Inflasi Tiga Kota IHK di NTT Terkendali

  • Bagikan
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTT, Agus Sistyo Widjajati

Dalam Rentang Sasaran 3±1% pada Tahun 2023

KUPANG,TIMEX.FAJAR.CO.ID-Berdasarkan rilis data BPS Provinsi NTT, gabungan 3 kota IHK di Provinsi NTT (Kupang, Maumere, dan Waingapu) tercatat inflasi sebesar 0,39% (mtm) pada Desember 2023, sehingga secara keseluruhan inflasi tahun 2023 sebesar 2,42% (yoy), atau terkendali dalam rentang sasaran 3±1%.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTT, Agus Sistyo Widjajati, mengatakan,
berdasarkan komoditasnya, inflasi pada Desember 2023 terutama bersumber dari kenaikan harga cabai rawit, tarif angkutan udara, sawi hijau, sawi putih, dan nasi dengan lauk. Komoditas hortikultura terutama cabai rawit, sawi hijau, dan sawi putih menjadi penyumbang inflasi, sejalan dengan pola historis di mana produksi hortikultura cenderung menurun seiring dengan meningkatnya curah hujan di akhir tahun.

Kemudian, kata Kepala BI NTT ini, kelompok transportasi khususnya tarif angkutan udara turut menjadi penyumbang inflasi yang juga sejalan dengan pola historis jelang akhir tahun akibat meningkatnya permintaan. Adapun nasi dengan lauk juga menjadi penyumbang inflasi sejalan dengan kenaikan harga bahan baku. Di sisi lain, beberapa komoditas penyumbang deflasi antara lain beras, ikan tembang, daun singkong, daging babi, dan daun kelur, sejalan dengan kondisi pasokan yang terjaga.

"Pada bulan Januari 2024, terdapat beberapa faktor risiko inflasi yang perlu menjadi perhatian, antara lain dampak kenaikan tarif Cukai Hasil Tembakau (CHT) terhadap peningkatan harga rokok, serta kenaikan harga hortikultura khususnya cabai, bawang, dan sayuran seiring dengan curah hujan yang meningkat. Sementara itu, normalisasi tarif angkutan udara pasca berakhirnya momen libur Natal dan Tahun Baru, serta penurunan harga BBM non subsidi per 1 Januari 2024 dapat menjadi penahan laju inflasi yang lebih tinggi," ungkapnya.

Dia melanjutkan, akselerasi program pengendalian inflasi perlu terus didorong melalui penguatan sinergi Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) di berbagai wilayah. Bank Indonesia bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) di wilayah Provinsi NTT menunjukkan komitmen tersebut melalui sinergi program pengendalian inflasi.

"Upaya yang telah dilakukan sepanjang bulan Desember antara lain rapat koordinasi TPID kabupaten/kota dan provinsi di NTT bersama Kemendagri, rapat teknis TPID Kota Kupang dan Kabupaten Sumba Tengah, High Level Meeting (HLM) TPID Provinsi NTT, Kabupaten Ende, dan Kabupaten Sumba Barat, sidak pasar dan operasi pasar murah di Kota Kupang, Kabupaten Ende, Nagekeo, Sumba Barat Daya, Sumba Timur, Sabu Raijua, Sumba Tengah, dan Flores Timur, serta surat edaran berbelanja bijak kepada ASN dan masyarakat Kota Kupang," ujarnya.

Bank Indonesia, kata dia, mengapresiasi peran aktif seluruh pihak yang terus melakukan sinergi dan kolaborasi dalam melakukan extra effort koordinasi kebijakan pengendalian inflasi melalui Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) di seluruh NTT. Ke depan, Bank Indonesia memprakirakan inflasi IHK dapat tetap terjaga dalam sasaran 2,5±1% di akhir tahun 2024. Kami mengajak seluruh pihak untuk terus memperkuat koordinasi, sinergi, dan kolaborasi guna memastikan terkendalinya inflasi tersebut. (thi)

  • Bagikan