MMS Hadir Mewujudkan Mimpi Anak Menjadi Pemimpin

  • Bagikan
INTHO HERISON TIHU/TIMEX SAMBUTAN. Pembina MMS Kupang, Opa Porat Antonius ketika menyampaikan sambutannya pada acara soft launching, Kamis (22/2)

KUPANG, TIMEX.FAJAR.CO.ID - Yayasan Karya Anak Danibao mendirikan mendirikan sekolah Millenium Montessori School (MMS) untuk mewujudkan mimpi anak-anak menjadi pemimpin bangsa yang memiliki karakter baik.

MMS Kupang didalamnya memiliki tiga sekolah mulai dari jenjang pendidikan MMS Primary (SD), MMS Junior Secondary (SMP) dan MMS Senior Secondary (SMA).

Sekolah yang baru soft launching, Kamis (22/2) dengan mengusung tema "Today Learners, Tomorrow Leaders" ini beralamat di jalan San Juan 2, Desa Penfui Timur, Kecamatan Kupang Tengah, Kabupaten Kupang.

Team Pengelola MMS Kupang yakni Pembina Opa Porat Antonius, Ketua Bernardus Kopong Danibao dan Anggota, Maximus Biae Dae, Vitalis Wolo dan Gabriel Guna Kabelen.

Konsep dan sistem pendidikan di sekolah ini akan menggunakan kurikulum Indonesia namun proses pembelajarannya menggunakan bahasa inggris.

Ketua Pengelola MMS, Bernardus Kopong Danibao dalam sambutannya menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada semua pihak yang telah mendukung pendirian sekolah tersebut.

Dikatakan, pelaksanaan soft launching sekolah tersebut dilakukan dengan harapan menghadirkan sistem pendidikan yang mengutamakan pendidikan karakter.

“Tidak ada alasan yang spesial untuk melaunching sekolah ini namun semata karena memang saatnya sekolah ini didirikan atas keinginan Tuhan,” katanya.

Ia menjelaskan, MMS dibangun dengan impian dan harapan besar bagi generasi bangsa sehingga dibentuklah tim pendiri MMS yang beranggotakan tujuh orang (tim tujuh).

MMS untuk mendidik anak-anak untuk menjadi pemimpin milenial yang baik atas ide-ide dari Opa Porat Antonius. Sehingga pendidikan yang dilakukan adalah mengutamakan hal baik. Dan indikator baiknya kemampuan anak-anak abad 21.

Ia menjelaskan indikator baik ini yakni anak-anak harus mampu berkolaborasi dengan orang lain. Komunikasi yang baik dengan sesama, kreativitas dan kritikal thinking.

Selain standar internasional, kami juga tambahkan standar pendidikan berbasis lokal yang tingkah laku sebagai anak-anak Tuhan.

“Anak-anak harus mengenal Tuhan, bisa berkomunikasi, bisa berkolaborasi, bisa berkreativitas dan kritis,” jelasnya.

Tim pendiri memiliki semangat dan visi untuk mengembangkan pendidikan di NTT sehingga anak-anak yang menjalani pendidikan di MMS dapat menjadi pemimpin milenial yang berkarakter. Lanjutannya, MMS menerapkan kurikulum nasional yakni dengan mengajarkan dengan bahasa inggris.

“Kami percaya kurikulum Indonesia adalah kurikulum adaptif namun dengan perkembangan yang ada kami mengerjakannya dengan bahasa inggris,” tandasnya.

Pembina MMS, Opa Porat Antonius dalam sambutannya mengatakan sekolah ini dibangun dengan tujuan membentuk anak-anak menjadi baik dengan standar gambaran Allah.

“Banyak orang NTT mau cerdas tapi tidak mau menjadi orang baik. Untuk itu di MMS cerdas itu nanti tetapi cinta dan kasih gunan membentuk karakter yang baik itu menjadi utama,” tegasnya. (cr6/thi)

  • Bagikan