JAKARTA,TIMEX.FAJAR.CO.ID – Tim U-23 Indonesia berada satu grup dengan lawan-lawan berat dalam gelaran Piala Asia U-23 2024 Qatar. Skuad Garuda Muda akan bersaing dengan tuan rumah Qatar, Australia, dan Jordania. Di tengah persaingan ketat itu, PSSI memasang target tinggi. Yaitu, lolos ke babak delapan besar.
PSSI meyakini target itu realistis. Asalkan, tim U-23 dapat diperkuat para pemain terbaiknya. Di antaranya, sebelas pemain U-23 yang memperkuat tim senior di Piala Asia 2023 Qatar. Yaitu, Ernando Ari Sutaryadi, 21 tahun; Elkan Baggott, 21; Rizky Ridho, 22; Pratama Arhan, 22; Justin Hubner, 20; dan Marselino Ferdinan, 19. Lalu, Witan Sulaeman, 22; Ivar Jenner, 20; Rafael Struick, 20; Hokky Caraka, 19; dan Ramadhan Sananta, 21.
Namun, upaya pelatih tim U-23 Indonesia Shin Tae-yong (STY) akan menemui hambatan dalam mengumpulkan para pemain kunci tersebut. Terutama bagi para pemain yang berkarier di luar negeri. Sebab, Piala Asia U-23 2024 Qatar berbeda dengan Piala Asia senior. Turnamen U-23 itu tidak masuk dalam kalender FIFA. Artinya, klub berhak tidak melepas pemainnya ke tim nasional.
Wakil Ketua Umum PSSI Zainudin Amali mengungkapkan, PSSI mulai mengantisipasi hal itu. Untuk para pemain yang berkarier di kompetisi domestik, PSSI sudah berkomunikasi dengan PT Liga Indonesia Baru (LIB) selaku operator kompetisi.
’’Untuk pemain dalam negeri, kami mencari jalan terbaik. Tentunya timnas diprioritaskan,’’ ujar mantan menteri pemuda dan olahraga (Menpora) tersebut. Lalu, bagaimana dengan para pemain yang berkarier di luar negeri? Amali menjelaskan, Ketua Umum PSSI Erick Thohir sedang menjalin komunikasi dengan klub-klub. ’’Itu sudah dilakukan. Saat di Doha, Ketum juga sempat ngobrol dengan Elkan dan direktur teknik Ipswich Town. Semuanya akan dikomunikasikan,’’ ungkapnya.
Amali optimistis komunikasi Erick dengan klub-klub luar negeri membuahkan hasil positif. Apalagi, menteri BUMN itu memiliki rekam jejak di sepak bola Italia sebagai mantan presiden klub Inter Milan.
’’Saya optimistis dengan komunikasi yang baik dari Ketum pasti dilepas. Mudah-mudahan bisa. Bukan karena dia Ketum PSSI. Tapi, dia adalah mantan presiden Inter Milan. Komunikasinya luar biasa,’’ pungkasnya. (fiq/c17/ali/jpg/rum)