Jamin Ketersediaan Beras, Bulog Miliki 11 Ribu Ton

  • Bagikan
FENTI ANIN/TIMEX PASAR MURAH. Pasar Murah yang dibuka di halaman depan Kantor Perum Bulog Wilayah NTT, yang dipadati oleh masyarakat Kota Kupang, Rabu (3/4).

Bulog NTT Gelar Pasar Murah, Turunkan 5 Ton Beras SPHP

KUPANG, TIMEX.FAJAR.CO.ID- Perum Bulog Wilayah Nusa Tenggara Timur rutin melakukan pasar murah yang menyasar masyarakat umum, khususnya masyarakat berpenghasilan rendah yang tidak tercover dalam bantuan pangan.

Pasar murah ini juga dilakukan untuk membantu masyarakat dalam memenuhi kebutuhan keluarga dalam rangka menyambut Hari Raya Idul Fitri Tahun 2024. Bulog NTT pun menjamin bahwa ketersediaan stok beras yang dimiliki saat ini, cukup untuk menjawab kebutuhan masyarakat NTT akan beras.

Untuk diketahui, saat ini Perum Bulog NTT memiliki stok beras di gudang Bulog sebanyak 11 ribu ton, dan saat ini masih menunggu bongkar muatan pengiriman beras impor sebanyak 7.300 ton.

Pada Rabu (3/4), Pasar Murah langsung dilakukan di halaman depan Kantor Perum Bulog Wilayah NTT, yang dipadati oleh ratusan masyarakat.

Kebanyakan masyarakat datang untuk membeli besar SPHP, beras premium, buah-buahan, telur, terigu, minyak goreng, gula pasir dan komoditi pangan lainnya, dengan harga yang lebih terjangkau.

Kegiatan ini juga terselenggara atas kerja sama dengan berbagai pihak, distributor dan perbankan. Hadir juga mobil pelayanan dari Bank Negara Indonesia (BNI), yang melayani penukaran uang.

Khusus untuk pasar murah ini, Perum Bulog NTT mengeluarkan stok beras SPHP sebanyak 5 ton. Demikian disampaikan Pimpinan Wilayah Perum Bulog NTT Himawan Kartika Nugraha, saat diwawancarai di sela kegiatan, Rabu (3/4).

Himawan menjelaskan, pada pasar murah ini, beras dijual dengan harga yang lebih murah, misalnya untuk beras premium yang biasanya dijual Rp 77 ribu per lima kilogram, dijual dengan harga Rp 73 ribu per lima kilogram. Selain itu beras SPHP dijual dengan harga Rp 55 ribu per lima kilogram.

"Hari ini juga ada beberapa titik pasar murah yang dilakukan, misalnya di BTN Kolhua, dan di depan Kantor Dinas Perindustrian Provinsi NTT. Untuk pembelian beras SPHP ini juga dibatasi dua karung atau 10 kilogram per orang, agar mencegah terjadinya penimbunan beras, dan agar semua masyarakat bisa mendapatkan beras SPHP dengan harga yang lebih terjangkau," jelasnya.

Dia juga menjamin bahwa kebutuhan masyarakat akan beras selama hari raya Idul Fitri Tahun 2024 ini dapat terpenuhi, dengan stok beras yang ada saat ini di gudang sebanyak 11 ribu ton, dan menunggu pembongkaran kiriman beras di pelabuhan, yang merupakan beras impor sebanyak 7.300 ton.

"Kalau hari ini tidak hujan dan administrasinya beres, maka sore ini sudah bisa dibongkar di pelabuhan untuk dibawa ke gudang Bulog di Alak," tambahnya.

Dia menjelaskan, bahwa untuk persediaan 11 ribu ton beras itu, diprediksikan bisa bertahan sampai dua bulan ke depan. Tetapi beras ini didistribusikan ke semua kabupaten dan kota di NTT, atau di kantor-kantor Bulog di NTT. (thi)

  • Bagikan