KUPANG, TIMEX.FAJAR.CO.ID- Industri Kreatif Syariah (IKRA) Indonesia yang diinisiasi oleh Bank Indonesia, adalah suatu platform pengembangan usaha syariah yang holistik di sektor fesyen, makanan dan minuman, mencakup pengembangan kapasitas, branding, pemasaran hingga mempertemukan UMKM dengan pembeli dan investor global.
Seleksi UMKM IKRA Indonesia telah dilaksanakan sejak tahun 2018 yang dibagi dalam tiga wilayah yaitu, Sumatera, Jawa dan Kawasan Timur Indonesia yang mencakup Kalimantan, Balinusra dan Sulampua.
Untuk Tahun 2024, pelaksanaan proses seleksi presentasi produk untuk UMKM IKRA wilayah KTI telah dilaksanakan pada tanggal 28 Februari 2024, di Makassar Sulawesi Selatan.
Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTT (KPw BI NTT) menggandeng lima UMKM dari NTT yang terdiri dari 3 UMKM sektor food, Se'i Sapi Aldia, Ghaura Chocolate dan De Momang dan dua UMKM dari sektor modest fashion, Tinung Rambu dan La Este, untuk diikutkan pada rangkaian seleksi dimaksud.
Antusiasme UMKM dari NTT dalam mengikuti proses tersebut sangat terlihat dari cara mempresentasikan produk di depan para dewan IKRA Nasional sektor food, al, Bara Pattiradjawane (Chef & penulis buku masak), Muhammad Suherman (Ketua Chef Halal Indonesia), Ira Damayanti (Chef Women & Founder Indonesia Diaspora SME Export Empowerment Development), Adie Miartadi (President Islamic Chef & Culinary of Indonesia), Helianti Hilman (founder Javara).
Sedangkan Dewan IKRA Fashion al, Ali Charisma (Designer & Penasihat Indonesian Fashion Chamber), Jetti Rosilah Hadi (Wakil Ketua Halal Lifestyle Center & Pendiri Majalah NooR) dan Wignyo Rahadi (Designer & Founder Tenun Gaya).
Sebelumnya, pada Senin, k26/2) di ruang lasiana Kantor BI NTT, Kepala KPw BI NTT, Agus Sistyo Widjajati telah bertemu dengan lima Pelaku Usaha Syariah yang akan mengikuti tahapan proses seleksi Tahun 2024.
Pada kesempatan tersebut, Agus menyampaikan bahwa Pelaku Usaha Syariah yang lolos pada tahap seleksi akhir akan menjadi anggota IKRA, dan berkesempatan untuk mengikuti berbagai macam program pengembangan antara lain, program bootcamp selama satu bulan untuk peningkatan kapasitas dan keterampilan.
Dia mengatakan, para UMKM juga akan ikut serta dalam event berskala nasional seperti Festival Ekonomi Syariah se Kawasan Timur Indonesia dan event berskala Internasional seperti Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) tahun 2024.
“Bank Indonesia berkomitmen untuk mendorong pelaku UMKM di Nusa Tenggara Timur baik di sector food maupun fashion untuk masuk dalam platform yang namanya IKRA," sambungnya.
Untuk diketahui, bahwa Indonesia merupakan negara yang memiliki potensi besar untuk sektor ekonomi dan keuangan syariah.
Indonesia memiliki populasi muslim terbesar di dunia, yang menciptakan basis pasar yang besar untuk produk dan layanan ekonomi syariah. Indonesia juga menguasai 98 persen lebih sektor usaha kecil dan mikro yang dapat didorong untuk memenuhi kebutuhan industri halal dunia.
"Sebagai daerah yang memiliki destinasi pariwisata unggulan, Provinsi NTT juga perlu mendorong para pelaku usaha masuk dalam ekosistem halal (food dan fashion) sehingga UMKM dapat memperluas akses pasar dan menjangkau semua kalangan," ungkapnya. (thi)