UKAW Kupang Lepas 442 Lulusan

  • Bagikan
WISUDA. Rektor UKAW Kupang, Prof. Dr. Ir Godlief Fredrik Neonufa, MT ketika memindahkan tali toga wisudawan saat rapat terbuka dalam rangka Wisuda Sarjana ke-67 di GOR Flobamora Oepoi, Selasa (26/3)

KUPANG, TIMEX.FAJAR.CO.ID - Universitas Kristen Artha Wacana (UKAW) Kupang kembali melepas 442 orang lulusan pada Rapat Senat Terbuka dalam rangka Wisuda Sarjana ke-67 di GOR Flobamora Oepoi Kupang, Selasa (25/3).

Para wisudawan terbagi dalam enam fakultas dan 13 program studi (Prodi) yakni Fakultas Teologi sebanyak 56 orang 2. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Prodi Ilmu Pendidikan Teologi (IPT) sebanyak 18 orang, Prodi Bahasa Inggris 24 orang, Prodi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi (PJKR) 30 orang, Prodi Biologi 10 orang.

Fakultas Hukum 88 orang, Fakultas Ekonomi Prodi Manajemen 89 orang, Prodi Akuntansi 91 orang. Fakultas Teknologi Pertanian Prodi Teknologi Hasil Pertanian 3 orang, Prodi Mekanisasi Pertanian 4 orang.

Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK), Prodi Teknologi Hasil Perikanan (THP) 15 orang, Prodi Manajemen Sumber Daya Perikanan (MSDP) 14 orang.

Rektor UKAW, Prof. Dr. Ir. Godlief Fredrik Neonufa, MT mengawali pidatonya dengan memberikan selamat kepada 442 orang wisudawan Program Sarjana dalam prosesi wisuda periode kedua UKAW Tahun Akademik 2023/2024.

“Saudara mendapatkan sebuah gelar kesarjanaan yang baru dari UKAW, sebagai bentuk pengakuan terhadap kompetensi yang telah berhasil saudara raih,” ungkapnya.

Dengan menyandang gelar baru tersebut, kini mengemban tanggung jawab baru yang lebih tinggi, untuk bisa berkiprah dan memberikan sumbangsih kepada masyarakat, gereja dan bangsa Indonesia.

“Itu sebabnya saya menegaskan dalam sambutan pada acara syukuran yang lalu bahwa menyelesaikan studi di UKAW bukanlah akhir, melainkan gerbang awal menuju dunia yang lebih besar," katanya.

Ia menyebut, Istilah 'sarjana' maknanya adalah 'orang yang pandai', atau 'orang yang memiliki ilmu pengetahuan'. Jadi dengan menyandang gelar kesarjanaan yang baru, maknanya adalah para lulusan telah meraih tingkat penguasaan pengetahuan (knowledge) atau ilmu (science) yang baru.

Dengan capaian ini, diharapkan agar memiliki karakter atau perilaku yang baru juga, yang semakin dipandu dan dibentuk oleh pengetahuan, yaitu 'karakter atau perilaku kesarjanaan.' Jika suatu capaian dalam penguasaan pengetahuan kemudian diikuti dengan karakter atau perilaku yang dipandu oleh pengetahuan tersebut, maka ini akan menghasilkan apa yang disebut sebagai 'integritas kesarjanaan'.

“Dengan kata lain, integritas kesarjanaan adalah gelar kesarjanaan yang secara konsisten diikuti dengan karakter atau perilaku kesarjanaan,” ungkapnya.

Menyongsong Indonesia Emas di tahun 2045, dirinya percaya bahwa para sarjana mengemban peranan yang kunci, apakah di bidang sosial keagamaan, ekonomi dan inovasi, penegakan hukum, Teknologi pertanian dan perikanan, maupun ekologi.

“Kemajuan bangsa Indonesia membutuhkan kemajuan dan penguasaan pengetahuan para sarjana. Ini harapan kita bersama. Saya percaya harapan ini akan terwujud jika para sarjana semakin memiliki integritas kesarjanaan yang kuat,” pungkasnya.

Sebelumnya, Ketua Umum Dewan Pembina Universitas Kristen Artha Wacana (UKAW) Kupang Djidon de Haan memberikan apresiasi kepada seluruh jajaran UKAW yang telah bekerja keras menghasilkan 442 orang wisudawan.

"Kami ucapkan terima kasih atas kerja seluruh jajaran UKAW. Kepada wisudawan selamat berbahagia bersama keluarga yang telah berhasil menyelesaikan studi di UKAW," kata Djidon dalam sambutannya.

Ia berpesan bahwa bukan gelar sarjananya tapi ketika selesai bermanfaat apakah buat orang lain atau tidak. "Ini harus menjadi perhatian efektif bagi wisudawan. Jika belum maka berusahalah," tambah Djidon.

Djidon juga mengingatkan kepada wisudawan jangan pernah lupa orang tua dan dosen. Sebab merekalah yang berjasa dalam keberhasilan.

Ia juga menegaskan ketika sudah memegang sebuah gelar jangan terjebak pada pinjaman online dan judi online.

"Dua hal ini sudah banyak memberikan dampak dalam keluarga. Saya juga miris jika ada wisudawan maupun dosen terlibat judi online. Karena itu saya ingat kalau ada stop dan berobat jangan coba masuk dalam jebakan tersebut," tegasnya. (cr6/thi)

  • Bagikan