Sarjana Harus Miliki Daya Juang

  • Bagikan
INTHO HERISON TIHU/TIMEX WISUDA. Rektor Undana, Maxs UE Sanam memindahkan tali toga wisudawan dalam acara wisuda ke-134 periode pertama 2024 di Graha Undana, Rabu (28/2).

Juga Ketahanan dan Integritas

KUPANG, TIMEX.FAJAR.CO.ID - Rektor Universitas Nusa Cendana (Undana), Maxs UE Sanam menegaskan kepada wisudawan agar menjadi sarjana baru yang memiliki daya juang, ketahanan dan integritas karena kelak sudah melangkah ke dunia luar kampus.

Penegasan tersebut disampaikannya dalam pidato pada acara wisuda ke-134 periode pertama 2024 di Graha Undana, Rabu (28/2).

Wisuda kali ini, Undana melepas sebanyak 1.972 orang yang terbagi dalam dua sesi, masing-masing sesi diikuti 986 orang.

Dari total wisudawan tersebut, 1.913 orang adalah lulusan program Sarjana, 22 program profesi dokter dan 35 Magister dan 2 Doktor. Dari segi gender, 685 laki-laki dan 1.287 perempuan (65 persen). Secara keseluruhan, sejak Undana berdiri 1 September 1962 hingga saat ini, telah meluluskan 90.622 orang.

Maxs Sanam mengucapkan selamat kepada seluruh wisudawan dan wisudawati yang telah menerima gelar Sarjana, Master dan Doktor.

“Ini adalah momen bersejarah yang memperlihatkan dedikasi, kerja keras dan ketekunan kalian selama ini. Selamat atas keberhasilan ini dan semoga gelar yang kalian raih menjadi batu loncatan menuju kesuksesan yang lebih besar lagi,” katanya.

“Hari ini, kita bukan hanya merayakan pencapaian akademis semata, tetapi juga merenung tentang perjalanan yang telah dijalani. Perjalanan ini penuh dengan liku-liku, tantangan, tetapi juga penuh dengan keberhasilan dan kegembiraan. Saat ini, kita tidak hanya melihat para sarjana baru, tetapi melihat generasi penerus bangsa yang siap menghadapi dunia dengan keberanian dan ketahanan diri,” sebutnya.

Dikatakan, tema pidatonya itu  bukanlah sekadar rangkaian kata-kata indah, tetapi merupakan panggilan tugas bagi setiap Sarjana baru yang kelak akan melangkah ke dunia luar kampus. Tema itu terinspirasi hasil survei generasi Z dan milenial 2023 oleh Deloitte mengungkapkan fakta yang mengkhawatirkan bahwa hampir setengah dari generasi Z (generasi muda yang lahir tahun 1997-2012) merasa cemas secara terus-menerus yang mencakup aspek masa depan terutama isu-isu keuangan dan prospek karier (WEF, 2023).

Daya juang, ketahanan dan integritas adalah tiga unsur kunci yang akan membawa dan melewati berbagai rintangan dan menjadikan lulusan agen perubahan dalam masyarakat. Daya juang adalah semangat untuk terus berkembang dan berinovasi. Ketahanan adalah kemampuan untuk bertahan di tengah tekanan dan tantangan. Integritas adalah pondasi moral yang akan membimbing langkah Anda dalam menjalani kehidupan.

“Dunia yang terus berubah dan dinamis membutuhkan para Sarjana yang tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga tangguh dalam menghadapi berbagai cobaan. Oleh karena itu, saya mengajak Anda untuk menjadikan daya juang, ketahanan dan integritas sebagai mantra hidup. Teruslah belajar, berkembang dan berkontribusi untuk menciptakan perubahan positif di masyarakat,” tandasnya.

Dalam dunia yang terus berubah dengan cepat ini, mencari pekerjaan bukanlah tugas yang mudah. Persaingan semakin ketat, tantangan semakin besar dan perubahan teknologi terjadi dengan kecepatan yang belum pernah terjadi sebelumnya. Namun, di tengah semua ini, lulusan memiliki sumber daya yang tak ternilai, yaitu daya juang dan ketahanan.

“Daya juang adalah semangat yang menggerakkan kita untuk tidak pernah menyerah dalam menghadapi rintangan. Itu berarti tetap gigih dan pantang menyerah, bahkan ketika segalanya tampak sulit. Daya juang membutuhkan tekad yang kuat, ketabahan mental dan keyakinan akan kemampuan diri sendiri,” terangnya.

“Jangan pernah ragu dengan potensi yang ada dalam diri kalian. Dalam setiap tantangan, lihatlah kesempatan untuk tumbuh dan belajar. Jika kalian memiliki daya juang yang kuat, kalian dapat mengatasi hambatan apa pun yang mungkin muncul di jalan kalian. Daya juang dan ketekunan adalah kemampuan untuk tetap berusaha meskipun ada hambatan atau kesulitan,” tambahnya.

Meski demikian, daya juang saja belumlah cukup. Ketahanan juga diperlukan untuk menghadapi perubahan dan ketidakpastian yang tak terhindarkan dalam dunia kerja. Ketahanan berarti mampu beradaptasi dengan cepat, mengatasi kegagalan dan belajar dari pengalaman.

“Ini adalah kualitas yang sangat berharga dalam mencari atau menciptakan pekerjaan yang memuaskan dan bermakna. Kalian adalah generasi penerus yang tangguh dan berdaya juang. Kalian telah menyelesaikan pendidikan tinggi dan meraih gelar yang berharga. Namun, perjalanan kalian tidak berakhir di sini. Dunia kerja menantang kalian untuk membuktikan diri dan menerapkan pengetahuan yang telah kalian peroleh. Ada banyak kesempatan di luar sana, tetapi juga ada banyak rintangan yang harus kalian hadapi,” tuturnya.

“Saya ingin mengingatkan kalian untuk terus mempertahankan semangat daya juang dan ketahanan ini. Jadilah orang yang tak kenal lelah dalam mengejar impian kalian. Jika kalian menghadapi penolakan atau kegagalan, jangan menyerah. Gunakan pengalaman tersebut untuk tumbuh dan berkembang. Jadikan setiap kegagalan sebagai batu loncatan untuk kesuksesan berikutnya,” pesannya.

Ia meyakini dengan daya juang dan ketahanan yang kalian miliki, wisudawan akan mampu mencapai apapun yang diimpikan.

“Kalian adalah generasi yang penuh potensi dan kreativitas. Bersiaplah menghadapi tantangan dan jadilah agen perubahan yang positif dalam masyarakat,” ujarnya.

Dalam momen yang sama, ia ingin  ingatkan semua tentang satu nilai yang sangat penting, yaitu integritas. Integritas adalah dasar dari kehidupan yang bermartabat dan merupakan pondasi yang tak tergoyahkan bagi setiap individu maupun institusi. Integritas melibatkan kejujuran, kepercayaan dan konsistensi dalam tindakan dan kata-kata.

Dalam dunia yang semakin kompleks dan serba cepat seperti sekarang, integritas menjadi semakin penting. “Saat kita melangkah keluar dari lingkungan universitas ini dan memasuki dunia profesional, kita akan dihadapkan pada berbagai pilihan dan godaan yang dapat menggoyahkan integrasi kita. Tindakan-tindakan yang tidak jujur atau tidak etis mungkin terlihat menguntungkan dalam jangka pendek, tetapi pada akhirnya akan merusak kepercayaan dan reputasi kita,” pesannya.

Sebagai lulusan Undana, memiliki tanggung jawab yang besar dalam menjaga integritas dalam kehidupan pribadi dan profesional. Ingatlah bahwa integritas tidak hanya penting dalam konteks pekerjaan atau karier, tetapi juga dalam hubungan pribadi, kehidupan masyarakat dan kontribusi terhadap dunia di sekitar.

“Saya ingin mengajak Anda semua untuk menjadi teladan yang hidup dengan integritas. Jadilah orang yang berpegang teguh pada nilai-nilai kejujuran, keadilan dan etika dalam setiap aspek kehidupan Anda. Jangan pernah mengorbankan integritas Anda demi keuntungan pribadi atau kesuksesan yang bersifat instan,” bebernya.

Sebagai universitas yang berkomitmen untuk keunggulan akademik dan moral, ia berharap para lulusan akan membawa warisan integritas ke tempat-tempat Anda pergi dan menjadi agen perubahan yang menginspirasi orang lain untuk hidup dengan nilai-nilai yang sama.

Ia menyebut, acara wisuda bukan hanya menandai selesainya suatu tahap pendidikan, tetapi juga tentang awal perjalanan baru yang menantang dan penuh harapan. Seiring dengan kesiapan menghadapi tantangan global, nilai-nilai seperti integritas, etika dan kepemimpinan dalam membentuk karakter lulusan. (cr6/ays)

  • Bagikan