Undana Berikan Pelatihan Budidaya Ayam KUB untuk Kelompok Pemberdayaan Perempuan

  • Bagikan
IST FOTO BERSAMA. Anggota Tim Pengabdian kepada masyarakat Undana, mahasiswa dan ibu-ibu anggota kelompok pemberdayaan perempuan, foto bersama di desa Pakubaun Kecamatan Amarasi Timur, Kabupaten Kupang, diabadikan, Jumat (12/4)

KUPANG,TIMEX.FAJAR.CO.ID- Universitas Nusa Cendana atau Undana memberikan pelatihan budidaya ayam Kampung Unggul Balitbangtan (KUB), bagi kelompok pemberdayaan perempuan jemaat Maranatha Noehaen.

Demikian disampaikan Prof. Dr. drh. Annytha I.R Detha Sabtu (13/4). Dia mengatakan, kegiatan tersebut merupakan bentuk kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang terdiri dari beberapa anggota tim serta juga melibatkan mahasiswa Program Studi Kedokteran Hewan Undana.

Menurut dia, anggota tim telah melaksanakan kegiatan tersebut (Jumat,12/4) di Desa Pakubaun, Kecamatan Amarasi Timur, Kabupaten Kupang khususnya bagi jemaat Maranatha Noehaen.

"Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kegiatan pemberdayaan wanita sebagai penopang kepala keluarga dalam memenuhi kebutuhan ekonomi dan gizi keluarga melalui konsumsi protein hewani, sebagai salah satu tindakan intervensi stunting," jelasnya.

Ia juga menambahkan, Desa Pakubaun dipilih menjadi lokasi dilaksanakannya kegiatan tersebut karena memiliki potensi pengembangan peternakan.

"Dari kegiatan ini, tentu diperoleh pemanfaatan protein hewani untuk penanganan stunting," ungkapnya.

"Kami juga memberikan bantuan sejumlah ayam KUB dan pakan yang selanjutnya dapat dipelihara oleh kelompok pemberdayaan perempuan GMIT Jemaat Maranatha serta juga dilakukan pendampingan teknik pemeliharaan," ungkapnya menambahkan.

Terkait dengan pemeliharaan, kata dia, tempat pembangunan kandang sebaiknya jauh dari pepohonan agar tidak terjadi kontaminasi dari feses burung.

Selain itu, untuk sisa alas kandang seperti serbuk gergaji, sebaiknya dikumpulkan untuk pemanfaatan sebagai pupuk.

"Alas kandang bekas tidak bisa langsung digunakan sebagai pupuk karena kadar amonianya yang masih tinggi, melainkan harus disimpan terlebih dahulu kurang lebih selama satu minggu," ujarnya.

Ia berharap, usaha budidaya ayam KUB dapat dikembangkan berkelanjutan oleh kelompok-kelompok yang telah diberikan pelatihan.

Sementara itu, anggota tim lainnya, drh. Nemay Anggadewi Ndaong, M.Sc mengatakan, adaptasi DOC perlu diperhatikan. Selain itu, manajemen kandang yang baik sangat diperlukan untuk menunjang proses adaptasi DOC, salah satunya kandang.

"Pemilihan lampu yang tepat sangat berpengaruh terhadap suhu kandang” jelasnya.

Hal serupa juga disampaikan drh. Nancy D.F.K Foeh, M.Si terkait hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pemeliharaan ayam KUB. Dia menyebut, terdapat dua hal teknis yang sangat penting untuk diperhatikan dalam pemeliharaan ayam KUB, yaitu manajemen pakan dan manajemen kandang.

"Manajemen pakan dan kandang perlu disesuaikan dengan umur ayam KUB," ujarnya.

Anggota tim lainnya, Mega O.L Liufeto, S.KM, M.Kes mengatakan, ayam KUB dapat dimanfaatkan untuk pemenuhan kebutuhan nutrisi khusus bagi anak-anak dalam masa pertumbuhan, karena kandungan protein dari daging dan telurnya cukup tinggi.

Untuk diketahui, kegiatan pengabdian kepada masyarakat itu terdiri dari lima anggota tim yaitu Prof. Dr. drh. Annytha I.R Detha, M.Si, drh. Nemay Anggadewi Ndaong, M. Sc, drh. Nancy D.F.K Foeh, M.Si, Mega O.L Liufeto, S.KM, M.Kes.

Selain itu melibatkan pula mahasiswa semester 8 dan 6 dari Prodi Kedokteran Hewan serta para audiens yang terdiri dari 20 orang ibu-ibu anggota kelompok pemberdayaan perempuan jemaat Maranatha Noehaen. (cr5/thi)

  • Bagikan