Jumlah Pengungsi Capai 4.681 Jiwa

  • Bagikan
POLDA NTT FOR TIMEX TINJAU. Kapolda NTT, Irjen Pol Daniel Tahi Monang Silitonga, Danrem 161/Wira Sakti, Brigjen TNI Febriel Buyung Sikumbang dan Danlanud El Tari Kupang, Marsma TNI Djoko Hadipurwanto beserta rombongan meninjau posko terpadu Desa Konga Kecamatan Titehena Kabupaten Flores Timur, Senin (8/1).

Kapolda, Danrem dan Danlanud Kunjungi Pengungsi

KUPANG, TIMEX.FAJAR.CO.ID - Kepala Kepoliskan Daerah (Kapolda) NTT, Irjen Pol Daniel Tahi Monang Silitonga, Komandan Resor Militer (Danrem) 161/Wira Sakti, Brigjen TNI Febriel Buyung Sikumbang dan Komandan Pangkalan TNI Angkatan Udara (Danlanud) El Tari Kupang, Marsma TNI Djoko Hadipurwanto, kompak memberikan dukungan serta bantuan kepada pengungsi erupsi gunung Lewotobi Laki-laki, Senin (8/1).

Kunjungan ketiga jenderal ini tidak hanya sebatas observasi, tetapi juga sebagai bentuk kepedulian langsung terhadap para pengungsi di posko terpadu Desa Konga Kecamatan Titehena, Kabupaten Flores Timur.

Dipimpin Kapolda NTT, rombongan juga memberikan sejumlah bantuan sosial berupa sembako dan bantuan lainnya seperti masker, selimut, sabun dan handuk serta tikar kepada para korban, dengan harapan dapat meringankan beban dan membantu proses pemulihan.

Pada kesempatan tersebut, rombongan juga meninjau dapur umum, memastikan kelayakan makanan serta perlengkapan di posko Brimob. Tindakan tersebut menunjukkan kepedulian terhadap kesejahteraan masyarakat pengungsi.

Kapolda NTT, Irjen Pol Daniel Tahi Monang Silitonga menjelaskan bahwa bantuan itu diberikan secara langsung kepada korban terdampak erupsi, bukan untuk pemerintah daerah setempat. Ia menegaskan pentingnya bantuan digunakan sebaik-baiknya dan tepat sasaran.

“Semua bantuan ini diberikan untuk pengungsi yang merupakan korban dari erupsi gunung Lewotobi Laki-laki, bukan untuk pemerintah daerah. Nantinya, bantuan ini dapat dibagikan secara merata kepada masyarakat yang terdampak,” pungkasnya.

Kunjungan dan bantuan ini tidak hanya sekadar simbol kebersamaan, tetapi juga merupakan tindakan nyata untuk memberikan semangat dan keyakinan kepada para korban bahwa mereka tidak sendiri dalam menghadapi cobaan.

“Keberadaan kami selaku pemimpin keamanan ini diharapkan dapat memberikan dorongan positif dan membantu proses pemulihan wilayah yang terdampak erupsi gunung Lewotobi,” harapnya.

Danrem 161/Wira Sakti, Brigjen TNI Febriel Buyung Sikumbang menjelaskan bahwa kegiatan tersebut merupakan upaya tindak lanjut untuk memastikan para pengungsi mendapat bantuan dan pelayanan yang layak.

"Hari ini kami tinjau langsung warga terdampak bencana alam erupsi gunung Lewotobi Laki-Laki. Korem 161/Wira Sakti telah mengirim tim Denbekang IX/1.A beserta perlengkapannya, kemudian mendirikan dapur lapangan dan tim Denkesyah 09.04.01 Kupang beserta perlengkapannya bergabung dengan tim kesehatan yang telah ada,” katanya.

“Tadi pagi kita tambah lagi kekuatan personel dan kelengkapan dapur lapangan, supaya penyiapannya bisa lebih banyak. Jadi hari ini bisa melayani 1.500 porsi setiap kali makan dan di Desa Borun juga bisa menyediakan 3.000 porsi setiap kali makan," tambahnya.

Ia menjelaskan, kegiatan dilaksanakan secara terpadu, baik itu dari TNI, Polri, pemda dan unsur masyarakat terkait.

Ditambahkan, tim Denkesyah 09.04.01 Kupang bergabung dengan tim kesehatan dinas kabupaten dan Polda NTT guna mendukungan obat-obatan dan sejauh ini cukup memadai sehingga keluhan dari masyarakat bisa teratasi dengan baik, seperti ISPA dan gatal gatal.

Untuk diketahui, berdasarkan data yang berhasil dihimpun Pusdalops BPBD Provinsi NTT, di Posko Siaga Darurat Gunung Lewotobi Laki-laki, Minggu (7/1) pukul 21.00 menyebut, total pengungsi hingga saat ini sebanyak 4.681 jiwa.

Sedangkan wilayah terdampak yakni enam desa di dua kecamatan yakni Kecamatan Wulanggitang Desa Nawakote, Desa Boru, Desa Hokeng Ja dan Desa Klatanlo. Sedangkan dua desa lainnya adalah Desa Dolipali dan Desa Nobu di Kecamatan Ile Bura.

Dirinci, tenda pengungsi ditempati 2.423 jiwa yang tersebar di enam titik tenda yakni laki-laki 1.191 jiwa, perempuan 1.232 jiwa, bayi 48 jiwa, balita 204 jiwa, ibu hamil 11 jiwa, ibu menyusui 43 jiwa, lansia: 204 jiwa dan 1 disabilitas.

Untuk yang menempati rumah warga sebanyak 1.587 jiwa dan tersebar di 10 titik desa. Laki-laki 726 jiwa, perempuan 861 jiwa, bayi 18 jiwa, balita 98 jiwa, ibu hamil 4 jiwa, ibu menyusui 24 jiwa, lansia 76 jiwa dan disabilitas 4 jiwa.

Fasilitas umum ditempati 624 jiwa, tersebar di tiga titik fasum yakni laki-laki 298 jiwa, perempuan 326 jiwa, bayi 8 jiwa, balita 25 jiwa, ibu hamil 1 jiwa, ibu menyusui nihil, lansia 13 jiwa dan disabilitas 1 jiwa. (cr6/ays)

  • Bagikan