan oleh anak bangsa, karena itu STAK akan berkomitmen memajukan pendidikan di NTT," ucapnya.

Dalam proses belajar selama empat tahun lanjutnya, bukan hal mudah. Ilmu yang telah diterima hendaknya memberikan jalan bagi wisudawan untuk melayani Tuhan dengan maksimal.

Sementara itu, orator sekaligus Pembina Yayasan Rehobot Jakarta, Erastus Sabdono menekankan, para wisudawan jangan sombong dengan ilmu yang dimiliki.

"Kamu melayani jemaat, bukan jemaat yang melayani kamu. Kamu melayani pekerjaan Tuhan, kamu mewakili kehadiran Tuhan ditengah jemaat," tegasnya.

Salah satu syarat untuk bisa membawa kehadiran Tuhan, jelasnya, adalah wisudawan harus mengalami perjumpaan dengan Tuhan.

"Perjumpaan dengan Tuhan membuat kamu menemukan dirimu sendiri dan bisa menempatkan Tuhan secara pantas dalam hidup," sebutnya.

Menurutnya, perjumpaan dengan Allah tidak bisa dijelaskan. Tetapi, akan nyata dalam kehidupan.

"Ciri orang yang mengalami perjumpaan dengan Allah, hidupnya suci dan kudus yang dapat diukur dari setiap kata yang keluar dari mulutnya. Kedua, tidak tertarik pada dunia, semua yang di dunia adalah milik Tuhan," katanya.

Lanjutnya, sekolah teologi jangan hanya mengajarkan ilmu, tetapi juga karakter.

Sementara, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTT, Linus Lusi mewakili Penjabat Gubernur menyampaikan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTT mengapresiasi wisudawan tahun ajaran 2022/2023.

Linus mengatakan, pemprov bersama mitra berkolaborasi membesarkan STAK, sebab STAK memiliki tanda-tanda kehidupan, panggilan Tuhan untuk membentuk karakter melayani.

Linus menyebut, STAK telah berkontribusi membantu masyarakat, terutama ketika masa Covid-19, STAK berperan aktif membantu masyarakat yang mengalami bencana. Begitu pun ketika Seroja, STAK membantu dalam bentuk sembako, bahan bangunan maupun aspek pendampingan psikologis.

"Narahubung salah satunya Ketua STAK Kupang, Pdt Johny Kilapong yang sangat membantu," katanya.

Apresiasi pun juga diberikan kepada kinerja para dosen, yang berkontribusi bagi pengembangan sumber daya manusia NTT. Pemprov NTT pun mendukung segala terobosan STAK Kupang, salah satunya mendorong adanya prodi sesuai tuntutan zaman.

"Ke depan saya percaya akan ada terobosan pemerintah menyelenggarakan Kurikulum Merdeka Belajar dan Kampus Merdeka dan STAK sudah beradaptasi dan melakukannya," kata Linus. (cr1/ays)

  • Bagikan