Tetap Jaga Toleransi di Kota Kupang

  • Bagikan
FENTI ANIN/TIMEX BUKA PUASA. Pemkot Kupang menggelar buka puasa bersama umat Islam di masjid Darussalam, Sikumana Kupang, Kamis (21/3).

Buka Puasa Bersama Pemkot dan Umat Muslim di Masjid Darussalam Sikumana

KUPANG, TIMEX.FAJAR.CO.ID- Pemerintah Kota (Pemkot) Kupang menggelar acara buka puasa bersama umat Islam di masjid Darussalam, Sikumana Kupang, Kamis (21/3). Hadir dalam acara ini Penjabat (Pj) Wali Kota Kupang, Fahrensi Funay bersama umat dan para pimpinan agama di Kota Kupang.

Fahrensy Funay mengatakan, umat muslim di Kota Kupang bisa menjadikan ramadan 1445 hijriah sebagai momentum untuk meningkatkan kualitas kehidupan beragama ke arah lebih baik.

"Tentu dengan menempatkan kerukunan hidup beragama sebagai landasan dalam melaksanakan interaksi sosial kemasyarakatan," katanya.

Ia meminta seluruh umat beragama lain di Kota Kupang untuk menunjukkan sikap toleransi terhadap umat Islam yang sedang menjalankan ibadah puasa. Makna puasa penuh berkah dan ampunan itu, kata dia, bukan hanya saat momentum ramadhan. Tapi dalam segala tempat waktu hal itu patut dilaksanakan.

"Saya mengajak seluruh umat muslim di Kota ini untuk senantiasa secara aktif menyukseskan program pembangunan di Kota Kupang demi kemajuan dan kesejahteraan bersama," ujarnya.

Dia mengatakan, pencapaian Kota Kupang menerima penghargaan indeks kota toleran tahun 2023 dari Setara Institute.

Kota Kupang menempati urutan ke-9 dari 10 Kota dengan skor 5,953 atau mengalami kenaikan dari tahun 2023 yakni dengan skor 5,687. Perolehan itu, katanya, membuktikan visi menjadikan Kota Kupang sebagai rumah persaudaraan dan kerukunan lintas suku, agama dan rasa menjadi pedoman bersama.

Masalah toleransi, menurut dia, kerap muncul di berbagai daerah, sebab kurangnya komitmen pemimpin daerah terhadap keragaman. Adanya predikat toleran yang disandang Kota Kupang, Fahrensy Funay mengajak semua pihak berkontribusi dan bertanggung jawab menjaga itu semua.

Ia berharap pelaksanaan buka puasa bersama itu, hendaknya bisa memaksimalkan proses ibadah ramadhan hingga hari kemenangan di Idul Fitri nanti.

Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Kupang H. Muhamad MS dalam tausiyah singkatnya mengatakan, ibadah puasa itu mengajarkan tentang kejujuran dan sosial.

Menurut Muhamad MS, dalam sisi kejujuran diamanatkan untuk jujur terhadap diri dan orang lain. Pada bagian amalan sosial, mendorong orang yang berpuasa untuk saling membantu sebagai kesadaran sosial.

Maka kesadaran sosial memunculkan sebuah dorongan untuk mau berbagi. Dari proses berbagi itu, ketentuan agama mengisyaratkan 2 persen dari harta seseorang dibagikan ke lingkungan sekitarnya. Bagi kelompok yang tidak dalam golongan mampu, dikenakan zakat fitrah.

Puasa, kata dia, muaranya adalah ketakwaan. Untuk mewujudkan itu maka orang harus jujur dan memiliki kepedulian sosial. Umar bin Khattab menyebut orang-orang berpuasa seperti berjalan di atas duri.

"Jangan sampai kita puasa tapi tidak mau tahu di sekitar kita. Artinya kalau dia tidak hati-hati dia tertusuk duri," tambahnya.

Peringatan yang disampaikan Umar bin Khattab, kata Muhamad MS, meminta orang yang sedang berpuasa agar dalam sikap dan tutur kata harus hati-hati. Hal itu juga membawa ke proses ketakwaan.

Di akhir acara, semua yang hadir berbuka puasa bersama, makan dan minum bersama. (thi/gat)

  • Bagikan